PERSONA [Tamat]

BAGIAN 23 || PERSONA

Happy Reading!

(Now playing Sheila on 7 - hari bersamanya)

🍑🍑🍑

Lofa sibuk kesana kemari bingung harus bagaimana, harus pakai baju apa hari ini? Baju dari lemari nya sudah ia keluarkan dan berserakan dimana mana.

Dari baju crop, kemeja, bahkan dress nya juga. Tapi, benar benar membuat Lofa bingung harus pakai baju apa. Rintik hujan mulai terdengar sedikit demi sedikit membuat hawa di kamar Lofa menaik. Lofa mengambil ponsel membalas pesan Asta yang sedari tadi ia abaikan karna sibuk sendiri.

Asta
Klo mau skrng si ayo aja 🤣
Udeh gampang tujuan
Kamu mau di Jemput kapan?
Hey
Kmu mau nya kapan?
Yang?

Lofa
Apa?
Mau sekarang?
Atau gimana?

Asta
Gw isi bensin dulu
Tunggu

Lofa
Okey, sip

Lofa langsung mengambil pakaian yang menurut nya pas untuk dipakai hari ini walaupun diluar hujan gerimis. Tapi, ga membuat kedua sejoli yang di mabuk kasmara ini menghentikan niat nya untuk pergi.

Tangan Lofa bergerak mengambil kaos putih dengan tulisan dibagian depan nya serta celana kulot hitam dan jangan lupa sendal jepit warna hitam juga. Lofa keluar setelah memoleskan liptint serta bedak bayi milik nya. Bibir nya tersungging senyum manis saat melihat sang mamah sedang duduk di depan TV.

"Mah, Lofa pergi keluar ya?" izin Lofa.

Mamah menoleh. "Sama siapa? Tumben banget." tanya nya heran.

"Sama Asta, gapapa kan?" tanya Lofa balik.

Mamah mengangguk, mengiyakan.

"Yey, makasih." ucap Lofa senang.

Lofa duduk di sebelah mamah dengan ponsel yang masih ada di tangan nya dan masih menampilkan room chat nya dengan Asta.

Lofa
Ta
Ujan tau
Gapapa?

Asta
Aku dimana?

Lofa melongo melihat balasan Asta yang sepertinya jauh diluar nalar bahkan sama sekali ga nyambung sama pesan yang Lofa kirim barusan. Jari jemari Lofa mengetikkan balasan pesan dari Asta.

Lofa
Ha?
Gw yang lemot atau elu yang bego si?

Mata Lofa sedikit mengantuk karna usapan lembut dari tangan sang mamah yang selalu ia rindukan. Sejujurnya ia amat sangat rindu duduk berdua dengan sang mamah sembari menonton TV atau bahkan bercerita dari hal kecil hingga hal besar yang sering ia alami.

Tapi, semua itu hanya mimpi Lofa.

"Kamu gajadi?" tanya Mamah lembut.

"Jadi, Mah."

"Tapi, diluar hujan gapapa?" tanya Mamah lagi.

"Gerimis doang kayaknya, Mah." ujar Lofa.

Asta
Gua di luar
Cepet.