2. Cogan Lewat

1.2K 113 8
                                    

Geby, Becca dan Elde keluar dari kamar untuk membeli makanan di dekat rumah Geby. Kebetulan posisi rumah Geby sangat strategis.

"Untung gue bawa duit segepok, kalo nggak kayaknya gue bakal ngemis dulu dijalanan"

Elde terkekeh begitu juga dengan Geby. Mereka tau bahwa Becca adalah orang yang tak kuat jika melihat makanan yang enak-enak. Penginnya diborong semua.

"Mau beli apa By?" Tanya Elde.

Geby melihat-lihat gambar makanan yang ada didaftar menu, memang, sekarang ini mereka tengah berada disebuah kafe bernama Kafe Valentine. Kafe yang tak jauh dari rumah Geby.

Geby berdeham. "Hmm, gue mau cake aja deh ama semangkok eskrim"

Elde mengangguk. "Kalo elo apa Be- Astaghfirulohal'adzim gustii. Lo pesen apa aja anjir!"

Becca nyengir karena ketauan membeli banyak sekali makanan yang sudah dipesan kepada waiter.

"Gendut baru tau rasa lo!"

Becca memeletkan lidahnya. "Nggak bakalan! Lo kali yang gendut orang gue langsing gini"

"Ngajak baku hantam lo Be?!"

"Sini, gue jabanin! Mau dimana? Lapangan? Kolam renang? Rumahnya Geby? Ayok"

"Ngapa rumah gue dibawa-bawa?" Decak Geby yang dibalas cengiran Elde dan Becca.

Elde duduk disamping Geby yang sedang mendengarkan musik dari headshet-nya. Becca juga begitu, mengikuti Elde.

"By, rumah lo dimana?" Pertanyaan yang tidak bermutu. Mereka ini sedang gabut.

"Nggak gue bawa, emangnya gue keong! Pagi siang malem bawa-nya rumah"

Mereka kemudian tertawa, padahal entah apa yang lucu. "Njir, ketawanya lo lucu banget sumpah!" Elde tertawa lagi disaat akan berhenti namun karena melihat Becca yang tertawa lucu, jadilah ia tertawa lagi.

"Gue mah anaknya emang lucu kali De" sahut Becca disela tawanya.

"Sumpah ya, kalian kayak orang gila"

"Bomat By"

Elde dan Geby memesan makanan karena yang tadi belum dipesan. Jangan tanya tentang makanan Becca, pasti sudah tentu banyak dan makanan yang dipesan Becca sudah ada dimeja mereka.

Tak berapa lama, pesanan Elde dan Geby juga sudah sampai. Mereka lalu menyantap makanan masing-masing.

"Eh, eh. Liat tuh ada cogan anjir! Cakep banget gile!" Seru Geby ketika melihat dua orang cowok yang baru saja memasuki kafe.

Elde dan Becca mengikuti arah pandang Geby.

"Njir, gak kuat dedek liatnya. Plis tutupin mata dedek!"

"Masya Allah, nikmat mana lagi yang engkau dustakan? Gile parah!"

Kalau soal beginian saja, mereka kompak.

"Yang bawa gitar itu nanti jadi pendamping gue," ujar Geby sambil ngiler-ngiler.

"Hadeh, lo kan udah ada Koya, mau selingkuh lo?" Protes Elde.

"Suami gue baik, tenang aja" balasnya ngawur.

Kemudian dua cowok itu tiba-tiba menoleh kearah mereka membuat mereka gelagapan dan pura-pura tidak melihat dua cowok tersebut.

"Jantung gue hampir copot bangke! Kaget pas cogan itu ngeliat kesini" Becca merasakan debaran jantungnya menggunakan tangannya yang ia tempelkan kedadanya.

Elde dan Geby terkekeh. "Gue juga Be, sumpah ya ganteng bat tuh cowok. Apalagi jambulnya, ghh, ini mah tanda-tanda jodoh gue udah deket" kata Geby.

"Halu lu By, enaknya sih buat gue aja. Gue yang nggak ada gebetan nih"

"Lah emang si Becca udah?" Tanya Geby penasaran, pasalnya Becca itu jarang sekali dekat dengan cowok, bukan dalam artian sering bermain ya.

Mereka itu mudah sekali akrab dengan orang yang ada disekitarnya, baik laki-laki maupun perempuan.

Tetapi untuk kali ini, Geby memperlakukan keponya kepada Becca.

"Ja-jangan ngarang deh De! Gue lagi gak deket ama siapa-siapa!"

"Kita berdua lu anggap apa bego" Elde memutar bola mata malas.

"Bukan gitu juga kali De, astgahfirulohal'adzim, sabarkan hambamu yang cantik ini"

Elde dan Geby mau tak mau harus sedikit tertawa melihat tingkah Becca.

"Jadi, Vidi lo mau kemanain?"

"Mulut lo astaga! Gue giles juga lama-lama!"

"Ohh, jadi Vidi temennya Desta itu, kan?" Kepo Geby.

Becca menyantap kentang goreng dengan lahap tak memperdulikan omongan dua temannya.

"Nanti gue bilangin ke Desta ahh, kalo temen gue lagi demen ama temennya dia" Geby cekikikan.

"Dih, sialan! Nggak usah bahas gue bangke!"

Geby tertawa renyah. "Iya-iya, gue juga nggak bakalan berani kali ngomong ke Desta, gue aja sering dicuekin ama dia"

Suasana mendadak hening.

Hening.

Satu menit kemudian.

Hening.

"Ahh, mending kita makan aja ya sodara-sodaraku" Elde menengahi.

Becca dan Geby mengangguk lemah.

"Tapi cogan yang disana bakal tetep jadi pendamping gue"

"NGGAK USAH BAHAS ITU GEBY!" Kompak Elde dan Becca.






Tbc.

Terinspirasi dari kehidupan nyata. Kadang sama temen suka gitu, gila-gilaan barengXD

Rebahan is my Passion [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang