Sepanjang jalan Rose di sapa semua siswa. Dia tidak akan pernah tersenyum meski semua orang memanggil namanya. Meski seperti itu, seorang ullzang juga bakal di kagum-kagumi.
Bersikap cool adalah jalan kehidupan Rose. Kalau image nya anjlok di depan banyak orang, malunya mendarah daging ampe DNA. Sebenarnya nggak ada sih yang pengen ullzang nya gitu. Tapi si biang kerok Wendy emang nggak ada akhlak! Bisa-bisanya nagih hutang di depan banyak orang!
" Helehh! Cepet!"
Sempatnya dia bawa mesin gesek hingga mata Rose membulat kejut. Ni anak terniat bat!
" Mana black card lo. Cepet, ntar orang-orang pada ngeliat."
" Udah kelihatan bambang!!!"
" Yodah, cepet."
" Syalan ni orang!" Umpat Rose sambil mengeluarkan black card nya lalu ia gesek 3x.
" Lo janjinya gesek 5x."
" Kapan gue janji gitu!?"
" Hehe... tanggung, di ganjilkan jadi 5x aja."
" Emang 3 nggak ganjil!?" Urat marah Rose udah keluar. Kalau ngomong sama Wendy nggak bisa selow.
Wendy cemberut manyun. Tapi dia senang, utang Rose lunas. Tidak lama datanglah gadis kesayangan yang berlari imut mendekati Rose.
" Hubby...lapar~~"
" Ululu~~" Rose mencubit pipi Jennie gemas. Tembemnya itu lohhh.
Wendy ampe bosan lihatnya. Ni Rose yang sebelum kenal Jennie nggak gini bentuknya. Dia selalu jaga image, datar, cool, nggak malu-maluin. Lah ini setelah kenal?
Si Jennie emang ngasih asupan apa sih ama doja?
" Eh Rose, Irene nyariin lo. Katanya dia kangen sama mantan terindah."
Keselek ampe ke sumsum tulang. Rose langsung menyaut minumannya. Sedangkan Jennie langsung cemberut aneh.
" Katanya dia ka---"
Geplak!!!! Rose langsung memukul kepala Wendy. Sedangkan Jennie sudah berdiri lalu berbalik keluar kantin. Ngambek maunya di bujuk.
" Tuh kan lo!!" Tunjuk kesal Rose sambil berdiri cepat lalu berlari terbirit-birit menyusul empunya.
" Yaa gimana, habisnya kalau berantem ama Jennie seru gue lihatnya..hahaha!!!" Tawa keras Wendy di meja kantin.
----
" Es krim!?"
" Iyaya! Jangan marah tapi ya?"
Akhirnya Rose berhasil. Dia kejar Jennie yang sudah hampir masuk ke dalam kelas. Keburu Rose berteriak menawarkan es krim kemudian senyum merekah Jennie seperti kebahagiaan terdalam Rose.
Gampang banget punya pacar kayak Jennie ya. Mudah bujuknya.
" Hp kamu mana?"
" Mau ngapain?"
" Nggak boleh ya pacar lihat?"
" Uhh! Iyaya!" Rose memberikan langsung benda itu pada Jennie. Dia di seret tangannya untuk masuk ke kelas Jennie, duduk temenin Jennie sampai jam istirahat selesai.
Lah temen kelasnya pada ngacir ke luar. Nggak mau potek berjamaah kalau lihat mereka pacaran.
" Siapa ni!?" Tanya Jennie setelah memeriksa isi kakao talk Rose.
" Temen."
" Temen apa temen?"
" Temen kelas sayang." Rose memperhatikan sekali Jennie memeriksa hpnya. Wajahnya pucat ngeri kalau tiba-tiba ada chat masuk dari cewek lain.
" Hubby ngapain?" Tanya Jennie melihat Rose ikutan ngeliat.
" Nggak ada."
" Geser ke sana sedikit. Takut ya aku lihat!? Apa jangan--"
" Nggak! Nggak! Haduhh! Serba salah gue!!"
" Makanya geser sana duduknya! Kalau ngga duduk di kursi Nay." Tunjuk Jennie pada kursi Nayeon di depan mejanya.
Rose berdiri untuk pindah kursi. Raganya kayak melayang, takut setengah mati kalau tiba-tiba cewek lain chat nggak jelas. Was-was banget si doja.
" Udah sayang?"
" Belom."
Pasrah sekali Rose di sana. Dia pun menyaut hp Jennie lalu bermain game cooking Mama kesukaan Jennie. Diam aja selagi main, nungguin Jennie puas memeriksa keanehan di hp pacarnya.
" Download PUBG ya?"
" Jangan! Siapa yang mau main? Aku nggak suka!"
" Yodahh download cacing aja!"
" Mhh." Dehem angguk sekilas Jennie sambil fokus sekali pada layar hp Rose.
Ping!! Chat baru dari seseorang. Rose langsung panik melihat Jennie menekuk kerut keningnya sambil menyipitkan mata.
" Siapa sayang?" Tangan Rose menyaut tapi dia pelan mengambilnya dari tangan Jennie.
" Mommy." Jawab Jennie.
" Ohh...huft~~" Rose bisa bernafas lega. Ternyata sang Mommy yang chat. Suruh pulang cepet buat nemenin belanja.
Ping!! Chat lain masuk. Rose sudah enteng sekali memberikan hpnya pada Jennie lagi.
" Siapa!?" Terkejut sekali melihat Jennie langsung cemberut kesal sambil menghindari Rose yang ingin menyaut hpnya.
Chipmunk, save nomor baruku. Kemarin hpku hilang.
Jangan lupa di save ya.
Itu chat baru dengan nomor yang baru juga. Ternyata dugaan Rose benar. Petaka banget kalau Irene chat disaat hpnya sama Jennie. Lihat aja mood Jennie yang langsung membanting iPhone Rose ke meja.
" Itu selirnya chat!!"
" Nggak ada sayang! Aku nggak lagi loh hubungan sama Irene."
" Chipmunk chipmunk artinya apa!?"
" Haduhh nggak tau Jennie."
" Panggilan sayang pasti!!"
Rose melirik empunya sambil menghapus cepat nomor Irene. Sesekali dia membujuk Jennie yang malas banget sekarang ngomong.
" Beli es krim nanti ya?"
" Langsung pulang!"
" Kok gitu? Aku udah jelasin sayang, nggak ada lagi hubungan sama Irene. Lagian aku simpan nomor dia juga nggak pernah aku chat. Serius, nggak bohong." Jelas Rose menatap resah Jennie yang membuang wajahnya ke arah lain.
" Kamu bosan ya pacaran sama aku? Yodah kalau bosan, kita--"
" Chk!!" Jennie berdecak kesal. Dia melihat Rose yang memberikan tatapan lesunya. Jennie sensitif banget kalau udah bahas bosan berhubungan!
" Maksudnya kalau bosan, kita shopping." Rose membenarkan kalimat nya. Si Jennie juga langsung mengangguk semangat. Harus begini dulu baru dia bicara. Kalau nggak di suap shoping, berminggu-minggu pun tahan ngambek.
Iya kalau Jennie. Lah kalau Rose!? Dia yang salah, jadi dia yang setres.
" Hubby nggak ke ATM?"
" Aku bawa black card."
" Black card!?" Mata Jennie langsung berbinar-binar. Dia tersenyum sambil menempelkan manja pada Rose.
Ini kalau udah nempel-nempel, si doja paham betul apa incaran Jennie. Pasti kalau keluar Mall, tangan penuh sama paper bag! Yakin!!
" By, Chanel yuk."
" Mhhh!!!!"
Author shirik masa sama Jennie 😭...enak bat punya pacar royal gitu yak. Lah si doja di manfaatin kalau soal shopping 😂
![](https://img.wattpad.com/cover/215504214-288-k334012.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect | Chaennie [Completed]
Fanfic" Paan coba! Gitu doang di sukain!!" " Ihhh!!! Awas lo temakan omongan sendiri. Ntar lo suka sama Rose gimana!?" " Nggak bakal!!!"