Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rey baru saja menyelesaikan segala tugas rumahnya sedangkan Keinan sibuk bermain dengan Felix. Harus Rey akui jika Keinan mudah beradaptasi dengan orang baru. Bahkan sejak tadi dia mengekori Felix kemanapun Felix pergi sampai dia rela menunggui Felix didepan kamar mandi ketika Felix sedang mandi.
“Keinan, udah malam, tidur yuk,” ujar Rey.
“Kei masih mau main sama om Felix tante,” jawab Keinan.
“besok kita main lagi ya? Besok kan hari libur, kita jalan-jalan ke taman mau?” ujar Felix. Keinan langsung mengangguk.
“ayo tante,” ujar Keinan sambil menarik Rey ke kamar. Felix terkekeh melihatnya.
“udah kaya mak sama anak,” gumam Felix.
Dikamar Keinan tidak langsung tidur dia masih bercerita dengan Rey, padahal sebenarnya Rey sudah mengantuk tapi kasihan pada Keinan jika tidak di perhatikan. Ini akibatnya jika Keinan tidur siang terlalu lama.
“Keinan, papa kamu nelfon,” ujar Rey tepat setelah ponselnya berdering. Jeffri bukan hanya menelfonnya tapi melakukan video call.
“sini sini deketan.”
Rey menggunakan satu tangannya untuk bantalan Keinan dan tangan satunya lagi memegang ponsel.
“PAPAAA!” teriak Keinan saat Rey menerima video call dari Jeffri.
“haii Keii!” Jeffri tak kalah gemas pada Keinan.
Sedangkan Rey kini terdiam karena melihat penampilan Jeffri yang berbeda. Jeffri dengan rambut acak-acakan dan pakaian tidurnya, bukan membuat kesan pada visual Jeffri, justru membuat Jeffri semakin berkarisma.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.