11. Nikah

4.5K 432 8
                                    

Rey berjalan memasuki ruangannya dan mendapati Jeffri sudah duduk di kursinya dan menatap tajam ke arah Rey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rey berjalan memasuki ruangannya dan mendapati Jeffri sudah duduk di kursinya dan menatap tajam ke arah Rey. Baru ada beberapa pegawai yang datang termasuk Johnny. Mereka hanya diam menatap ngeri kearah Jeffri.

“Pak? Ada apa? Kok disini? Keinan sama siapa?" tanya Rey. Jeffri berdiri dari kursinya Rey.

"Satu-satu sih kalau nanya. Kaya wartawan aja kamu," ujar Jeffri.

“Jangan biarin perempuan bernama Naya itu masuk kesini, bilang ke resepsionis dan ke satpam.” Jeffri lalu berjalan memasuki ruangannya sendiri. Setelah itu dia kembali lagi ke meja Rey dengan membawa tasnya.

"Ada yang harus saya tanda tangani gak Rey? Saya mau ke rumah sakit lagi," ujar Jeffri.

Rey memberikan beberapa map ke Jeffri. Dengan cepat Jeffri menandatanginya.

"Kalau ada surat penting banget, bisa kan kamu antar ke rumah sakit aja? Saya gak bisa stay di kantor hari ini," ujar Jeffri.

"Iya pak, nanti saya antar kesana," ujar Rey.

"Keinan rewel nyariin kamu sama Felix," ujar Jeffri lalu berjalan meninggalkan meja Rey.

"PAK JEF? MAU KE KEINAN YA? IKUT PAK!" teriak Johnny lalu mengejar Jeffri sambil sibuk dengan ponselnya.

"Ngikut aja lu! Kerja aja sana."

"Hussttt udah diem aja! Gue sama Lucas mau jenguk Keinan."

Memang begitulah mereka kalau bertemu, tidak pernah memandang siapa bosnya dan siapa bawahannya. Mereka tetap saling menganggap teman.

***

Rey berjalan di koridor rumah sakit, sesuai ucapan Jeffri tadi, kalau ada dokumen penting dan harus ditandatangani Rey harus membawanya ke rumah sakit. Rey tidak keberatan kali ini karena dia juga berniat untuk menjenguk Keinan. Sesampainya didepan kamar rawat Keinan, Rey langsung mengetuk pintunya.

"Masuk!" bukan Jeffri. Tapi itu suara Johnny dan Lucas yang serentak berteriak.

Rey membuka pintu lalu masuk kedalam ruangan. Rey bisa melihat Jeffri sedang menyuapi Keinan sedangkan Lucas dan Johnny sedang sibuk menghabiskan buah di parsel yang sebenarnya diberikan untuk pasien.

"Mamaa Leeyy!!!"

Teriakan Keinan berhasil membuat Lucas dan Johnny terkejut. Bukan terkejut karena teriakannya namun terkejut karena Keinan memanggil Rey dengan sebutan 'mama'.

"Pak ini berkas yang harus ditanda tangani, saya taruh di meja," ujar Rey.

Rey hanya diam melihat Lucas dan Johnny menatapnya dengan penuh tuntutan.

"Kei, udah baikan?" tanya Rey.

Keinan mengangguk. Rey tersenyum lalu mengusap bibir Keinan yang sedikit celemotan.

PAPA JEFF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang