part 8 : Ryandrien Parent's

963 46 1
                                    

Sudah tiga hari aku tidak tidur di kamarku. dua hari tidak tidur dan hari ini tertidur di sofa kamar milik ryandrien.

Selama sakit dia cukup rewel seperti anak kecil. Kesal! Dan permintaannya aneh aneh.

Namun tidak semenyebalkan sebelumnya ketika mengataiku. Dia sungguh seperti anak kecil yang rewel.

Dia menangis rajuk rewel seperti anak bayi yang sedang rewel rewelnya. Belum lagi minta di usap usap kepalanya saat tidur.

minta di buatkan susu coklat hangat. Untung saja tersedia susu di apartemen ini kalau tidak aku harus keluar rumah.

Belum lagi kalau kaosnya salah, dia ingin kaos yang dia mau dengan merengek. Argh jengkel.

Setiap aku mencoba memejamkan mataku pasti dia merengek ingin punggungnya di pijatlah, ingin kakinya di pijatlah, kepalanya di pijatlah atau minta di elus elus punggung dan kepalanya lah.

Permintaannya sungguh aneh aneh dan membuatku tidak tidur selama dua hari. Dia mengerjaiku atau bagaimanasih?!

Dan hari ini aku bisa tertidur dengan tenang. Walaupun di sofa tetapi rasanya nyaman. Begini ya rasanya benar kata orang jika sedang lelah mau bagaimanapun dimanapun tidurnya akan tetap terasa nyaman nyaman saja.

Aku memembuka mataku perlahan. Dan melihat sosok di depanku yang sedang memperhatikanku dengan wajah garangnya. Aku yakin sekarang dia sudah sembuh dan siap mengeluarkan murkaannya.

"Apa?" Ucapku jutek

"Kenapa tidur dikamarku?"

"Pikir aja sendiri." Aku berdiri merenggangkan badanku. Aku saat ini memakai trening panjang dan kaos. Aku masih mengingat kata katanya itu membuatku memakai pakaian yang sopan. Tp ugh ini sangat tak nyaman.

Aku menarik kedua tanganku keatas untuk perenggangan.

"Gausah berbagi perut. Masih pagi gausah menggoda."

"Apasih. Ga sengaja juga."

Ah tuhan tolong ini masih pagi dan aku malas berdebat.

"Keluar dari kamarku."

"Gausah disuruh juga udah mau pergi. Ck dasar tidak tahu terimakasih."

Aku bergegas kekamarku. Aku butuh tidur dan mengganti celanaku memakai hotpants dan tangtop.

baru saja memejamkan mataku tapi si brengsek itu memanggil manggilku dengan mengetuk cepat kamarku. Tak lupa ada suara bel berkali kali di bunyikan.

"Apa?" Kataku jutek. Masa bodo dengan pakaianku sekarang. Dia yang menggangguku.

"Cepat simpan beberapa bajumu di kamarku."

"Ngapain dih males."

"Cepat. Ini genting. Orangtuaku di depan sambil membawa kopernya. Yang menandakan mereka akan menginap."

"Kan mereka tidak akan tidur di kamarku. Kan ada kamar tamu!"

"Ahh cepatlah kemasi. Kau mau jika nanti di geledah huh?"

Tanpa basa basi lagi aku mengemasi beberapa bajuku dan berbegas ke kamar ryandrien dan mengunci kamarku karena takut di geledah. Oh tidakk.

"Cepat buka laci samping kasurku."

Aku membukanya dan menemukan beberapa..

Ya kau tau lah apa yang pria gunakan untuk mencegah hamil.

"Kau?" Aku menatapnya ngeri

"Ahh jangan berfikir negatif. Aku menyediakan itu karena aku tahu akan terjadi hal genting seperti ini."

Why Should i ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang