Ekstra Chapter [Quality Time]

324 25 4
                                    

***
Geby gabut. Ia hanya bolak-balik dari aplikasi satu ke aplikasi yang lain. Hari ini hari minggu dan Geby tidak melakukan apa-apa selain rebahan dan menonton drama.

"Pokoknya gue gabakal chat kalo Ganesha gak chat duluan, fiks!"

Sedari tadi, Geby memang sedang menunggu Ganesha memberi pesan kepadanya. Siapa tau dirinya diajak jalan oleh Ganesha. Namun sudah dua puluh menit berlalu sejak Geby mengatakan itu dan ponselnya tetap senyap.

"Sialan si Ganesh," murka Geby.

Ia mengecek ponselnya. "Orangnya online tapi nggak ngechat gue? Dih, pacar apaan lo! Masa iya gue yang harus ngechat duluan."

"Kayaknya nggak ada jalan lain. Ishhh."

"SERIUSAN DIA ADA DIDEPAN RUMAH GUE?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SERIUSAN DIA ADA DIDEPAN RUMAH GUE?!"

Geby buru-buru turun untuk membukan pintu. Namun sialnya Geby telah ditipu. Tidak ada siapa-siapa didepan rumahnya.

"GANESHAAAAA!"

Ia kembali mengechat Ganesha.

Ia kembali mengechat Ganesha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Geby mendongakkan kepalanya.

"Kenapa? Ngambek?" Ganesha terkekeh.

Geby terkejut. Ganesha ternyata benar-benar ada tepat dihadapannya. Langsung saja Geby melingkarkan tangannya dipinggang Ganesha. Menyembunyikan wajahnya diperut Ganesha.

"Gue kangen!"

Ganesha terkekeh lagi. Ia mengacak-acak rambut Geby. "Gausah ngambek ya sayang. Gue udah ada disini. Oiya gue ada sesuatu nih buat lo."

"Apa?" Sahutnya dalam posisi yang sama.

"Ya jangan kaya gini dong. Gue geli anjir."

Geby melepas pelukannya.

"Ini buat lo. Gue beliin khusus."

"S-Seriusan? I-inikan...ALBUM YANG GUE PENGEN DARI DULU! Makasih Nesh! Pengen nangis rasanya gue tuh."

Geby mewek. "Eh-eh jangan nangis dong dikira gue ngapa-ngapain lo lagi."

"Abisnya gue terharu Nesh."

Ganesha kembali mengacak-acak rambut Geby. "Udah cup-cup. Dan asal lo tau nih, tuh gue beli pake duit gue sendiri."

Geby tambah mewek.

"Lah kok tambah mewek sih?"

"Kalo gini mending gausah dibeliin. Gue kaya ambil hak orang lain tau. Mending lo beli apa gitu malah beliin gue album. Mahal tau yang ini."

"Sayangnya Ganesha, udah dong nangisnya. Kan biar lo tau dapetinnya gak gampang dan biar lo inget terus sama gue. Gitu sayang."

"Tetep aja."

Walaupun Geby sangat senang dirinya mendapatkan album yang diinginkan tetapi Geby juga tak enak apalagi Ganesha membeli album ini dengan uangnya sendiri. Semua itu menjadikan Geby merasa bersalah.

Dan Ganesha sebenarnya tidak mempermasalahkan. Ia bisa menabung lagi. Dan album itu adalah hadiah pertama yang diberikan olehnya setelah 3 bulan berpacaran.

"Udah deh album doang juga. Nanti gue beli sekalian pabrik-pabriknya deh."

"Eh eh gak usah, ini aja udah cukup kok beneran."

Ganesha berdecak. "Jalan-jalan yok ah. Deket sini aja. Gue bosen."

Geby langsung menyetujuinya. Pasalnya dia juga gabut dan bosan. Apalagi sekarang ia sendirian di rumah.

"Ayo. Deket dari sini ada toko yang jual balon. Gue mau beli balon disana. Temenin ya."

"Iya-iya. Terserah dah lo mau beli apa. Gue selalu disamping lo kok." Ganesha tertawa.

Geby menggengam tangan Ganesha dan langsung berjalan, tak lupa ia mengunci pintu rumahnya.

"Nesh, lo tau gak sih kalo gue tuh cinta banget sama lo."

"Dih bahasanya, cinta, HAHAHA."

"Nesh ih, gue serius. Gue harus pake kata apa coba lagi selain itu? Ish."

Tangan mereka sudah tidak saling menaut tapi mereka berangkulan. Ganesha berdeham. "Hmm, gue tau kok."

"Jangan pernah tinggalin gue ya Nesh. Hati gue udah diambil sama lo semua! Gue nggak bisa suka sama orang lain lagi."

"Ya makanya kita saling komitmen. Gausah percaya sama rumor-rumor. Gue selalu mandang lo By. Only you."

Geby mengangguk. "Gue bakal selalu percaya sama lo kok."

"Udah deh, ayo cepet-cepetan ke tokonya. Yang kalah harus gendong pas balik."

"Hah? Nggak-nggak, gue nggak mau."

"Satu. Dua. Tiga!" Ganesha mulai berlari.

"Ganesha! Gue bilang nggak mau! Nesh! Ganesha! GANESHA? WOY DENGER GAK LO? Haduh buset."

Mau tak mau Geby harus mengejar Ganesha yang sedang tertawa.

"Sini By, lemot amat lo HAHAHA."

Mereka tertawa bersama.

Tuhan, terima kasih telah mengirim Geby untukku.

Tuhan, terima kasih telah mengirim Ganesha dihidupku.

"Nesh, saranghae." Batinnya berucap.

•••



Bonus nih wkwk. Kalian mau lagi nggak?🤔

Akun fan account

Twt: veykookies

Ig: viequeeniu

Rebahan is my Passion [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang