Baikan

3.6K 419 21
                                    

" Lo masih marahan ya sama Rose?" Tanya Nayeon. Jennie mengangguk. Wajahnya jutek sekali. Pengen cubit tapi takut sama gebetan.

Oh iya! Nayeon sudah nyerah. Dia sudah dapat pengganti untuk tidak mencintai Rose. Menghargai teman lebih baik daripada memutuskan pertemanan dengan Jennie.

Tak! Tak! Jennie ngambeknya bahaya. Dia hanya sibuk menusuk-nusuk roti bakar dengan garpu. Nayeon jadi tidak nyaman.

Suasana kantin terasa ramai. Tapi tidak dengan hati Jennie yang sepi tanpa kekasihnya yang ntah kemana, tidak mau bujuk lagi.

" Eh! Wahhh...!!"

Terdengar seruan di seberang tepatnya di dekat jendela dimana ada beberapa siswa makan disana.

Mereka berteriak memanggil yang lain agar bisa melihat juga.

" Wahh~~!!" Seru mereka semua.

Nayeon melirik sambil menguyah roti yang tidak pernah habis sedari tadi.

" Jen, ayo lihat." Ajak Nayeon yang berdiri dan menyeret tangan Jennie mendekati jendela kantin lantai 2.

Jennie mageran orangnya kalau sudah galau tingkat dewa. Ia bahkan sangat lemas seperti raganya tertinggal di kamar.

Namun.........

Senyumannya merekah perlahan. Mata terbuka lebar. Serpihan bintang mungkin berada pada pandangannya. Melihat Rose yang berdiri di tengah lapangan, memegang banyak balon di tangannya.

Wendy mendapatkan Jennie di ujung sana. Ia langsung memberi kode semua teman kelasnya untuk bekerja maksimal di tengah hari menyengat ini.

Demi Rose, apa yang tidak!!

" Woowww~~!! Seru semua siswa yang langsung menonton, menyoroti banyak tulisan bersambung yang di angkat oleh anak kelas 3B.

I love you
I need you
But......
Mau maafkan pacarmu yang bodoh ini?

Nayeon menutup mulutnya. Ia memukul-mukul lengan Jennie karena Rose sungguh romantis hanya untuk meminta maaf pada Jennie.

Jennie tersenyum lebar. Ia melihat banyak balon di terbangkan dari berbagai sudut lapangan. Terkena pancaran matahari membuat cahaya indah saat melewati lantai 2.

Jennie berbalik. Ia berlari keluar kantin, turun melewati tangga tanpa lift. Melewati banyak siswa yang berkerumun di pinggir lapangan. Kemudian ia berlari dan melompat memeluk Rose.

Wanita itu membalas pelukannya. Ia tersenyum senang sambil memejamkan matanya.

" Bodoh! Jangan sok-sokan diam makanya!!" Pukul Jennie.

" Maaf." Jawab Rose. Jennie cemberut parah. Wajah ngambeknya pengen sekali Rose cipok. Tapi sayang di wilayah sekolah. Kalau di luar, sudah pasti Jennie terseret jeratan macan. Jangan macam-macam pada Rose yang terlihat pendiam dan hanya Jennie yang tau seberapa brutal pacarnya saat bersama.

" Oii!! Panas nii!!!" Teriak Wendy. Rose berdecak kasar di ujung sana. Menghancurkan suasana aja!!

" Masuk ke kelas semuanya!" Kata Wendy karena dia ketua kelas.

" Traktir kita Wen! Beliin es jeruk di kantin." Kata temannya.

" Iyaya! Bakal di antar mamang ke kelas! Gue borong noh tuh isi kantin ntar demi lo pada!"

" Aduhh.....makin cinta deh sama ketua kelas. Mau nggak lo jadi pacar gue Wen?"

" Nggak mo! Gue nggak suka sama rakjel."

" Anjir ni anak songong bat dahh!!" Umpat teman kelasnya.

" Sana masuk! Ntar gue dimarahin kepsek!"

" Iyaiya! Bawel! Awas aja nggak ada yang seger-seger di kelas!" Tunjuk mereka pada Wendy yang menatap kesal teman kelasnya berjalan menjauh menuju kelas mereka.

Kemudian di susul oleh Rose dan Jennie yang melangkah mendekati nya.

" Udah kan!?" Tanya kesal Wendy karena Rose tidak berhenti merengek padanya.

Rose tersenyum paksa. Ia pun menggandeng tangan Jennie untuk jalan masuk ke gedung sekolah karena hawanya sungguh panas.

" Syalan! Gue di tinggal! Padahal ide gue mana nggak berterima kasih si doja!!! Kampret emang!!" Rengam Wendy sambil berlari kemudian berjalan di belakang Rose dan Jennie yang sibuk romantis tanpa peduli dengan Wendy di belakang mereka.
















" Balikin duit gue! Lo enak-enakan sama Jennie! Nggak mikir gue yang ngurus lo kaya anak!" - Wendy.

" Chk! Kirim nomor rekening lo! Gue balikin 3x lipat!" - Rose.

" Nggak usah! Gue udah kaya melintir." - Wendy.

" Sialan!!" - Rose.

Perfect | Chaennie [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang