"Q and A kuy, daripada gabut kek gorengan" ujar Regal mengawali pembicaraan.
"Yok, yok" Yasha menyambut dengan antusias.
Keempat cowok itu ditambah tiga cewek tengah berada di Kafe Hoping untuk sekedar makan sambil berbicara apa saja.
Mereka sudah janjian pada saat disekolah untuk mampir ke kafe tersebut.
"Dimulai dari gue deh, pertanyaan buat lo Vid, pilih yang tertutup apa terbuka?"
"Anjay pertanyaannya!" Seru Yasha seraya terkekeh.
"Brisik lu Yash, gue tanyanya ke Vidi. Bagaimana dengan jawaban Anda Vidi Bagaskara?"
Vidi berdecak. "Lo tanya gitu ke gue? Jelas yang terbuka lah, apaan pertanyaan lo murahan banget!" Setelahnya ia ngakak.
Para cewek hanya mendengus mendengar jawaban Vidi.
"Giliran gue, buat Ganesha, mau nanya lo kapan pekanya dah, kasian noh yang nunggu lo Nesh?" Pertanyaan itu berasal dari Vidi.
"Ck! Next!"
"Jawab dulu monyet"
"Ntar, pas gue udah siap"
"Huu, Ganesh nggak gentle ah, kunyit!"
"Brisik!"
"Dih, galak amat"
Ganesha hanya melirik sekilas lalu meminum minumannya.
"De, lo paling suka sama apa?"
Elde menoleh dan menunjuk dirinya sendiri. "Gue?"
"Yaiyalah bangsul, emang siapa lagi?"
"Sante napa Gal! Ntar gak gue jawab!"
"Eh eh jangan dong"
Elde diam sebentar. "Gue paling suka sama...film horor"
"Anjay psikopat"
"Gue human!"
"Bener deh kudu waspada sama elu De"
Elde memutar bola matanya malas. Ia melirik Geby yang sedang mengaduk-aduk minumannya. "Eh By, tumben diem. Oiya kan lo paling mager yak"
Geby berdecak. "Gue gabut"
"Sama By, gue juga gabut" sahut Becca.
"Mending minum kursi di kopi Be" Vidi menimpali.
"Bersihin pel pake lantai ajalah Vid"
"Baca rebahan sambil buku lebih enak kayaknya Be"
"Apaan sih kalian semua!" Geby mendengus ketika teman-temannya begitu gabut padahal sendirinya juga iya.
Mereka semua tertawa kecuali Ganesha dan Geby.
"Gini nih efek ditolak jadi gitu hahah" ujar Elde.
Geby pura-pura tidak mendengarkan.
"By, gue punya temen nih" kata Vidi.
"Terus?"
"Gue yakin temen gue tipe lo banget"
"Dih, gak minat"
"Jangan ngomong gak minat kalo belum tau orangnya By"
"Yaudah mana sini tunjukkin, kali aja gue langsung suka biar cepet move on dari dia"
"Weishh, ada apa ini sodara-sodara" seru Yasha.
Regal ngakak melihat ekspresi Ganesha yang lebih datar dari sebelumnya. "Mampus lo Nesh" bisiknya pelan pada Ganesha.
Ganesha hanya berdecak saja.
"Namanya Atalaric Asgakara By, keren kan? Jamin orangnya juga mantep"
"Yang bener lo? Tapi gak ah gue males"
"Lah kenapa si? Cita-citanya dia juga jadi polisi loh"
"Gak"
"Dasar lu beruang kutub"
"Eh Vid, jangan paksa Geby terus" Ganesha bersuara.
Vidi cekikikan. "Nape emangnya? Anda jealous?"
"B aja sih"
"Jleb! Sakitnyahh" seru Yasha.
Geby berdecak pelan. "Au ah, mending nge game"
Geby mengeluarkan hapenya dari dalam tas kecil yang ia bawa. Memainkan sebuah permainan yang bisa menghilangkan gabutnya.
"Ck! Main game gaguna By!" Vidi merampas ponsel Geby tiba-tiba membuat si pemilik ponsel ingin mengatai dengan nama-nama hewan.
"Vid, sini ah balikin hape gue!" Kesal Geby.
"Hape lo gue sita dulu"
Geby melongo. "Hah? Lo gila? Balikin hape gue bego!"
"Vid, balikin aja napa sih. Kasian tuh Geby" Ganesha bersuara lagi.
"Apa hak lo coba? Gak ada kan?"
Ganesha diam.
"Nih gue kasih nomornya Tales"
"Sape noh si Tales?"
"Atalaric Asgakara elah, gue suka panggil dia Tales"
"Oh" Regal mengangguk.
Vidi memberikan ponsel itu kepada pemiliknya. "Gue udah bagi tuh nomornya, ntar lu chat yak"
"Males" sahut Geby.
"Btw, orangnya balik besok. Jamin lu bakal langsung suka"
"Gak bakal"
"Kita liat aja nanti"
"Vid, lu ngebet banget sih jodohin Geby sama Tales lo itu"
Vidi menoleh kearah Ganesha. "Lah emang napa? Si Tales jomblo, Geby juga jomblo. Ada yang salah?"
"Tapi Geby udah bilang kalo Geby nggak suka"
"Dia cuma belum liat orangnya aja Nesh"
"Tap--"
"Lo kenapa sih? Nggak terima amat"
"Ck! Nggak. Nggak ada papa"
Semuanya tiba-tiba tertawa melihat Ganesha seperti menyangkal pendapat Vidi.
"By, kayaknya Ganesha suka deh sama lo" bisik Elde pada Geby.
"Bodo amat gue, dia juga udah ada yang disuka kok"
Elde terkekeh pelan. Ia baru tau, cinta memang serumit ini.
"Nesh bayarin dong"
"Ogah!"
"Nesh--"
"Brisik!"
"Ganesha galak amat hari ini yah"
"Bodo!"
Dan lagi-lagi semuanya tertawa.
Tbc.
"Kita memang saling mengingat, namun sayang tidak ada yang berani mengungkap."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebahan is my Passion [SELESAI]
Novela Juvenil[FOLLOW jika kamu menyukai karya saya] #RIMP1 (Tulisan masih kurang rapi) --- Cek #RIMP2 --- Hanya sebuah kisah absurd yang akan menemani kalian ketika gabut. Merupakan cerita ringan tanpa konflik yang berat. Kalo lucu ya syukur, nggak ya yaudah ja...