"Hai! Aku aiden. Raydenino Wijaya" Ucap pria bermuka barat dan bermata abu abu itu sambil menjulurkan tangannya.
"Ahh, hai. Raia."
Mukanya tampak tak asing, seperti pernah melihatnya tapi tak tahu dimana. Pria bernama aiden itu masih memamerkan senyumnya tanpa melepas tanganku yang tadi berjabat tangan.
Pria tampan di depanku ini membuatku gugup. Mengapa aku paling tidak bisa tenang jika bertemu pria tampan sih?! Tapi aku tidak ganjen kok sumpah.
"Ah kau disini rupanya raia. sudah bertemu dengannya juga ternyata."
Aku membuat wajah bingung karena tidak mengerti siapa pria di depanku ini, kerabatnya ryandrien? Rekan kerjanya? Atau bagaimana?
"Oh ini istrimu itu? Ku kira dia hanya tamu disini. Aku adik dari Adrien. Maaf ya waktu kalian menikah aku tidak bisa datang karena sedang menyelesaikan kelulusanku di luar." Muka yang tadinya terlihat senang kini berubah menjadi sedikit sedih.
Ohh adik ryandrien, pantas saja mukanya barat banget karena om dominic adalah pria bule, sedangkan ryandrien juga bermuka barat namun masih ada muka lokalnya juga begitupun dengan reynatania alias nata.
"Ah iya tidak apa apa. Maaf saya kira adik adrien hanya reynatania karena tante tya dan adrien tidak pernah menceritakannya padaku."
"benarkah? Wah akan ku beri perhitungan mereka karena tidak memberitahuku."
Aku tidak menjawab namun hanya tertawa karena memang dia memberikan wajah ekspresifnya seperti kesal.
"Nak raia, kemari. Mama mau mengenalkan kamu dengan beberapa rekan rekan mama."
Aku hanya tersenyum dan mengikuti arahan dari tante tya. Bersalaman dengan beberapa orang yang tidak aku kenal, dan tante tya menyebutkan bahwa aku istri dari ryandrien.
Kalau boleh jujur aku tidak nyaman dengan predikat itu. Namun ya kalau bisa dibilang kenyataannya memang begitu.
Aku izin ke kamar mandi sebentar kepada tante tya karena rasanya lama lama pusing juga di tengah keramaian pesta ulangtahun perusahaan itu.
Bertemu dengan banyak orang, mereka membicarakan uang, bisnis, persaingan, cara licik dan sebagainya sangat asing untukku. Karena aku bukan dari keluarga yang kaya raya seperti keluarga wijaya ini.
Namun entah mereka kesambet apa tiba tiba menjodohkannya dengan aku si rakyat jelatah ini.
Aku bertemu dengan nata di kamar mandi wanita ini. Pasti akan terjadi ke awkward an situasi karena aku tahu seberapa bencinya nata terhadapku.
Melihat mataku saja sepertinya tidak sudi. dia sering menunjukan wajah juteknya itu padaku, kenapasih aku harus mendapatkan hal seperti ini padahal hal inipun juga bukan salahku kan?
Wanita itu yang pergi meninggalkan ryandrien, mengapa aku yang kena imbasnya di benci nata? Ah biarlah lagian juga aku tidak merasa membutuhkannya.
"Nata?"
Dia tidak menjawab hanya menengokkan wajahnya kepadaku lalu membuang muka.
"Nata ini ada oleh oleh dari jepang dari adrien dan aku." Aku memberikan tas tote berisi oleh oleh skincare ala ala wanita sekarang dan tas clucth.
Kebetulan sekali bukan aku membawa tas itu jadi aku ada alasan menyapanya.
Dia tidak menjawab hanya menatapku seperti mengejek.
"Ini?" Kemudian dia membuangnya sehingga isinya berserakan.
Aku mau murka rasanya.
"Gausah so so perhatian ya! Inget lu cuma pengganti ka Sasha, jadi jangan merasa bangga karena merasa lu jadi orang kaya karena dapetin Ka Adrien. Dan satu hal lagi jangan pernah lu sebut adrien dan aku atau apalah istilah yang menjabarkan tentang kalian berdua. Menjijikan tahu gak? Lu ga cocok bersanding sama kaka gw pelacur."

KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should i ?
RomanceMenikahi seorang Ryandrien Wijaya alias dosen charming di jurusanku ternyata tak sebahagia apa yang aku bayangkan. Ryandrien yang pertama kali aku temui sangat berbeda dengan sifat aslinya. Dan aku benci situasi saat ini. Saat aku hanyalah pengantin...