Di sepanjang jalan Jeffri dan Rey tidak hanya diam. Mereka bercerita. Menceritakan segala hal random.
"Bibi tadi ...?" tanya Rey.
"Ahh itu, dia yang merawatku sejak kecil. Dia pekerja paling setia dan paling di percaya di rumahku. Dia membantuku merawat Keinan waktu bayi," jawab Jeffri. Rey mengangguk.
"Mama sama Papa bantu dia sekeluarganya, tapi bibi tetap mau kerja aja di rumah mama. Suaminya sekretarisnya papa. Ahh, kamu tau Naya kan?" tanya Jeffri. Rey mengangguk.
"Naya keponakan bibi. Ayahnya Naya kakaknya bibi, bisa dibilang ayahnya Naya berhasil merintis bisnis, papa salah satu yang menanam saham disana. Itulah kenapa aku dan Naya bisa berteman. Tapi Naya malah suka sama aku ckck."
Rey menatap Jeffri.
"Kamu gak perlu cerita soal itu. Aku cuma nanya bibi."
Jeffri tersenyum.
"Aku sudah bilang kan? Kamu bakal jadi orang yang tau segalanya tentang aku. Melebihi siapapun. Kamu yang bakalan tau baik buruknya aku," ujar Jeffri. Rey hanya menghela nafasnya kesal.
"Mau mampir dulu ke apartemen?" tanya Rey. Jeffri menggeleng.
"Gak, nanti aku ketemu pacar kamu. Takut."
"Takut kenapa?"
"Takut kalau aku secara langsung ngerebut kamu dihadapan dia," ujar Jeffri. Rey terkekeh.
"Berhenti suka sama aku. Nyerah aja."
"Maunya gitu Rey, tapi gak tau caranya. Dan gak akan aku cari tau hehe."
"Ck, dasar."
Sesampainya di apartemen Rey mengandeng Keinan ke ruang tengah.
"Keinan kamu duduk dulu disini ya? Itu ada mainan kamu yang masih ketinggalan, oh iya disitu juga ada mainan yang dibeliin om Felix, mama mandi dulu."
"Iya Ma ...."
Rey tersenyum lalu masuk ke kamarnya untuk mandi.
"Ini kok gak dikunci pintunya sih Rey!" teriak seseorang yang baru masuk ke apartemen.
"Ooommm Allldoooo!"
Aldo tersentak kaget karena melihat Keinan yang langsung berdiri di atas sofa.
"Keinaaannn!"
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA JEFF (END)
Romance[FINISH] Judul awal : Duren Tapi bukan duda Duda keren tapi bukan duda ? gimana ceritanya Duren bukan duda?