6. Kesempatan

4.4K 447 30
                                    


Terjawab sudah seluruh rasa penasaran Rey yang selama ini ingin tau dimana mama Keinan, kenapa gak pernah bareng Jeffri, mereka cerai? Atau mereka LDR? Selama ini bukan hanya Rey yang penasaran tapi juga seluruh pegawai di kantor Jeffri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terjawab sudah seluruh rasa penasaran Rey yang selama ini ingin tau dimana mama Keinan, kenapa gak pernah bareng Jeffri, mereka cerai? Atau mereka LDR? Selama ini bukan hanya Rey yang penasaran tapi juga seluruh pegawai di kantor Jeffri. Bahkan sebuah desas desus mengenai Married by accident juga sering terdengar di kalangan pegawai. Tapi kini, Rey tau keberadaan mamanya Keinan.

"kamu tau tempat abu mama kamu?" tanya Rey.

Keinan mengangguk lalu menjadi pemimpin jalan untuk Rey. Dan sampailah mereka di depan lemari kaca berisi banyak guci abu.

"Mama di nomel dua dari atas. Keinan mau liat tapi ndak bisa," ujar Keinan.

Rey tersenyum lalu mengendong Keinan. Baru saja akan mengendong Keinan, hp Rey berbunyi.

"eh bentar ya? Dari papa kamu."

Rey segera mengangkat telfon dari Jeffri.

"astaga Rey kamu tuh kemana aja? Gak angkat telfonya? Keinan mana?"

"Maaf pak tadi saya jalan-jalan dulu sama Keinan," ujar Rey.

Padahal Aldo yang jalan-jalan dengan Keinan bukan Rey.

"sekarang dimana?"

"Di krematorium. Keinan kangen mamanya,"

Setelah itu tak ada jawaban dari Jeffri cukup lama.

"halo ... pak, masih denger saya kan?"

"Kalian tunggu disana, saya jemput."

Setelah mengucapkan kalimat itu, Jeffri langsung mematikan telfonnya. Rey kembali mengendong Keinan agar Keinan dapat melihat guci abu mamanya.

"MAMAA!! Keinan datang, tapi nggak sama papa. Sama tante Ley," ujar Keinan.

Rey tersenyum sambil melihat Keinan. Kemudian netranya beralih ke lemari yang terisi guci abu didepannya.

Cantik, itulah kalimat pertama yang Rey ucapkan saat melihat foto mamanya Keinan.

Disana juga ada foto mama Keinan dengan Jeffri yang mengendong Keinan waktu masih bayi bersama kedua orang tuanya Jeffri. Tertulis nama Keyla, dan tanggal kematiannya.

"Keyla ... namanya cantik seperti orangnya," gumam Rey.

"Mama sama Papa kamu cukup mirip ya Kei? Gak heran kalau mereka berjodoh, mata, hidung, bibir mereka mirip," ujar Rey.

"Mama, Tante Ley, sekarang jadi mama balunya Keinan. Mama Ley cantik kan ma?" ujar Keinan.

Rey kembali menatap Keinan dan tersenyum getir sambil menahan air matanya.

"Nona Keyla, terimakasih telah melahirkan anak yang pintar dan tampan seperti Keinan. Pak Jeffri sangat menyayangi Keinan. Keinan anak yang baik," ujar Rey.

PAPA JEFF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang