Hari ini sangat bete sekali. Kenapa dia datang ke rumah disaat ada Rose disana! Malah Jennie seperti tidak peka dengan keadaan kalau Rose dan Jisoo mempunyai problem masa lalu.
" Tunggu ya, buatin minum dulu." Jennie pergi dari sana. Ruang tengah terasa panas hawanya tiba-tiba.
Jisoo wanita yang tenang sekali. Tidak dengan Rose yang gerusak-gerusuk kesal, wajahnya ia tekuk selalu, cemberut minta ampun.
" Gue udah bilang nggak usah dekat-dekat Jennie lagi."
" Memangnya kenapa? Gue nggak merusak juga sih!"
" Tapi gue nggak suka lo deket-deket Jennie! Ntar dia sakit hati lagi sama kayak Irene."
Rose menekuk dalam dahinya. Ia pun mengangkat sandaran tubuh kemudian ia tatap tajam Jisoo di sampingnya.
" Ya!!! Gue nggak pernah ya mikir gitu! Lagian yang buat gue putus sama Irene itu gara-gara lo!!" Jisoo tersenyum getir.
" Bodoh banget gue lakuin hal gitu!! Gue nggak ada ya ngerusak hubungan lo sama Irene. Emang dasar lo yang suka buat Irene nangis makanya lo di putusin!!'
" Sadar diri napa!!? Kalau nggak ada lo, gue mungkin masih sama Irene!!!"
" Bodo ah!!" Jisoo membuang wajahnya ke arah lain. Sinis dan Rose melakukan hal sama.
Tidak lama Jennie datang membawa minuman mereka. Ia melirik kedua wanita itu yang duduk mempunyai jarak jauh di sofa.
" Kalian kenapa?"
" Nggak ada." Jawab serentak mereka. Jennie terduduk pelan di sofa depan. Ia menatap bingung saja Rose dan Jisoo seperti tidak terlihat saling menyukai. Sangat di tampakkan pada Jennie.
***
Rose hari ini masih kesal. Mengingat kemarin dia aduh ocehan pada Jisoo di rumah Jennie.
" Syalan emang Jisoo!!" Umpat Rose sambil keluar dari mobil dan masuk ke kafe untuk membeli cake. Sebelumnya Jennie menelpon saat Rose dalam perjalanan menjemput kekasihnya ke rumah. Ia menyuruh rose mampir membeli cake nya sebelum mereka berakhir di salon karena Rose ingin menemani Jennie perawatan rambut.
" Rose...." Gadis ini yang sibuk duduk di kursi, melipat kaki kanannya, tangan memegang hp untuk memeriksakan SNS. Tiba-tiba namanya terpanggil serentak dengan seseorang yang berdiri di depan Rose duduk.
Rose melirik kakinya. Perlahan kepala mengangkat hingga wajah tetap tidak ada kejut lagi saat bertemu dengan sang mantan.
" Kamu sendirian?" Tanya Irene, melirik sekitar, mencari keberadaan pacar Rose.
" Mhh." Dehem singkat Rose.
Terlintas di otak Rose, kalau dia baru tau jika Wendy dekat dengan Irene. Ntah secara tiba-tiba dia waktu itu jadi stalker akun Wendy dan Irene di SNS.
" Kamu deket sama Wendy ya?" Iseng-iseng bertanya tapi Rose ingin tau aja biar dia nggak kepo-kepo amat. Kalau nanya sama Wendy yang ada dia di ejek karena tidak bisa move on dari mantan terindah.
Irene terdiam. Dia seperti berfikir sejenak.
" Emangnya kenapa?" Tanya balik Irene.
" Emm...nggak ada. Nanya doang." Alasan Rose. Dia menoleh ke arah lain, menatap sekitar lebih baik daripada memandangi Irene di depannya. Takut nanti hati balik lagi! Bahaya kan!
" Makanya! Jadi cewe jangan bacod! Lo habis putus sama Irene 1 bulan terus lo nembak Jennie! Enak bat lo jeplak cium Jennie! Untung di terima, coba kalau di tabok? Gue paling keras ketawa." Kata Wendy panjang lebar dan dia tertawa hingga terbatuk-batuk sambil menguyah rotinya.
Rose memutar bola mata jengah. Tidak ada yang bisa membuat hatinya beku jika itu Wendy. Tapi akan cepat luluh jika itu Jennie.
" Beneran Wen!! Lo deket ya sama Irene?"
" Emang napa sih!? Nanya mulu."
" Kan gue mau tau! Kok mau sih Irene sama lo?"
Hati Wendy tertusuk. Mendengar ungkapan mulut berbisa Rose.
" Maulah!! Gue kan kaya!! Cantik juga iya! Nggak jauh beda ama lo!! Itu si Irene kalau sama gue pasti aman 7 turunan."
" Heeleeehh~~!! Paling ntar lo campakin sama kek gue."
" Semena-mena lo ngomong!! Irene suka cewe kayak gue. Kalau lo mah... kemana-mana di kejar paparazi mulu. Nggak afdol banget kalau nge-date."
" Ya iyalah...secara gue terkenal. Beruntung cewek dapetin gue tau."
" Pantas aja Jennie merengek mulu jalan sama lo. Nggak tenang!!" Ejek balik Wendy yang sama-sama membuat Rose tertohok. Tangan Rose mendorong bahu Wendy hingga gadis ini terhuyung ke samping.
" Hubby~~" Datanglah Jennie mendekati kursi taman. Rose tersenyum manis melihat kedatangan Jennie. Sedangkan Wendy cengir saja tanpa berhenti menguyah.
" By, nanti temenin aku shoping ke Mall yaa...."
" Iya sayang.... apapun bakal aku beliin." Kata Rose dan Jennie tersenyum senang sambil bersandar di bahu Rose.
" Ini itu bakal aku beliin..tenang aja....pacarmu ini ada gunanya...nggak kayak di sebelah, sukanya iri doang!!" Ungkap Rose, mengejek terang-terangan wendy yang sudah memejamkan mata, membuang kasar nafasnya.
" Nggak ada akhlak emang!!!" Gerutu Wendy.
°°°°°°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect | Chaennie [Completed]
Fanfiction" Paan coba! Gitu doang di sukain!!" " Ihhh!!! Awas lo temakan omongan sendiri. Ntar lo suka sama Rose gimana!?" " Nggak bakal!!!"