Dinner Dinner

164 30 3
                                        

"Jun, Jun!"

Panggilan pertama tidak diindahkannya. Sejun masih fokus ke game di hapenya.

"Jun."

Masih nggak noleh juga anaknya.

"LIM SEJUN!!!!!"

Beneran, kalo Mbak Nana udah teriak, semua orang bisa hampir jantungan. Masalahnya, dia kalo teriak, bisa satu oktaf sama lumba-lumba.

"ASTAGA, LU NGAPAIN SIH?!" teriak Youngmin dari dalam kamar, lalu muncul dari balik pintu kamarnya. "Gue lagi ngerjain sketsa interior malah lo teriak-teriak."

"Adek lo satu nih, susah banget dipanggil," tunjuk Nayoung pada Sejun, yang juga kaget dan jadi nggak fokus sama gamenya. "Gue suruh pesen makan malah maeeeennnn trooss!"

"Ampun Mbak, ini lagi detik-detik terakhir!" Keluhnya. "Kenapa nggak nyuruh Subin aja sih?"

"Subin masih belajar, besok ada kuis dia," jawab Nayoung. "Cepetan ah, mau makan nggak kalian?!"

Sejun menatap Nayoung, lalu ganti ke Youngmin yang sudah tidak peduli dan kembali menutup pintu kamarnya. Akhirnya, dia menyerah. Keluar dari game, lalu membuka aplikasi ojek online kesayangan keluarga Lim.

"Iya dah, mau makan apaan?"

"Bentar, bentar, pada mau apa dulu," ujar Nayoung. "Mbak nanya Subin mau apa dulu."

Eh, pas banget Subinnya udah kelar belajar. Dia menuju ke ruang tengah, membawa ponselnya.

"Woy, Bin, mau makan apa lu?" Sejun duluan tanya sebelum mbaknya. "Gue mau sate nih."

"Mbak, aku mau ramen," dia malah langsung laporan sama Nayoung.

"Ramen yang itu mahal, Bin. Maunya yang instan?" Tanya Nayoung. Subin mengangguk saja.

"Kalo nggak, ayam bakar aja deh."

"Lah, sate juga dibakar, Bin," ucap Sejun. Keduanya menatap Sejun.

"Tapi gue nggak mau ada saos kacangnya, lagi nggak mood," tolak Subin.

"Dah, dah, Mbak nanya Paca dulu mau makan apa. Kalian pikirin deh makanan apa yang nggak bakal memecah belah bangsa dan negara kita."

Nayoung beranjak dari sofa ke kamar Youngmin. Kedua adiknya melihati dari sofa, tapi malah diam-diam saja, nggak bicara apa-apa.

Semenit kemudian, Nayoung keluar dari kamar Youngmin.

"Jadinya makan apa?"

Nayoung menggeleng, "Apa aja mau, katanya."

Sejun dan Subin menghela nafas.

"Trus Mbak mau makan apa?" Tanya Sejun.

"Apa ya...?" Dia melirik Sejun dan Subin bergantian. "Sebenernya, mbak juga mau..."

Suara ketokan pintu rumah mengalihkan perhatian mereka semua. Nayoung segera membukakan pintunya.

"Lho, Nyun, ngapain?"

Itu Minhyun, berdiri di depan pintu sambil tersenyum manis, "Aku bawain makanan."

Atensi kedua adiknya ikut berpaling ke Minhyun setelah dia bilang 'bawain makanan'.

"Apaan tuh, Mas?"

"Ck, nggak usah repot kenapa sih?" Ujar Nayoung yang tidak enak dengan perlakuan Minhyun. "Kan kamu lembur juga, masih sempet-sempetnya beliin makanan."

"Oh, aku belum bilang mau nginep ya?"

Baik Nayoung maupun Sejun dan Subin ikut terkejut.

"Mendadak banget, kenapa mau nginep?" Tanya Nayoung.

Rumah Kita [Lim's]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang