Bawang/Happy Reading!
(Now playing Lewis Capaldi-Before you go)
"Apa dunia begitu membenci kehadiran nya? Sampai harus memberi luka sedalam ini?"-Lofa
🍑🍑🍑Flashback on.
Lofa turun dari ojol yang tadi ia pesan di sekolah, tapi dirinya harus masuk dulu untuk mengambil uang.
"Ka, bentar ya. Saya ambil dulu uang nya di dalam." ujar Lofa yang dibalas anggukan oleh ojol.
Lofa masuk dengan tergesa-gesa dirinya harus sampai rela kepalanya terpantuk meja sehingga membuat nya meringis karna pening yang ia rasa.
Lofa langsung berlari menuju ojol yang berada di depan rumah nya memberi uang selembar 10 ribu dengan senyum. "Makasih, ya ka." ujar Lofa.
Ojol itu hanya mengangguk lalu pergi mencari penumpang lagi.
Lofa menghela napas berat lalu masuk kembali kedalam. Lofa langsung menjatuhkan tubuh nya ke sofa milik sang mamah pening di kepala nya bukan main rasanya Lofa pengen copot kepalanya supaya ga ngerasa pening. Tapi, serem juga kalo ga punya kepala.
Suara deruan motor terdengar dari luar Lofa langsung menegakkan tubuh nya ia langsung membereskan tas nya berniat langsung menuju kamarnya.
Tapi, semuanya gagal karna sang bapak sudah menatap nya nya langsung di pintu.
Tubuh Lofa gemetar bukan main.
"Bagus, ya. Baru pulang!" sinis bapak.
Lofa menggeleng. "Engga, pak. Udah dari tadi," jawab Lofa pelan.
Bapak memukul pintu dengan kencang membuat Lofa terkejut. "Kalo dikasih tau gausah nyaut, Bisa!" Bentak nya.
Mata Lofa memburam tertutup dengan air mata yang siap luruh badan nya gemetar menahan tangis.
"Bisa ga si?! Gausah, gitu nangis." sinis bapak. "Lu tuh, jadi anak kebanyakan drama tau ga! Dikit-dikit nangis terus. Coba, noh liat si Efa ga perna tuh dia ngedrama kek lu!" ucap Bapak.
"Maaf, pak." cicit Lofa.
Bapak langsung menarik tangan Lofa membuat Lofa berjalan terseok-seok karna sulit mengikuti langkah kaki bapak. Badan Lofa terdorong masuk kedalam kamar mandi kran air yang tadi mati dinyalakan membuat air di bak berceceran kemana mana.
Bapak mengambil gayung yang berisi air dengan teganya dia menyiram Lofa membuat air mata Lofa luruh dengan air yang turun mengguyur dirinya.
"Jadi, anak gausah kebanyakan drama!" bentak bapak dengan gayung yang dipegang memukul kepala Lofa dengan kencang.
"Pak, ampun." lirih Lofa.
"Gak, ada kata ampun buat lu!" gertak Bapak dengan memukul gayung rapat di wajah Lofa.
Tangis Lofa menjadi badan nya bergetar hebat ditambah dingin yang tiba-tiba menyeruak ditubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONA [Tamat]
Teen FictionCerita ini berakhir saat baru saja ingin dimulai.. MAAF KALO ADA KESAMAAN JUDUL... TAPI, INI MURNI IDE CERITAKU DAN MAAF JUGA KALO AD KESAMAAN NAMA TOKOH.. Cover by: @IU_GRAPHIC *TBC