"Kak!"Felix menyenggol Rey yang duduk disampingnya sambil tetap fokus menyetir.
"Hmm?"
"Pak Jef, kayaknya suka sama lu," ujar Felix.
"Tau gue," ujar Rey.
Felix melirik Rey sebentar lalu kembali fokus.
"Serius? Emang lu tau dari mana kalau pak Jef suka sama lu?"
"Gimana dia gak suka sama gue? Kinerja gue bagus," jawab Rey.
Ingin rasanya Felix menendang Rey dari mobil sekarang juga.
"Maksud gue bukan suka kaya gitu. Udah kaget gue anjir," gumam Felix pelan.
"Gue udah punya Aldo kok Lix. Kalaupun pak Jef suka sama gue lebih dari patner kerja, gue gak masalah. Itu hak dia buat suka atau sayang ke siapa aja. Gue gak ngelarang. Tapi gue tetep bakal inget kalau gue punya Aldo," ujar Rey. Felix terdiam sejenak.
"Segitu cintanya sama Aldo lu?"
"Hemm, gatau gue kenapa bisa sesuka itu sama dia. Padahal ada pak Jef yang lebih ganteng hehe," ujar Rey.
Felix menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Iyasih yang udah tidur bareng mah beda."
"Anjir ambigu banget lu Lix!" ujar Rey.
"Ya kan bener kan? Kemarin om Aldo tidur di kamar lu? Seranjang sama lu? Ya namanya tidur bareng dong!"
"Aelah tidur doang juga gak ngapa-ngapain kita sebelum sah," ujar Rey.
"Ya ya ya ya ya!"
***
Hari ini Rey membantu Jeffri untuk mengemas barang Keinan yang ada dirumah sakit karena hari ini Keinan pulang dari rumah sakit. Jeffri sebenarnya sudah meminta bantuan ibunya, namun ibunya masih menemani ayahnya Jeffri yang perjalanan ke luar kota. Ditambah Keinan yang terus merenggek mau bertemu Rey.
"Keinan, dipakai dulu jaketnya," ujar Rey sambil membantu Keinan memakai Jaket sedangkan Jeffri sedang memasukan pakaian Keinan kedalam tas.
"Mama ikut Kei kerumah kan?" tanya Keinan.
Rey mengangguk lalu merentangkan tangannya. Keinan yang ada di atas tempat tidur langsung berdiri dan memeluk Rey lalu Rey mengendong Keinan.
"Udah? Yuk pulang," ujar Jeffri sambil menenteng travelbag milik Keinan.
Mereka berjalan bersama di koridor rumah sakit. Beberapa kali Rey menghujani ciuman ke pipi Keinan yang kini ada di gendongannya dan membuat Keinan tertawa. Jeffri tersenyum melihatnya.
"Makasih ya Rey, akhir-akhir ini kamu banyak bantu saya buat ngurus Keinan yang makin gede," ujar Jeffri. Rey menoleh sebentar dan tersenyum.
"Iya pak, gak masalah. Saya juga makasih soalnya bapak udah kasih kepercayaan lebih ke saya," ujar Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA JEFF (END)
Romance[FINISH] Judul awal : Duren Tapi bukan duda Duda keren tapi bukan duda ? gimana ceritanya Duren bukan duda?