BAGIAN 19 || PERSONA

76 19 11
                                    

Happy Reading!
(Now playing Jessie J- Flashlight)

🍑🍑🍑

Lofa terheran dengan pengendara motor yang tiba tiba berhenti di depan nya. "Maaf, ya mas. Saya ga pesen ojol." ujar Lofa kesal melihat mas mas di depan nya.

"Landi, kemana sih? Masa dari tadi ga keluar." gumam Lofa karna menunggu Landi keluar gerbang padahal mereka sekelas, tapi saling keluar siapa duluan.

"Mas, bisa pergi ga sih!" omel Lofa risih karna mas mas di depan nya gamau pergi.

Pemuda itu akhirnya melepas helm dengan kasar, membuat nya sedikit meringis karna dagu nya terpentuk helm.

Mata Lofa membola melihat sosok pemuda didepan nya ternyata sosok yang ia kenali. Matanya langsung melirik kearah pakaian yang digunakan memang memakai hoodie yang sempat Lofa pinjam waktu itu. Jadi, wajar kalo Lofa ngira dia ojol kan?

"Cepet, naik!" suruh Asta.

"Apansi, gua nunggu Landi." ketus Lofa.

"Landi udah pulang duluan, bareng Bima dia." jelas Asta.

"Dih, kata siapa luh. Sok tau banget!" cibir Lofa dengan bola mata yang memutar malas.

"Tadi, Bima chat gua. Udah deh ah cepet naek," suruh Asta lagi.

Lofa mendengus sebal lalu pergi meninggalkan Asta yang masih terdiam diatas motornya. "Dih, dia siapa emang nya. Maen nyuruh nyuruh naek, padahal dia sendiri yang ga bales chat gua." gerutu Lofa.

Asta berlari mengejar Lofa membiarkan motor nya disana. Tangan nya mencekal lengan kiri Lofa membuat Lofa meringis karna Asta menekan bagian luka nya.

Asta reflek melepas cekalan nya pada lengan Lofa. "Ayo, pulang bareng gua." ajak Asta dengan lembut kali ini.

"Gua mau pulang sendiri!" tolak Lofa.

"Fah, gua mau ngelurusin masalah ini. Ayo, ya?" Asta mencoba mengajak Lofa sekali lagi.

Lofa mengangguk mengiyakan ucapan Asta.

"Okey, tunggu sini!" ujar Asta lalu berlari mengambil motornya.

🍑🍑🍑


Diperjalanan sama sama terdiam sama sama ga mulai percakapan sama sekali. Biasanya ada saja obrolan singkat di atas motor dengan penuh canda tawa serta omelan. Tapi, kali ini keheningan menyapa mereka.

Suara bising nya klakson motor menjadi pelantun di hening nya mereka, kicauan burung tak lagi ada.

Mata Lofa mengerjap sekali lagi memastikan bahwa memang ini jalan kearah rumah nya. Tapi, sepertinya semesta menghancurkan ekspetasi nya. "Ta, ini bukan jalan rumah gue kan?" tanya Lofa.

"Emang bukan." jawab Asta enteng.

Lofa mengigit bahu Asta dengan keras membuat motornya sedikit oleng. "Fah, gausah aneh aneh ya!" omel Asta.

"Bodoamat."

🍑🍑🍑

Motor beat milik Asta terhenti di sebuah taman yang entah dimana, karna jarak nya jauh berkilo meter. Mata Lofa melirik kesana kemari melihat lihat taman disini, mulut nya bergerak mengeja sebuah nama yang terpampang jelas di depan "Taman Tabebuya

"Ini daerah mana?" tanya Lofa asing dengan daerah sini.

"Jaksel." ucap Asta santai.

Mata Lofa sukses membulat. "Gilak, ngapain lu bawa gue kesini? Wah, sinting emang ya." omel Lofa.

PERSONA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang