BAGIAN 33 ||PERSONA

18 3 0
                                    

Happy Reading!
(Now playing Hivi-Pelangi)

"Jangan singgah jika tak sungguh, Ta."-Lofa

🍑🍑🍑

Lofa turun dengan langkah tergesa-gesa tadi saat dirinya sedang merapikan tas nya dirinya mendapat notifikasi whatsapp dari tetangganya.

Bu rena
Fa?
Masih di sekolah ga?
mamah mu tadi masuk rumah sakit lagi

Setelah membaca itu Lofa langsung turun tanpa memperdulikan guru yang masih berada di dalam kelas. Lofa celingak celinguk mencari seseorang yang ia butuhkan saat ini.

"Karr!!!" teriak Lofa saat melihat pemuda jangkung itu.

Afkar yang namanya disebut menghentikan langkah nya dan menatap heran ke arah Lofa. "Kenapa, Fah?"

"Liat Asta ga?" tanya Lofa.

"Lah, udah balik bareng Dini tadi." ujar Afkar.

Lofa meringis mendengar nya. "Ohh berarti udah pulang duluan ya?" tanya Lofa lagi.

Afkar mengangguk. "Iya, Fah. Udah balik dia,"

Lofa tersenyum miris. "Okey, makasih Kar."

Afkar mengangguk lalu berjalan menuju parkiran.

Lofa mengecek ponsel nya kembali. "Sial, kenapa harus mati si!!!!" umpat Lofa melihat ponsel nya mati total.

Mata Lofa berbinar saat melihat Maulana yang berjalan menuju kearah parkiran.

"LANA!!!!" teriak Lofa

Lofa berlari kearah Lana yang menghentikan langkah nya. "Anterin gua ke RS, Lan." ujar Lofa.

"Sorry, Fah. Gua gak bawa motor," ujar Maulana.

"Gua pinjem HP lu deh, buat pesen ojol." ujar Lofa.

Maulana menyodorkan ponsel nya. "Nih, pake aja." ujar nya.

Lofa langsung menyambar ponsel Maulana dan mencari aplikasi ojol.

"Sial, lama banget lagi!" umpat Lofa.

"Lagi tumben banget lu ga sama Landi." ujar Lana.

"Dia ga masuk hari ini." balas Lofa.

"Sial, di cancel lagi." umpat Lofa lagi.

"Lan, gece." teriak Dion.

"Sorry, Fah. Gua gak bisa bantuin lu," ujar Lana.

Lofa mengangguk lesu. "Iya, gapapa." ujar nya.

Lofa berjalan gontai keluar dari arena parkiran hari ini benar-benar sial untuk Lofa.

Ponsel nya yang mati.

Asta yang gak jelas.

Pesan dari psikolog.

PERSONA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang