Geby menghentikan langkahnya saat melihat Asga bermain bola basket dihalaman belakang sekolah. Ini jam istirahat, jadi Geby iseng saja ingin berjalan-jalan sebentar dan kebetulan melihat Asga.
Perlahan, ia menghampiri Asga yang baru memasukan bola ke ring. Jika dilihat-lihat, Asga ini pintar sekali dalam bermain bola.
"Hey, Ga."
Asga menoleh kemudian tersenyum mendapati Geby yang tengah berjalan kearahnya.
"Hey juga By. Ngapain kesini?"
"Dikira sekolah ini punya nenek moyang lo kali ya. Terserah gue dong mau kemana aja" Geby memutar bola mata malas.
Asga terkekeh renyah. "Yaelah, tanya doang juga."
"Tumben lo kesini Ga? Sendirian lagi. Temen lo pada kemana?" Tanya Geby.
Asga menghentikan aktivitasnya dan bergabung dengan Geby, duduk dipinggiran.
Sebenarnya ini bukan lapangan bola basket melainkan halaman biasa yang terletak dibelakang sekolah. Entah siapa yang meletakkan ring disini. Tetapi biasanya jam pulang sekolah, anak laki-laki akan bermain sebentar.
"Gue sumpek di kelas, pengin nyeger dulu. Lo sendiri?"
"Ah, gue cuma iseng jalan-jalan doang. Eh kebetulan liat lo sekalian mampir kesini aja. Becca, Elde sama Rena ada di kantin sih."
Asga mengangguk saja. "Hm, gue mau tanya boleh nggak?"
"Tanya tinggal aja kok Ga, ngapain pake permisi segala."
Terlihat Asga yang menggaruk belakang kepalanya. "Gue mau tanya tentang hubungan lo sama Ganesha."
"G-Ganesha? Gue sama dia gak ada hubungan apa-apa, cuma temen gak lebih. Buat sekarang belum ada hubungan spesial."
"Tapi gue liat lo suka ya sama Ganesha?"
"Apaan sih lo kepo banget deh!" Geby jadi salah tingkah sendiri padahal sebelumnya ia biasa-biasa saja jika ada yang menanyainya begini.
"Gue kira...kalian ada hubungan, ternyata enggak ya."
Geby mau tak mau harus penasaran pada Asga. Ia menoleh pada Asga. "Emangnya kenapa?"
"Eh, enggak sih. Gue liat kalian itu kayaknya deket jadi gue kepikiran gitu. Dan kayaknya Ganesh juga suka sama lo?"
Geby tertawa kecil. "Suka enggaknya gue nggak tau. Gue emang pernah denger rumor kalo Ganesh emang suka sama gue tapi gue nggak akan percaya kalo Ganesh belum buktiin."
Tiba-tiba sapuan halus menghampiri kepala Geby, Geby mendongak untuk melihat Asga. Karena Asga ini dibilang cukup tinggi.
"Lo sebucin itukah sama Ganesh?" Kekehnya.
Geby menggembungkan pipinya dan menyingkirkan tangan Asga dari kepalanya. "Gue nggak bucin! Gue cuma...cuma..."
Sial! Geby tidak tau apa yang harus ia katakan.
"Cuma apa hayo? Cuma cinta dia gitu?"
"Tau ah! Nyebelin lo!"
"Dih malah dibilang nyebelin. Kan gue tanya By."
"Gausah tanya lo, pertanyaan lo gak berkualitas!"
Ingin berkata lagi, Vidi datang dan merusak pembicaraan mereka berdua. "Cie-cie, ngapain berduaan disini? Lagi pacaran ya? Cie-cie" goda Vidi.
"Jaga mulut lo kalo gak mau gue jait!"
"Galak bener lo. Ngapain kalian hah? Bukannya ke kelas atau seenggaknya ke kantin kek malah disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebahan is my Passion [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW jika kamu menyukai karya saya] #RIMP1 (Tulisan masih kurang rapi) --- Cek #RIMP2 --- Hanya sebuah kisah absurd yang akan menemani kalian ketika gabut. Merupakan cerita ringan tanpa konflik yang berat. Kalo lucu ya syukur, nggak ya yaudah ja...