"GANESHA DESTAVY, VIDI BAGASKARA, REGAL ARLENTA, YASHA NOOR JORDAN! IKUT BAPAK SEKARANG!" Teriakan membahana itu berasal dari suara Pak Lee yang sedang berada dipintu kelas 12 IPS 4.
Semua yang didalam kelas tentunya sangat kaget, lebih-lebih empat siswa yang dipanggil beliau. Jantung berdetak sangat cepat dan keringatpun hampir menetes saking kaget dan takutnya.
Mata Pak Lee meneliti wajah-wajah siswa satu per satu, bermaksud mencari keberadaan orang yang baru saja beliau sebut.
"Ghh, ada apa nih? Keknya kita gak nglakuin apa-apa deh" bisik Regal pada sahabatnya itu.
Ganesha, Vidi dan Regal mengangguk setuju. Pasalnya disatu minggu terakhir, mereka tidak melakukan kenakalan apapun.
"Nggak tau tuh si Pak Lee, keknya marah banget. Gimana nih?" Sahut Vidi.
"Kita kesana nggak nih?" Yasha juga ikut nimbrung.
Dan pada akhirnya mereka diam saja begitupun dengan Ganesha.
"Cepet mana orang yang bapak panggil tadi?!"
"Woy Vidi! Cepet ah pak Lee udah koar-koar tuh, sana!" Kata Aren sembari sedikit tertawa yang duduknya dibelakang Vidi.
"Kampret lo Ren!"
Aren hanya tertawa saja.
"Kita kesana" Ganesha berdiri dan menghampiri Pak Lee yang masih setia didepan pintu kelas.
Mata Vidi melirik. "Awas aja lo Ren! Gue bacok lo ntar"
Dan sialnya Aren malah justru mengeraskan tawaannya membuat emosi Vidi naik.
Saat sudah didepan pintu kelas, mereka menghadap Pak Lee. "Kalian tau kenapa bapak panggil kalian?!"
"Nggak tau pak. Kayaknya kita nggak nakal lagi deh pak" jawab Regal yang lebih berani daripada ketiganya.
Pak Lee membenarkan letak kacamatanya kemudian memijat pelipisnya.
"Tugas kalian mana?"
"Eh, yang mana ya pak? Perasaan nggak ada tugas deh"
"Kalian telat mengumpulkan tugas! Yang lainnya sudah mengumpulkan, kenapa kalian belum?!"
"Tugas ap--ASTAGHFIRULLOH PAK! Saya lupa, yang tugas sejarah itu kan pak?"
"Baru inget?!"
Yasha menyenggol lengan Regal. "Tugas apaan sih?"
"Ck! Itu loh tugas sejarah yang disuruh buat makalah. Gue lupa anjay!"
"Anjir! Gue juga baru inget!"
"Sudah! Sekarang kalian berjemur dilapangan upacara sampai pulang! Sekarang!" Bentaknya yang mengarah pada perintah.
Mereka semua berdecak lalu mulai berjalan ke lapangan upacara dan menghadap kebendera.
Sesampainya dilapangan upacara, mereka kaget saat ada tiga makhluk yang lumayan cantik sedang berdiri disana.
"Anjay! Kenapa lo pada?" Tanya Yasha saat sudah berjejeran.
"Brisik ah kalian nggak perlu tau!" Sahut Becca.
"Galak amat si singa"
"Diem lu!"
Yasha berdiri disamping Regal sementara Regal didekat Elde.
"De? Lo kenapa disini? Dihukum?" Tanya Regal kepada Elde yang sok jual mahal.
"Dih, mahal amat mba harganya"
Elde memutar bola mata malas dan sedikit bergeser untuk menghindari Regal.
"Elah, si Elde. Tinggal pepet aja napa si Regal HAHAHA" Becca tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebahan is my Passion [SELESAI]
Ficção Adolescente[FOLLOW jika kamu menyukai karya saya] #RIMP1 (Tulisan masih kurang rapi) --- Cek #RIMP2 --- Hanya sebuah kisah absurd yang akan menemani kalian ketika gabut. Merupakan cerita ringan tanpa konflik yang berat. Kalo lucu ya syukur, nggak ya yaudah ja...