dua

181 25 4
                                    

Bel istirahat berbunyi, membuat eforia dadakan di kelas, semua langsung berhamburan keluar kelas.

"Fa, lu mau ke ujung?" Tanya Landi

Lofa mengangguk, "iya, gw ke ujung. Duluan." jawab nya lalu pergi ke ujung untuk istirahat

Ah, iya. Lofa tuh banyak geng, banyak kenalan ga juga si.

"Woi, Bina" Panggil Lofa pada seorang perempuan yang sedang berjalan membelakangi dirinya

Sabrina Awfa kerap dipanggil bina atau Safa.

Bina nengok menatap sebal kearah Lofa, "Gaenak kelas gue." ucap nya

Lofa hanya tertawa pelan, "Gapapa, Terima nasib."

Lihat padahal bel beru beberapa menit berbunyi tapi mereka sudah baris rapih di tempat biasa mereka.

"Dir, sanaan Dir." Ujar Lofa yang tiba tiba nyempil diantara Dira dan Nadifa.

"Eh, Fa?" ucap Nadifa tiba tiba

"Kenapa?" Ucap nya dengan mulut yang sedikit mengunyah

"Gue kira lu bakal sekelas sama Asta anjir, nyatanya malah gue, aish." ucap nya sebal

Lofa menepuk tangan heboh, "WOOOHHH, IYA DONG!!! GW BERSYUKUR BANGET. GA SEKELAS LAGI AMA DIA. DOA GW DIJABAH ALHAMDULILLAH." ucap Lofa dengan terharu

"Yah, kapel kita karam gais." ujar Bina.

Iya. Dia emang demen banget ngeliat Lofa dijailin sama makhluk bernama Asta itu hadeh, padahal dia sendiri sering dijailin.

Lofa menampilkan mimik sedih, "Nad, gue turut berduka cita ya.Nad!" dengan nada sedih yang dibuat

Nadifa bergidik ngeri lalu melanjutkan makan nya yang sempat tertunda bukan lebih tepatnya bekal nya yang berada diujung.

Lofa melirik manusia yang dari tadi berlalu lalang, ada yang ke kantin ataupun sebaliknya.

Mata Lofa berbinar saat melihat cowo yang berperan sebagai kekasih nya itu. Ah, kekasih. Rasanya seperti melayang kalo inget dia senyum.

Lofa senyum senyum sambil menatap laki laki itu.

Dira yang disebelah nya, menatap Lofa geli. Seakan, dia baru pertama kali melihat pacar nya seperti itu.

"Udah, kali. Faza juga udah jauh." ledek Dira

Lofa yang tersadar hanya terkekeh tak jelas.

Ah iya, cowo itu bernama Rafandra Faza. Laki laki yang notabennya pacar Lofa sejak kelas 10 semester 2. Hadeh, jelas banget kayanya.

"Ayok, ah kesana." Ajak Napi.

Napi yang ngajak Napi juga yang ninggalin yang laen.

"Fa, mau sekelas ama lu lagi!!!" oceh Bina

Lofa hanya mengangguk mengiyakan saja.

"Dah, ah gue mau ke kelas. Dahh!!" ucap Lofa lalu pergi ke kelas

Lofa tersenyum malu saat matanya tak sengaja menatap mata Faza, aish lagi lagi kaya baru pertama kasmaran.

"Fa" panggil Faza

Lofa bingung tumben sekali ia dipanggil, ada apanih.

"Kenapa,Za?"

"Kantin, yuk!" ajak nya

Lofa hanya terkekeh pelan lalu mengaguk tanda bahwa iya mau.

Lofa yang malu karna diliat banyak orang hanya bisa berjalan dibelakang Faza sembari memegang baju belakang nya. Hal, yang kerap dilakukan ketika iya sedang bersama Faza.

PERSONA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang