PROBLEM

7.8K 658 129
                                    

Happy Reading ~~~

Ramein Kuy!
Spam Komen di setiap paragraph!
Padahal komen part sebelumnya belum 100++ lohh :"
Tapi aku publish, karna ini hari terbaikku :)

.
.
.

"Dery?" Gumam Nathan pelan.

Dery tersenyum sinis. Dery ini yang bersekolah di SMA yang kebetulan menjadi musuh SMA tempat Nathan dan Raisa bersekolah. Nathan pernah sempat bentrok dengan Dery itupun saat dirinya masih kelas 10 SMA.

"Kak?" Bisik Raisa.

Genggaman tangan Nathan diatas tangan Raisa sedikit mengencang, seakan memberitau jika dirinya akan melindungi adiknya sendiri.

"Ada urusan apa?" Tanya Nathan nada suaranya kelewat datar.

Dery turun dari motornya, dan melangkah mendekat kearah motor Nathan. Bersedekap didepan motor Nathan.

"Mau silahturahmi gue." Jawabnya sarkas.

Raisa yang mendengarnya memiringkan kepalanya mengintip dibahu Nathan.
Nathan hanya diam dan tetap mengenggam tangan Raisa.

"Taobat?" Tanya Nathan mengejek.

Dery mendengus sinis. "Cewek lo?" Kepalanya dimiringkan agar bisa melihat gadis yang tengah duduk dibelakang Nathan. "... Lumayan." Lanjutnya.

"Jangan macem-macem." Desis Nathan.

"Kenapa? Takut? Dasar pengecut."

"Hell ... liat! Siapa disini yang pengecut?" Tantang Nathan.

Dery mengepalkan tangannya menatap tajam Nathan. Tapi setelahnya ia tersenyum sinis.

Nathan memutar kunci motornya dan menstaternya.

"Gue gak ada waktu." Nathan segera menutup kaca helmnya.

Dery seakan mengkode teman-temannya lewat tatapannya. Mereka berjumlah 6 orang ditambah Dery jadi 7 orang.

"Keroyokan, uh?" Tanya Nathan sinis.

"Kenapa? Takut lo?" Tantang Dery.

"Cha. Turun dulu." Bisik Nathan.

Raisa menggeleng kuat. Ia masih membenamkan wajahnya dipunggung Nathan.

"Ada kakak. Percaya sama kakak."

Akhirnya Raisa turun tanpa melepaskan helmnya, dan tanpa mengeluarkan suara apapun. Dirinya berdiri disamping motor Nathan.

Nathan turun dari motornya dan berdiri didepan Dery, yang menatapnya puas. Entah siapa yang memulai duluan baku hantam pun tak dapat terelakkan.

Raisa berjongkok disamping motor, memejamkan matanya dan merapalkan doa. Kaki dan tangannya bergetar hebat, dia tak sanggup untuk sekedar menengok apa yang terjadi pada kakaknya. Hanya suara benturan pukulan dan umpatan yang ia dengar.

Tapi Raisa tidak bisa diam saja, ia harus menolong kakaknya. Dengan tekad yang kuat a.k.a nekat, Raisa berdiri san membalikkan tubuhnya mengahadap kakaknya yang sedang memunggunginya menghajar salah satu dari mereka.

Terkejut ketika salah satu dari mereka yang lain malah balik menghajar Nathan. Dengan langkah pasti Raisa menghampiri mereka yang tidak menyadari langkahnya.

"UDAH!!" Teriak Raisa.

Cukup membuat mereka semua berhenti, dan Nathan yang sadar segera menepis tangan yang tadi mencengkeram kemejanya.

"Udah ... cukup!" Raisa terisak, air matanya turun dengan deras. Ia berlari dan menghambur kepelukan Nathan yang sudah kacau. Baju kacau dan muka kacau parah.

NEW LOVE? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang