Sesampainya dikamar mandi, ia menumpahkan air matanya yang sedari tadi ia tahan selama perjalanan kesini.
Ia berdiri didepan wastafel air, menatap dirinya sendiri yang begitu miris, menurutnya.
"Padahal bukan siapa-siapa, kenapa rasanya sakit banget" gumamnya pelan seraya menghapus jejak air matanya.
"Lo harus sadar By, lo itu cuma temennya dia bukan siapa-siapanya! Kenapa seolah lo liat Ganesh yang lagi selingkuh?" Fey terus berbicara sendiri.
Saat ini memang keadaan kamar mandi sangat sepi, jadilah ia tak perlu menahan-nahan untuk menumpahkan segalanya.
"Apa mereka kayak gitu selama gue nggak masuk? Haha, ternyata mereka sweet banget ya" Geby tersenyum miris.
Geby menunduk dalam.
"Tisunya kak?" Seseorang berbicara. Geby menghapus air matanya itu kemudian menoleh. Sepertinya dia kelas sepuluh.
"Nggak usah de, makasih"
Namun, cewek itu malah mengambil tangan Geby dan memberikannya tisu. "Aku tau kok perasaan kakak, semangat ya kak" cewek itu menyemangati lalu tersenyum manis.
Geby berkaca-kaca lagi. "Makasih tisunya" dia mengangguk.
"Ah, kenalin ya kak, aku Fia dari kelas sepuluh IPA 1"
Geby menghapus sepenuhnya jejak yang ada diwajahnya. Sungguh tak lucu kan menangis didepan adik kelas?
"Nama kakak Geby, salam kenal"
"Yaudah kak, aku keluar dulu ya ditunggu temen soalnya. Kakak jangan sedih lagi ya. Terus senyum, kakak cantik masa manyun" ujarnya terkekeh sebelum pergi.
Geby terkekeh juga. Ia melihat Fia yang keluar dari kamar mandi. Geby mencuci wajahnya melalui keran wastafel. "Oke, semangat Geby, lo kuat!"
Persekian detik selanjutnya, Geby keluar dari kamar mandi dan pergi menuju ruang kelasnya.
Setelah sampai, ia duduk dibangkunya sembari membaca novel yang ia bawa dari rumah. Menghilangkan kegabutan yang melanda.
Ia melirik jam dinding kelas. Kenapa mereka belum kembali? Ah, mungkin sebentar lagi.
Sebenarnya Geby lumayan lapar karena paginya ia tidak sarapan, ia bersikeras menentang kakaknya dan orang tuanya. Katanya, ia akan makan disekolah saja. Tapi lihat, Geby bahkan sekarang belum makan.
"Nggak papa By, lo bisa lo kuat"
***
Diwaktu yang sama ditempat berbeda pada saat Geby meninggalkan teman-temannya.
"Eh, San, maksud lo apa sih nempel-nempel Ganesh mulu?!"
"Emang kenapa kalo gue deket-deket Ganesh?"
"Gue enek!" Sungut Elde kesal.
Sebenarnya ini tak sepenuhnya salah Casandra, Ganesha saja yang mau-mau saja jadi pohon untuk benalu si Casandra.
"Ganesha baik-baik aja kok, kenapa lo yang repot!"
"Nesh, maksud lo apa sih bawa-bawa benalu ini?"
"Apa maksud lo dengan benalu? Maksud lo gue benalunya Ganesh gitu?!"
"Emang nyatanya kek gitu kok!"
Casandra menggeram kesal. Sementara Vidi dan Regal bingung harus berbuat apa, mereka juga mendukung Elde. Pasalnya mereka juga penasaran kenapa Casandra selalu berada disisi Ganesha.
"Ortu dia yang minta kayak gitu" jawab Ganesha.
Elde memicing. "Lo terima-terima aja gitu?!"
Ganesha menghela nafas panjang. "Gue gabisa nolak De"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebahan is my Passion [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW jika kamu menyukai karya saya] #RIMP1 (Tulisan masih kurang rapi) --- Cek #RIMP2 --- Hanya sebuah kisah absurd yang akan menemani kalian ketika gabut. Merupakan cerita ringan tanpa konflik yang berat. Kalo lucu ya syukur, nggak ya yaudah ja...