BAGIAN 12 || PERSONA

71 20 17
                                    

Happy Reading!
(Hivi - tersenyum untuk siapa)


🍑

Asta melangkahkan kaki nya menuju ruang kelas dekat masjid, tangan nya memegang sebuah kotak susu taro dengan tas yang masih di sampirkan di bahu nya. Baju nya yang tak beraturan serta tubuh nya yang menjulang keatas menambah kesan nakal nya.

Asta sempat membeli susu taro di kantin tadi. Dia harus merelakan kembalian uang nya untuk Bina yang memalak nya ditengah jalan, bukan memalak si. Tapi, kaya timbal balik katany gitu.

Yang ngasih info kalo Lofa suka susu taro kantin. Gitu kata Bina,

"Bim, panggilin Lofa dong." suruh Asta yang melihat Bima hendak masuk ke dalam kelas.

Bima mengangguk. "Woi, Lofa dicariin Asta tuh!!" teriak nya.

"WOOO, LOFA DISAMPERIN NIH YE."

"ASEKK ASEKK KAKANDA NYA DATENG."

"FAH, SURUH BAWA MAKANAN GITU. "

Asta yang diluar kelas meringis mendengar celetukan konyol dari dalam kelas itu.

"Maaf, ya. Anak kelas emang gitu," ujar Lofa yang melihat Asta seakan menahan tawa.

"Gapapa, kali." kekeh Asta.

"Kenapa? Kesini?!" tanya Lofa yang bingung melihat Asta kesini.

"Nih." Asta dengan menyodorkan susu kotak rasa taro.

Lofa yang melihat minuman favorit nya langsung berbinar dan melompat kecil. "Makasih, hehe." jawab Lofa dengan senyum yang lebar.

Tangan Asta terjulur mengacak rambut Lofa gemas.

Lofa mencibik kesal.

"Gue balik ke kelas dulu ya. Belajar yang bener, okey!" ujar Asta yang dibalas anggukan oleh Lofa.

"MAKASIH, YAH." teriak Lofa.

Asta mengacungkan jempol nya.


🍑

"Dikasih apa, luh?" tanya Okta saat melihat Lofa sudah duduk kembali.

Okta yang merasa di abaikan oleh Lofa langsung menoyor dahi nya.

"Sakit, Ta." ringis nya pada Okta.

"Ya, lagi ditanya. Malah senyum senyum, sinting dasar." omel Okta

Lofa memutar bola mata malas lalu mengancungkan susu taro nya.

"Dari Asta?" tanya Aca disebelah nya.

Lofa mengangguk dengan susu taro yang masih di minum walaupun sudah mengempis kardus nya.

"Tumben, tuh orang." celetuk Aca.

"Modus, kali tuh." sahut Caca tiba tiba.

"Enak, aja luh." omel Lofa karna mereka menuduh maksud Asta.

Tapi, kalo dipikir pikir kenapa dia bisa tahu minuman favorit Lofa? Dari mana? Dan kenapa juga dia ngasih? Kaya ada maksud terselubung gitu ga si? Padahal kan mereka ga pernah akur dari dulu bukan dulu si, maksudnya orang tau nya ga perna akur. Terus, ini tiba tiba nonggol dan kemaren juga digosipin. Kan ga lucu.

PERSONA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang