Geby benar-benar bosan dibeberapa hari belakangan ini, ia sudah malas untuk melakukan sesuatu. Sekarang, Geby hanya rebahan dan rebahan. Geby menjadi orang yang tidak semangat hidup lagi.
Sebelumnya, ia sibuk mengejar Ganesha, namun sekarang ia sudah mendapatkannya. Jadi, apa yang harus dilakukannya sekarang?
"Geby, lo keliatan males banget hari ini, kenapa?"
Geby mendongak kearah Elde yang bertanya padanya. Ia sedang menelungkupkan wajahnya tadi. Sungguh, demi apapun ia sangat bosan.
"Gue bosan banget Elde, gatau kenapa. Oiya, mana Ganesha?"
"Loh, kok nanyain Ganesha? Ada apa nih? Gue mencium bau-bau peje."
"Apaan sih lo ah, g-gue mau nanya aja. Emangnya gaboleh? Kan gue suka sama dia."
Elde terkekeh. Ia sudah tau kalau Geby dan Ganesha sudah resmi berpacaran kemarin karena ia menjadi saksi antara keduanya. Elde tak sengaja melihat Geby yang tengah duduk disebuah taman, awalnya ingin menghampiri namun Ganesha datang dikala itu. Dah yah, Elde melihat dan mendengar semuanya.
"Gak usah kaya gitu, gue tau semuanya. Lo udah pacaran kan sama Ganesha? Ngaku lo. Kalo gak jujur, besok putus."
"Elde! Kok doanya gitu banget sih, iya deh iya gue dah pacaran. Puas lo, puas?"
"By, lo udah pacaran sama Ganesha?! Gue ikut seneng Geby, akhirnya cinta lo gak bertepuk sebelah tangan lagi," Becca terharu dengan perjuangan Geby.
Geby menjadi canggung sendiri. "Jangan kaya gitu Becca, gue jadi malu tau."
Becca tertawa pelan.
"Bentar-bentar gue dapet pesan dari Regan."
"Cie, makin deket aja nih sekarang Elde sama Regan, cie, cie."
"Berisik lo Re. Yasha tuh!"
"Mana?! Mana Yasha?"
"Ketipu lo, lo suka kan sama Yasha? Ketangkep basah lo sekarang HAHAHA."
"Ih, jahat."
Elde tertawa. Kemudian ia membaca pesan dari Regan.
"Kita disuruh ke halaman belakang sekolah nih. Katanya mau ngomongin sesuatu. Kesana gak?"
"Yaudah ayuklah. Lagian jam pertama kosong. Jadi kita bisa kabur."
"Betul juga lo Be."
Setelah sepakat, mereka segera menuju halaman belakang sekolah untuk menemui Regan dan teman-temannya a.k.a Ganesha, Vidi dan Yasha.
Menempuh waktu 3 menit lebih, Geby dkk sudah sampai disana. Mereka langsung duduk melingkar.
"Kalian mau ngomongin apa?"
Regan sedikit tersenyum. "Elde, gue mau ngomongin sesuatu sama lo. Berharap lo mau nerima semuanya."
"T-tapi gak perlu bawa Geby dan yang lain kan? Kenapa lo juga suruh gue buat mereka dateng?"
"Karena mereka juga mau ngomongin sesuatu ke temen-temen lo Elde."
Elde mengangguk singkat saja.
"Elde, lo tau kan kalo gue udah suka sama lo sejak lama. Gue mau jawaban itu sekarang, gue gamau hidup dibawah rasa penasaran. Gue emang nggak maksa, cuma gue berharap lo juga bisa buka hati lo buat gue."
"Regan, gue udah bilang, gue gamau ngecewain lo."
"Lo ngomong gitu udah ngecewain gue Elde."
Regan dan Elde terus berkata, sementara yang lain hanya menjadi saksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebahan is my Passion [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW jika kamu menyukai karya saya] #RIMP1 (Tulisan masih kurang rapi) --- Cek #RIMP2 --- Hanya sebuah kisah absurd yang akan menemani kalian ketika gabut. Merupakan cerita ringan tanpa konflik yang berat. Kalo lucu ya syukur, nggak ya yaudah ja...