"Bagaimana Raia?" suara bariton itu sudah hampir tiga bulan membuatku jengkel.
"Menurut saya kenapa perkiraan jejak kaki yang melebihi batas ini tapi bumi masih bisa bertahan dikarenakan WWF menjaga kelestarian dan keasrian hutan hutan agar seimbang. Maka dari itu bumi masih bisa di pijakkan." Aku berada di depan kelas karena di beri beberapa pertanyaan yang cukup harus sangat memutar otaku.
Argh jujur aku sangat kesal. Seperti jaman sekolah saja menjawab pertanyaan harus sambil berdiri didepan kelas. Di depan para adik tingkat pula yang aku tidak kenal.
Dia benar benar menepati omongannya yaitu mempermalukan aku di kelas dan membuat nilai nilaiku anjlok.
Contohnya sudah berapa kali ikut quis dan soal quis untukku selalu di bedakan. Itu adalah soal kuis di luar mata pelajaran yang dipelajari. Apalagi aku tidak tau mau jawab apa.
Alhasil nilaiku anjlok.Dan tak lupa seperti sekarang, dia selalu mempermalukanku di depan kelas. Aku yang biasanya cuek pun lama lama terusik karena sikapnya.
Aku dipanggil ke depan kelas dan saat aku salah jawab pa Ryan menggebrak mejanya. Sepertinya hal itu sudah menjadi seperti makananku setiap hari saat mata kuliah yang di ajar oleh pak ryandrien.
Dan saat UTS benar saja aku di beri soal yang rumit. Dia benar benar gila bukan. Terkadang dia sering memberikan tugas kepada mahasiswa yang lain tanpa memberitahuku.
Keterlaluan kan?
"Tugas yang saya tugaskan tolong kirim sekarang ke google classroom. Saya tunggu sekarang karena akan saya cek."
"Tugas apa?" Aku menanyakan pada temanku yang sama mengulang kelas ini.
"Tugas critical review Ray. Emang ga masuk ke google classroom lu?"
"Sumpah ya Sal ga ada di google classroom gw gaboong deh. Liat deh." Aku menunjukan handphone ku kepada Salma temanku.
"Eh iya dong kok ga ada ya? Bilang sonoo ke bapanya."
"Sumpah ya si bapa dendam bangat ama gw sal."
Salma pun hanya tertawa karena salma tau konflik ini dari jaman smester 1 dan 2. Tapi mengenai yang menikah itu aku tidak memberitahunya.
"Raia. Tidak mengerjakan tugas lagi?"
"Tapi pak di akun saya tidak ada tugasnya."
"Alasan yang sama huh? Sudah bosan saya mendengarnya. Keluar kamu dari kelas saya." Ucap Pak ryan ketus
"Tapi pak"
"Keluar sekarang!."
Akupun keluar kelas dan langsung ke toilet.
"ARGH KENAPASIH BANGSAT BANGETT NILAI GW ANJLOK GINI TUHAN. BAJINGAN BANGET SUMPAH ITU ORANG ARGH." aku memukul kaca toilet karena sangat kesal.
Dan hasilnya kaca toiletpun pecah. Dan masalah baru. Aku harus menggantinya. Argh sialan.
"Raia bagaimana?" Ucap pria itu ketika aku baru saja keluar dari toilet.
"Apa?" Tanyaku ketus
"Masih bertahan dengan nilai yang di berikan oleh bajingan ini ? "
Ucapan bajingan tersebut penuh penekanan. Menandakan dia mendengarnya tadi.
"Lu denger? Bagus deh sadar kan kalau lu bajingan?"
"Tapi bajinganmu ini tak lama lagi jadi suamimu."
Aku yang mendengarnya hanya mendengus kasar.
"Gimana masih kuat?" Ucapnya sambil tertawa meremehkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should i ?
Любовные романыMenikahi seorang Ryandrien Wijaya alias dosen charming di jurusanku ternyata tak sebahagia apa yang aku bayangkan. Ryandrien yang pertama kali aku temui sangat berbeda dengan sifat aslinya. Dan aku benci situasi saat ini. Saat aku hanyalah pengantin...