21. Terungkap (2)

3.6K 358 43
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sesampainya di apartemen Rey, Jeffri memapah Rey sampai depan unit apartemennya.

“Kuncinya dimana?”

“Ada Felix.” Jeffri kemudian mengetuk pintu apartemen dan terpampanglah wajah Felix yang ikut panik karena melihat keadaan Rey. Jeffri memapah Rey dan mendudukannya di ruang tengah. Felix mengambilkan air untuk Rey.

“Makasih bang. Maaf ngerepotin,” ujar Felix.

“Gak apa-apa. Jagain Rey, gue balik dulu ya? Keinan sendirian dirumah.” Saat Jeffri akan melangkah, Rey menahannya.

“Kenapa?” Rey berdiri dari duduknya berdiri dihadapan Jeffri.

“Kak, udah kakak duduk aja.” Felix mencoba mendudukan Rey namun gagal.

“Jawab Jeff! Jawab! Kenapa kamu hindarin aku? Apa karena cincin ini? Terus kamu nyerah? Kamu bilang kamu bakal ambil aku dari Aldo!” Rey memukul Jeffri berkali-kali. Jeffri hanya diam. Felix yang melihatnya hanya diam.

“Felix, Keinan sendirian dirumah, boleh titip Keinan?” ujar Jeffri. Felix yang mengerti maksud Jeffri pun langsung mengangguk dan pergi. Jeffri masih diam menatap Rey.

“Aku salah milih jalan Jeff, kamu gak mau bantuin aku buat ngarahin ke jalan yang harusnya aku pilih?” Jeffri masih diam.

“Jalan mana yang salah kamu pilih Rey?” tanya Jeffri.

“Aldo.”

“Jalan mana yang kamu anggap benar?”

“Kamu, Jeffri.” Jeffri ikut menahan air matanya lalu memeluk Rey erat.

“Iya, ayo kita lewati jalan ini bareng kaya sebelumnya.” Rey menggeleng.

“Aku bakalan bilang ke Aldo, semuanya,” ujar Rey.

***

Hubungan Rey dan Jeffri kembali membaik, sekarang Rey dan Jeffri sedang berada di dapur membantu Jeffri memasak. Senyum Rey tidak luntur sama sekali. Rey membantu Jeffri memotong sayuran.

“Awww—” Tangan Rey tergores pisau. Jeffri yang melihatnya langsung panik.

“Rey astaga.” Jeffri menarik Rey ke washtafel dan meletakan jarinya yang tergores pisau tadi dibawah aliran air kran.

“P3K mu ada dimana?” tanya Jeffri.

“Di laci dekat televisi.”

Jeffri mengangguk lalu menuju ke tempat yang tadi dibilang Rey. Jeffri membuka laci tersebut tapi dia menemukan hal lain yang lebih mengejutkan. Sebuah figura foto.

“Ketemu gak?” tanya Rey yang sudah berdiri di belakang Jeffri.

“Rey ini siapa?” tanya Jeffri sambil menunjukan figura foto.

“Astaga ternyata disini, aku nyariin, lupa aku taruh sini waktu dulu Keinan pertama kesini dia nanyain ini siapa, ya masa aku jawab pacar aku kan gak mungkin ya? Yaudah aku jawab temen deket aku, terus aku umpetin disini fotonya biar dia gak nanya lagi hehe.”

“Jadi, ini Aldo pacar kamu?” Rey mengangguk. Tangan Jeffri bergetar dan kembali meletakan figura itu ke laci. Kini keringat dingin membasahi tubuh Jeffri usai melihat wajah Aldo.

“Rey, kamu bisa lanjutin masaknya sendiri kan? aku baru inget, mama nyuruh aku ke rumah pagi ini,” ujar Jeffri buru-buru. Rey sedikit heran dengan Jeffri yang tiba-tiba akan pergi tapi Rey tetap mengangguk.

“Oh yaudah gak apa-apa.”

“Nanti aku telfon,” ujar Jeffri sebelum akhirnya pergi.

***

Felix memasuki apartemen dan menatap Rey sendu. Felix berjalan menghampiri Rey dan memeluknya. Tentu saja Rey bingung.

“Ngapain sih?”

“Kangen kakak senyum kaya gini. Mulai sekarang, ambil keputusan yang kakak bener-bener mau. Aku gak larang kakak bareng Jeffri atau Aldo. Pilih yang bener-bener bikin kakak bahagia, Felix sayang kakak.” Felix mencium pipi kanan kiri Rey. Rey hanya tersenyum karena heran dengan kelakuan adiknya.

“Keinan rewel gak?” Felix menggeleng.

	“Keinan rewel gak?” Felix menggeleng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-PAPA JEFF-
PART 21 (LANJUTAN)

PAPA JEFF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang