NOT MINE?

6.7K 550 127
                                    

Tekan Vote sebelum baca, Terimakasih:)
Tinggalkan komentar
Happy Reading










Kenan sudah rapi dengan setelan kerjanya, dia sudah bisa masuk kantor lagi setelah beberapa hari kemarin dia bedrest. Putrinya itu memang mengurusnya dengan baik. Tangannya cekatan menuangkan susu kedalam gelas, dan menata roti yang sudah diolesi selai diatas piring.

"Ayah!"

Sentakan itu, hampir saja membuat Kenan melepaskan gelas digenggaman tangan kanannya. Tangan kirinya terangkat mengusap dadanya. Terkejut.

"Icha, jangan teriak-teriak." Suaranya terdengar lembut.

Raisa mengerucutkan bibirnya, bersidekap dada seraya menatap ayahnya sinis.

"Ayah mau kemana?" Matanya menatap tajam Kenan.

Kenan menatap keatas memasang ekspresi berfikir. "Kerja?" Jawabnya tak yakin.

"Ayah!" Rengek Raisa.

Kenan terkekeh, dia melambaikan tangannya agar Raisa mendekat. "Sini sarapan dulu. Ayah udah sembuh." Ucapnya setelah melihat Raisa mendekat.

Raisa menurut, dia meraih roti diatas piring dan melahapnya.

"Hari pertama kelas 12, harus semangat!" Kenan mengangkat kepalan tangannya keatas.

Dengan mulut penuh, Raisa mengangguk dengan semangat.

.
.
.

"Apa perlu Ayah ..."

"Ayah gak perlu keluar." Potong Raisa.

Tangan Kenan yang sedang melepas sealtbet nya terhenti dan mengangkat pandangannya.

"Tuh, lihat! Banyak murid baru." Tunjuk Raisa dengan tatapannya.

Kenan memandang keluar mobil, terlihat beberapa murid yang mengenakan seragam putih-biru. Akhirnya dia tersenyum dan mengangguk.

"Oke. Semangat anak Ayah!"

Raisa mengulum senyum seraya mengangguk. "Ayah kalo capek, langsung istirahat pokoknya."

Kenan mengacungkan kedua jempolnya. Setelahnya ia merentangkan kedua tangannya, mengangkat kedua alisnya. Mengkode.

"Icha sayang Ayah." Raisa masuk kedalam pelukan Ayahnya, menyandarkan pipinya di dada Kenan.

"Ayah lebih sayang sama Icha." Kenan mengusap rambut sepunggung Raisa dengan pelan.

"Dadah, Ayah!"

Kenan melambai dari dalam mobil, setelah punggung Raisa tak terlihat dia melajukan mobilnya meninggalkan area sekolah.

.
.
.

Langkah Nathan terhenti saat pandangannya menangkap seseorang yang menghalangi jalannya, ralat, beberapa orang. Dery beserta kawan-kawannya.

"Elo mau ngajakin berantem dikampus?" Nathan mendengus kasar.

"Gue mau mastiin sesuatu." Dery menatap Nathan serius.

"Cewek waktu itu, siapa elo?"

Tatapan Nathan menajam menatap Dery. "Jangan macem-macem sama dia." Ancamnya.

"Gue cuma nanya." Ucap Dery mengendikkan bahunya santai.

"Bukan urusan lo." Nathan segera berjalan melewati bahu Dery, dengan menabrakkan bahunya.

Dery hanya tersenyum tipis, sangat tipis. Tapi langsung membalikkan tubuhnya mengahadap punggung Nathan yang agak menjauh.

"Kalo gue suka sama itu cewek?" Tanya Dery menantang.

NEW LOVE? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang