Aku membuka mataku saat sinar pagi menyorot dari jendela yang aku lupa tutup gordennya ke arah mataku.
Setelah semua kegiatan kemarin membuat kakiku bengkak dan aku sangat sangat lelah. Aku sampai di kamar kos ku dan langsung merebahkan badanku tanpa mengganti baju, mandi, maupun menghapus make upku.
Untungnya bajuku ketika di ballroom sudah berganti bukan baju dress pengantin lagi. Melainkan midi dress.
Selamat datang jerawat karena aku tidak menghapus makeup ku. Jerawat menyebalkan.
Aku bangun dan mengucek mataku. Kaki ku dan badanku rasanya remuk. Dan kondisi rambutku? Sudah menjadi rambut singa.
Aku membutuhkan mandi di bathup dengan air hangat namun tidak mungkin kan jika aku harus pulang kerumah hanya untuk berendam yang ada orangtuaku menanyakan suamiku mana? Kenapa tidak tinggal dengan suami?
Ahh suami ya? Hari ini aku sudah menjadi istri dari Ryandrien Wijaya?!?! Apakah aku gila?!
Aku mengusir pikiran pikiran itu. Aku hanya ingin melupakannya sejenak aku butuh mandi. Dengan shower hangat dan sabun vanilla ku.
"Aku pulangnya nginep di kosan temen dulu ya, habisnya mau ambil barang dulu." Ucapku bohong.
"Dimana kosan temanmu itu?"
"nanti turunin aja di depan gangnya dari situ aku jalan karena susah masuk kalau mobil." Bohongku yang hanya mendapat anggukan darinya.
Mengingat kejadian semalam bagaimana aku bisa kabur ke kamar kos ku ini rasanya aku sangat beruntung. Aku tidak mau dia mengetahui dimana kamar kos ku atau aku kos atau tidak.
dan selain itu aku merasa beruntung karena orangtuaku dan dia maupun para kerabat langsung pulang kerumahnya masing masing. Alias tidak ada menginap menginap.
Bahkan aku dan adrienpun tidak ada kegiatan menyewa hotel untuk di tempati semalam saja. Mungkin dahulu planing adrien dan pacarnya yaitu menikah dan langsung pulang ke apartmentnya.
Air hangat dari shower ini rasanya membuat pegal pegalku lumayan menghilang. Apalagi ketika airnya mengenai kepalaku, rasanya bebanku berkurang.
Sudah tiga minggu lebih aku meninggalkan kosan ku ini karena mama ingin aku pulang kerumah sambil menyiapkan segala kebutuhan pernikahan yang padahal semua itu sudah tersedia.
Aku keluar dari kamar mandiku dan mengganti dengan baju santaiku yaitu kaos oversizedku beserta hotpants kainku. Ahh aku mau bersantai, karena besok adalah kegiatan pertamaku untuk smester pendek, karena aku mengambil beberapa matakuliah keatas dan ada beberapa yang aku mengulang agar nilaiku nantinya bagus.
Libur sebulan ini rasanya seperti bukan libur. Apalagi aku setiap hari bertemu dengan dosen itu karena alasan persiapan pernikahan.
Kalau kata orang suka itu karena terbiasa. Tapi aku sudah hampir sebulan bertemu dia terus dan aku merasa tidak begitu. Karena setiap bertemu pasti dia ketus yang berakhir dengan perdebatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should i ?
RomanceMenikahi seorang Ryandrien Wijaya alias dosen charming di jurusanku ternyata tak sebahagia apa yang aku bayangkan. Ryandrien yang pertama kali aku temui sangat berbeda dengan sifat aslinya. Dan aku benci situasi saat ini. Saat aku hanyalah pengantin...