E.N.D

4.9K 386 28
                                    

Nayeon tidak berhenti menangis. Meski Jennie terus tersenyum padanya, mengelus rambutnya lalu berkata, nanti kita ketemu lagi. Nayeon menggeleng, menolak dan takut kalau dia nggak bakalan ketemu Jennie lagi. Udah jauh, beda negara, gimana mau ketemu. Iya kalau kebetulan dan moment kayak gitu harus di abadikan.

" Gue ngga ada temen jalan lagi ntar!"

Jennie terkekeh.

" Kan ada Dahyun."

" Beda tau!!"

Mencoba tetap tersenyum, Jennie terus menghibur Nayeon. Berjalan bersama karena Nayeon mau temenin Jennie ketemu kepala sekolah.

Mata Jennie dari pagi tadi cari keberadaan Rose. Nggak ada kelihatan bahkan saat lewat kelas doja, dianya nggak ada.

Kebetulan ketemu Wendy yang lari ngejar Jennie sambil teriak keras.

" Lo mau kemana?"

" Gue pindah sekolah."

" Loh? Kok?" Wendy mengerut sedih wajahnya. Dia nggak banyak tanya karena udah terjawab sama tangisan Nayeon di depannya. Bukan sekedar pindah sekolah, tapi pindah tempat tinggal. Nggak mungkin kalau pindah sekolah, Nayeon sampai nangis gitu.

" Oh iya Wen." Jennie buka tasnya, ngambil sesuatu dari dalam.

" Tolong kasih sama Rose ya."

" Lo bener udahan Jen sama Rose?"

Jennie tidak menjawab. Tapi dia tersenyum lalu beralih buat meluk Nayeon.

" Kita masih bisa telponan." Kata Jennie pada Nayeon yang mengangguk, mengusap air matanya.

" Bye Jen." Nayeon melambai. Wendy berdiri di sebelahnya, lihat Jennie mendekati mobil jemputan supir.

" Beneran pergi ya?" Wendy merunduk melihat barang titipan buat Rose. Suara Nayeon masih terdengar yang berteriak sampai jumpa lagi pada mobil Jennie di ujung sana.

Jennie menoleh ke depan lagi. Dia menatap ke luar kaca mobil. Kangen banget pasti sama Seoul. Dari kecil Jennie besarnya di sini. Banyak kenangan yang harus Jennie ingat di memorinya. Apalagi untuk ke dua kali dia harus tau kalau Rose pernah ngisi waktunya.

" Di kasih makan ya."

" Mhh."

" Namanya siapa?"

" Kitty."

" Kitty? Kok aku kepikiran hello Kitty."

" Kelincinya imut sama kayak hello Kitty. Makanya aku kasih nama kitty."

" Aku imut nggak?"

" Nggak!"

" Uh!!!"

Jennie tertawa sendiri. Duduk jongkok sambil mengelus bulu peliharaannya. Dia bakal bawa sebagai kenangan bersama Rose.

" Jennie, ayo makan siang!" Panggil Mama Kim. Jennie menjawab sambil memasukkan kelincinya ke dalam kandang lagi. Terus dia keluar kamar, berlari kecil turun dari anak tangga. Berjalan santai menuju meja makan dimana sang Mama nunggu buat makan siang.

" Kamu ketemu Rose di sekolah?"

Jennie bungkam sambil melanjutkan kunyahan nya.

" Dia nggak masuk Ma."

" Kenapa nggak masuk?" Jennie memberi gelengan tidak tau. Dia juga nggak nanya tadi sama Wendy.

***

Perfect | Chaennie [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang