12. Bosan

307 46 1
                                    

Baca author note-nya yah:)

***

"Kenapa lo?" Tanya Rean setelah melihat Geby pulang dengan wajah yang terbilang cukup suram dari biasanya.

Geby memandang Rean yang tengah makan buah jeruk disofa. "Brisik!"

"Yee, gue kan gak salah apa-apa. Gue tanyanya juga gak ngegas"

"Diem!"

"Lo kenapa sih? Sini cerita"

"Gak!"

Rean menghela nafasnya pelan lalu ia berdiri dan menarik Geby untuk ikut duduk bersamanya. "Cerita ato gue cium?"

"Ar!" Kesalnya.

Rean terkekeh. "Canda gue. Jadi, ada kejadian apa disekolah hm?"

"Gue abis baku hantam dan gue diskors seminggu ck!"

"Lo apain anak orang woy!"

Geby mengedikkan bahu acuh. "Au, didorong doang kok"

"Pasti lo dorongnya pake kekuatan super jadi anak orang yang lu baku hantamin agak sedikit lecet"

"Gue dorongnya biasa aja, sananya aja yang lebay. Gue juga bisa praktekin ke elo kok Ar, sini"

Rean bergeser sedikit. "Gak. Gak mau gue, ntar gue mati"

"Ck! Gak sampe mati kok paling cuma masuk rumah sakit"

"Oy!"

Geby mengedikkan bahu acuh.

Geby menyambil jeruk yang ada diatas meja dan memakannya.

"Jadi, lo diskors seminggu?"

Geby mengangguk.

"Gue juga libur satu minggu nih, gimana kalo kita liburan aja?"

"Kemana?"

"Terserah kemana aja"

Ketika Rean dan Geby tengah berbincang-bincang, Nabila dan Edgar mengetuk pintu.

"Assalamualaikum ukhti, akhi"

Rean dan Geby menoleh.

"Eh, waalaikumsalam umi, abi"

Kemudian mereka terkekeh renyah.

Nabila dan Edgar duduk disofa yang berbeda. "Tumben mama sama papa pulang cepet?" Rean penasaran.

"Mama sama papa gak kerja dulu sementara ini"

"Mama sama pap--"

"Bukan dipecat! Mama sama papa dikasih bonus gak kerja selama seminggu"

Rean dan Geby berbinar. "Liburan yuk ma pa" kompak mereka.

Edgar mengerutkan keningnya. "Kalian nggak sekolah?"

"Rean diliburin seminggu pa. Kalo Geby mah..."

"Kenapa sama Geby?"

Geby melirik tajam kearah Rean. "Eh itu pa...Geby diskors"

"Hah? Apa yang Geby lakuin?"

"Dia pukul anak orang pa" timpal Rean dengan terkikik.

Nabila sedikit tersenyum membuat Geby merasa bersalah. "Maafin Geby ma, pa"

"Lain kali jangan ulangin itu lagi ya, Geby itu cewek. Skorsnya berapa hari?"

"Seminggu ma"

"Kebetulan atau gimana sih ini, kok semuanya satu minggu?" Edgar agak terkekeh.

Rean yang paling semangat dalam hal ini. "Yaudah liburan aja pa" ujarnya diangguki oleh Geby yang antusias.

"Emang mau kemana hm? Udahlah dirumah aja, kalo mau pergi sama Geby aja Re. Mama sama papa capek"

Rean mendesah pelan. "Bosen pa sama Geby, kalo sama pacar sih gakpapa. Sayangnya Rean gapunya sih" keluhnya.

"Makanya cari, jomblo terus!" Timpal Geby.

"Sesama jomblo gausah ngatain lo"

"Udah-udah, mama sama papa mau istirahat dulu. Kalian omong-omongan aja" ujar Nabila.

Rean mengangguk singkat.

Setelah kepergian Nabila dan Edgar, Rean kembali mengusik Geby. "By?"

"Gue bukan pacar lo Ar"

"Trus gue harus panggil apa dugong?!"

"Queen"

"Najis!"

"Jahat amat ama adek sendiri"

"Donat"

"Haa? Donat?"

"Maksudnya itu bomat Arem!"

Rean mengedikkan bahu acuh. "Au ah, gue mau kekamar dulu"

Baru akan beranjak dari duduk, Geby menghentikan Rean. "Jangan pergi Ar"

Rean menyeringai. "Kenapa emang?" Godanya.

"Sini aja"

"Lo kesepian yah gak ada gue? Sini-sini peyuk duyu"

"Najis!"

Rean tertawa renyah.

***

"Huftt, gue harus ngapain coba selama seminggu?"

"Kesel gue ah! Bakal bosen nih"

"Nonton drakor? Udah biasa"

"Nonton MV? Udah rutinitas itu mah"

"Arghh! Gue harus ngapain coba?!"

Geby terus bermonolog sendiri. Ia tertidur terlentang dikasurnya. Menatap langit-langit kamarnya yang luas.

"Bakal kangen asli sama temen-temen"

"Tapi, mereka masih anggep gue kagak ya?"

"Arghh! Bomat ah, gak gue pikir!"

Geby membalikkan tubuhnya menjadi tengkurap. Ia mengambil boneka beruang putihnya yang bernama 'Ice Bear' yang ia beli bersama Rean beberapa hari yang lalu.

"Ice bear! Geby bingung mau ngapain. Enaknya ngapain coba?" Tanya Geby pada beruang itu.

"Sumpah deh gue gabut banget!"

Geby mengambil ponselnya yang ada diatas meja, mengetikkan sebuah pesan kepada seseorang.

Bawain cemilan kekamar gue! Cepet!

Geby tersenyum puas.

Ia mendapat balasan.

Arem: gak mau, mager gwe

Geby: cepet atau gue obrak-abrik kamar lu

Arem: gak asik lu ah mainnya anceman

Geby: cepet abangku tersayang

Arem: vak

Geby terkekeh melihat balasan dari Rean. Padahal kamar mereka tidak berjauhan, tapi mereka malah lebih memilih chat daripada jalan.

"Gue sayang lo Ar" Geby memberikan pesan suara kepada Rean.

Rean membalas. "Gue kagak, maap"

Dengan sadisnya Geby menjawab lagi. "Bangst!"




Tbc.

Ps: kemungkinan cerita ini diupdate kalo udah antara 20-25 yang liat, terus antara 5-10 vote hehew:)

Kalo targetnya gak nyampe, hem yaudahlah, aku updatenya sesuka hati aja wkwk.

(Kemungkinan yah)

"Sekasar apapun perkataan, kalo sayang ya tetap sayang."



Lrassrm

Rebahan is my Passion [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang