Prolog

16.1K 934 190
                                    

Vote, Comment, Follow and Share

Semoga suka dengan cerita aneh ini ehe.

Happy Reading ...









"Gak mau dianterin sama Ayah!"

Oke. Ini penolakan bukan yang terjadi pertama kalinya. Tapi berkali-kali.

Ayahnya hanya tersenyum sabar dan yang pasti melakukan apa yang biasanya ia lakukan. Memaksa.

"Cepat, sayang. Ini udah jam berapa? Kamu mau telat?"

"Aku mau bareng kak Nathan. Ayah!"

"Gak ada waktu. Ayo!"

Mau tidak mau. Suka tidak suka. Akhirnya ia menuruti ayahnya.

Saat mobil yang ditumpanginya dan ayahnya sudah sampai disekolah, ia tidak segera turun.

Sang ayah yang bingung, mengusap surai lembut putrinya.

"Ayah gak boleh ikut turun!"

Ayahnya hanya tersenyum manis, dan mengangguk mengiyakan apa kata putrinya.

Ia melirik kaca mobil dan melihat teman-temannya sudah berkumpul didepan gerbang membuatnya mengerucut sebal.

Setelah berpamitan, ia membuka pintu mobil dan menutupnya dengan cepat. Setelah mobil ayahnya melaju meninggalkannya, baru ia membalikkan badannya dan melangkah menuju gerbang sekolah.

Tapi, tidak semudah itu ...

"Bokap lo kok gak ikut keluar sih?"

"Iya! Biasanya kan drama ala anak sama bapak gitu?"

"Yahh gak jadi cuci mata nih"

"Padahal gue udah dandan maksimal"

"Calon suami pergi gitu aja"

Memutar bola matanya kesal, ia mengabaikan perkataan teman-temannya.

Ini yang dia tak suka. Teman-temannya mengagumi Ayahnya. Mereka bahkan ingin mendaftar menjadi calon mama tiri nya dan berjanji tidak akan menjadi mama tiri jahat seperti di film Cinderella. Sinting.

Apa memang tipe anak SMA ini seperti itu? Duda? Uhh.

"Anakku. Kamu pasti sebel ya, sini-sini sama Mama"

Tuhkan. Teman sekelasnya ini merangkulnya dan mengajaknya kekelas bersama.

Raisa Dewi William. 16 tahun kelas 2 SMA.

Ia duduk dibangkunya dengan masih mengerucutkan bibirnya. Teman sebangkunya, Bella. Mengetuk-ngetuk pundaknya dengan pulpen.

Raisa mendelik sebal pada Bella, tapi Bella justru menampilkan senyum cerianya.

"Kenapa sih dedek gemesh?" Tanya Bella

"Mereka genit mulu sama Ayah aku" adu Raisa pada Bella.

Bella tanpa menahannya lagi, ia menguyel-uyel pipi Raisa. Tanpa menghiraukan ringisannya.

Bukan rahasia umum lagi, jika satu kelasnya ini pasti dibuat gemas oleh tingkah laku Raisa.

Diumur segede gini, masih pake logat aku-kamu dan ngomong pake nada yang halus. Bukannya buat temen kelasnya sebel malah yang ada tuh pada manjain dia. Apalagi ciwi-ciwi yang pada bucin sama Ayahnya.

"Sakiiitt. Bella!"

Bella terbahak, dan meminta maaf setelahnya.

"Raisaaa !! Daddy bawa susu strowberry kesukaan kamu!"

NEW LOVE? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang