BAGIAN 28 || PERSONA

44 9 11
                                    

Bawang Reading!
(Nadin Azizah - Mendarah)

"Kamu, Satu-satunya orang yang bisa membuat ku bertahan di pijakan bumi ini dengan senyum yang pilu."- Lofa

🍑🍑🍑

Lofa memandang papan tulis dengan tatapan kosong nya, tangan nya menopang dagu dengan tangan satu laginya yang memegang pulpen standar yang terdapat tulisan 'Tuhan, ga tidur loh.' katanya biar ga diambil. Padahal, mah nanti tetep aja ilang gatau kemana.

Aca menyenggol Lofa dengan keras membuat Lofa hampir mengumpat keras karna terkejut.

"Apaansi, anjir!" omel Lofa.

"Jan bengong, gua takut nanti lu tiba tiba kumat." ujar Aca dengan wajah melas.

Mata Lofa melotot monoyor kepala Aca. "Matamu kumat, dikira gua anak indihom apa!" balas Lofa.

"Indigo anjir." koreksi Aca. "Mana ada indihom, goblo."

Lofa menepuk jidatnya. "Ohiya, indigo maksudnya." ujarnya.

"Yeu, gajelas luh."

"Bodoamat," ucap Lofa semabri menjulurkan lidah nya.

Aca mendengus sebal lalu kembali mengerjakan catatan di papan tulis yang banyak nya ga kira-kira pelajaran yang harus mengenang ke masa lalu, azek~

"Assalamu'alaikum, permisi." ucap seseorang perempuan di depan pintu.

Semua pasang mata langsung tertuju pada perempuan yang berada di pintu dengan tatapan heran.

"Iya, kenapa?" tanya Pak Jae.

Perempuan itu masuk langsung menuju meja guru. "Lofa dipanggil sama Bu Kus, Pak." ujar nya.

Pak Jae mengangguk. "Lofa, kamu dipanggil sama Bu Kus." ujar Pak Jae.

Lofa yang asik mencatat langsung mengangkat alis bingung. "Kenapa, dah Pak?" tanya Lofa heran.

Pak Jae mengedikan bahunya. "Ya, mana saya tahu Lofa." balas nya "Udah, sana ikut aja." suruh nya.

Lofa memutar bola mata malas lalu keluar dan mengekori perempuan di depan nya itu. "Ini, mau ngapain si An?" tanya Lofa.

"Katanya mau kordinasi Coreographer gitu." ujar Ana.

Lofa terkekeh mendengar nya. "Ngadi-ngadi anjir." sahut Lofa.

"Lu disuruh tampilin di depan kelas gua, Fah." celetuk Ana.

Langkah Lofa langsung berhenti lalu memutar arah berbalik lagi. Karna, takut untuk tampil di depan kelas orang.

"Fah, mau kemana anjir?" tanya Ana yang mengejar Lofa.

"Mau ke kelas aja, An." rengek Lofa.

Ana tertawa kecil. "Gua becanda, elah." sahutnya.

Lofa langsung monoyor Ana dengan mulut yang mencibir kesal. "Dasar sinting." umpat nya.

PERSONA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang