10. Q-Time

364 45 0
                                    

"Gila amat lu suruh kita kesini ujan-ujan! Lo gak tau cuaca diluar lagi ujan? Gak terang benderang?! Mata lo sehat kan?!"

Geby memutar bola matanya malas ketika mendengar semprotan dari Becca setelah mereka sampai dikamarnya.

"Gue gak salah"

"Gak salah gimana coba!"

"Ck! Lo juga mau-mau aja kan kesini?"

Becca diam dan menghela nafasnya pelan. "Iya sih" pasrahnya.

Geby tersenyum puas. "Dah gak usah marah sama gue, sini nonton drakor. Lo juga De sini"

Mau tak mau, Elde dan Becca naik ke ranjang untuk menonton film korea yang berada dilaptop Geby.

"Judulnya apaan By?"

"Gatau, tinggal liat aja"

Elde berdecak.

Durasi film tersebut sekitar satu jam lebih. Dan sekarang sudah pada menit ke dua puluh.

"ANJIR ANJIR, MATA GUE TERNODAHI!" Seru Becca saat ada adegan yang kurang enak dilihat.

"Parah-parah, ni cewek mau-mau aja lagi. Gue pengen!" Elde juga demikian.

"Biasa aja bisa nggak? Drakor kan emang gitu, kek gapernah liat aja"

"Gue malu anjay"

"Tapi kisahnya baperin kan? Andai cewek yang disitu gue sama Desta, pasti leb--" Geby keceplosan. "Ck! Gajadi"

Elde dan Becca tersenyum untuk menggoda. "Lanjutin dong ceritanya? Lo sama Desta kenapa? Eh Ganesha, kalo Desta mah miliknya Geby, yakan By?" Goda Becca.

"Pulang sana"

"Yeuu baper-baper. Ganesha lo apa kabar By?"

"Tanya aja sama orangnya ngapain nanya gue?"

"Kan elo bininya"

"Aminin aja dah"

Becca tertawa renyah. Geby itu suka dengan Ganesha dalam segi apa? Paras?

Dari lama, Becca ingin mengetahui alasan kenapa Geby menyukai Ganesha. Padahal masih banyak cowok yang lebih ganteng dari Ganesha.

Geby membalikkan tubuhnya yang sebelumnya tengkurap, menatap langit-langit kamarnya. "Desta itu...spesial"

Geby tertawa kecil, ia jadi mengingat kejadian dulu saat ia gagal mendapatkan nilai sempurna. Ia hanya mendapatkan 98 sementara Ganesha mendapatkan nilai 100.

Dulu, mereka pernah berjanji. Jika nilainya sama, mereka akan pergi berdua kelak. Tapi gagal karena Geby tidak mendapatkan nilai yang diharapkan.

Waktu itu, Geby sempat menangis. Ganesha lalu terkekeh dan menghapus air matanya. Kata-kata yang selalu diingat Geby sampai saat ini, "gak papa nilai kita gak sama, yang penting hati kita sama kan?"

"Napa lu senyum-senyum sendiri?"

Geby menoleh kearah Elde yang sudah merusak moment-moment memorinya. "Ganggu aja lu"

"Ciyee lagi mikirin Ganesha yah?"

"Kepo"

"Lo kenal Ganesha dari kapan By?" Elde bertanya.

"Dulu, rumah gue sama dia deket terus karena deket, gue jadi kenalan sama dia. Tapi setelah itu, dia pindah, padahal ada sesuatu yang belum dilakuin"

Becca mengangkat alisnya sebelah, bingung. "Apa?"

"Kepo"

"Ah, gak asik lu By"

"Bomat! Intinya waktu itu gue masih umur 7 tahun kalo gak salah"

"Ceritanya temen masa kecil gitu ya By?" Lagi-lagi Becca menggoda.

Geby meletakkan tangannya didahi untuk menghalangi penglihatannya. "Mungkin cuma gue yang inget"

***

"Temen lu udah balik By?"

Geby mengangguk. "Udah, mang napa?"

"By, cari makan yuk"

"Males"

"Temenin ayo!"

"Sama cewek lu aja napa, banyak kan?"

Rean mendesis. "By ayolah, ntar gue beliin tiket konser"

"Yuk!" Geby langsung duduk.

"Tapi nunggu gue punya duit"

"Males" Geby menggelosor lagi.

"By! Ayo ah, lu lagi pengen tiga beruang itu kan? Yang warnanya putih sama coklat? Yang satunya lagi panda. Lu mau kan?"

Geby mengangguk lemas. "Mau"

"Yaudah sekalian jalan-jalan terus beli itu"

"Yuk!"

Geby kembali bersemangat dan segera bersiap-siap, begitupula dengan Rean. Ia mengganti bajunya dengan pakaian kodok dengan baju denim.

Setelah dirasa cukup untuk make over sedikit, ia menuju ke ruang bawah.

"Etdah, gakda pakean lain ya? Roknya selutut gitu. Gak takut nyingkep?"

"Lu bawa jaketlah Ar! Peka dikit dong"

"Panas, gerah!"

"Yaudah gak jadi" baru akan berbalik, Geby dicegat lagi. "Eh, eh jadi kok elah"

"Hump! Adek lo ini cantik Ar, jadi pas buat dipake jalan-jalan"

"Serah!"

Rean dan Geby berjalan beriringan menuju keluar rumah. "Gue pake motor biar keren"

"Jangan ngebut-ngebut, inget ada adek lo yang imut"

"Dih"

"Cepet ah! Yok"

Sebelum itu, Geby merasakan ponselnya bergetar memang sedari tadi ia memegang ponselnya.

Ganesha: lo dimana?

DIHATIMU GANESHA DESTAVY!

Geby: mau pergi

Ganesha: kemana?

PERGI KERUMAH ORANG TUA LO TERUS NIKAHIN LO

Geby: ke mall

Ganesha: yaudah, ati-ati ya

"Chat sama siapa sih? Gue udah siap nih"

"Masa depan. Yaudah yuk!"

"Dih masa depan, emang dianya suka ke elu?"

"Gue paksa, gampang"

"Perasaan itu gak bis--"

"Bacot! Cepetan jalan!" Ujar Geby saat sudah naik ke motor Rean dengan posisi menyamping.

Rean terkekeh pelan. "Iye, galak amat"

Rean menjalankan motornya. Diawal memang lambat tapi lama-kelamaan lajunya seperti semakin cepat saja.

"AR! JANGAN NGEBUT GUE BILANG!"

Rean hanya tertawa sembari mempercepat lajunya, lagi. "REAN!"



Tbc.

"Bahagia tak perlu mahal-mahal, cukup mereka yang selalu bisa menemani hari-hari kita."

Lrassrm




Rebahan is my Passion [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang