COME

8.3K 710 133
                                    

Happy Reading :)

Sorry for typo, dan ini mungkin part terpendek. Yg penting publish lah yaa :'v


Minggu ini, tak sesuai rencana yang telah disusun oleh Raisa. Yang katanya menginginkan jalan-jalan ke Dufan dan malah berakhir dengan tidur nyaman diatas ranjang rumah sakit.

Raisa sudah dipindahkan dari ruang ICU ke ruang rawat. Kondisinya pun semakin membaik. Hanya menunggu Raisa membuka matanya.

Kenan merapikan rambut Raisa yang berantakan. Putrinya ini, ternyata masih nyaman dengan tidurnya san belum ada tanda-tanda akan membuka matanya.

"Icha bangun dong, sayang. Katanya mau ke Dufan." Bisik Kenan sangat lirih.

Ia duduk dikursi samping ranjang Raisa, sesekali ia mengecup tangan Raisa yang bebas dari infusan digenggamannya. Mendekatkan wajahnya pada pipi Raisa dan mengecupnya pelan.

"Ayah sayang sama Icha." Kenan tersenyum lembut.

Pintu terbuka menampakkan Nathan dengan bukcet bunga ditangannya. Kenan mengernyit dengan penampilan Nathan.

"Kamu abis apel sama pacar?"

Nathan memperhatikan kembali penampilannya dan mendengus sebal. Tidak ada yang salah, hanya celana lepis hitam panjang dengan kemeja merah maroon dan sepatu yang senada dengan kemejanya.

"Kan kata Papa, harus rapi. Gimana sih." Nathan berjalan mendekat kearah ranjang dan meletakkan bucketnya dinakas samping Raisa terbaring.

Kenan terkekeh geli. "Uncle titip Icha dulu, yaa"

Nathan melakukan gerakan hormat sambil nyengir. Kenan mengusak rambut Nathan gemas.

"Om! Berantakan!" Gerutu Nathan, tangannya sibuk menata kembali poni didahinya. Ala-ala idol korea.

"Bule gini dipanggil Om!" Setelahnya Kenan segera keluar dari ruang rawat Raisa.

"Abisnya ngeselin."

Nathan mencium pipi Raisa sebelum ia mendudukkan dirinya dikursi bekas Kenan.

"Cha. Kangen nih gue."

"Emang elo gak kangen?"

"Janji deh, nanti gue install apk cacing. Biar kita bisa mabar."

"Gak pa-pa kalo hp gue bakal cacingan. Nanti tinggal siram combantrin aja tiap setengah tahun sekali. Biar sehat."

Nathan menghembuskan napasnya pelan, tatapannya berubah sendu. Ia meletakkan kepalanya dibantal tepat samping kepala Raisa. Dengan posisi miring menghadap Raisa.

"Kakak sayang Icha." Bisiknya ditelinga Raisa.

Dan Nathan ikut memejamkan matanya disamping Raisa.

.
.
.

Nathan terbangun karna guncangan agak kencang dibahunya, dia melemaskan lehernya agak kaku karna posisi tidurnya yang duduk. Menoleh mendapati Daniel yang mengibaskan tangannya melakukan gerakan pengusiran. Dengan mendengus sebal Nathan bangkit dari duduknya dan berpindah ke sofa. Melanjutkan tidurnya kembali.

Daniel duduk dikursi, tak peduli dengan gerutuan Nathan. Pandangannya hanya tertuju pada Raisa yang masih menutup matanya.

"Ichaa ..." bisiknya lirih.

Entahlah Daniel tak bisa berkata-kata. Hatinya sakit melihat leadaan adiknya sepperti ini, sementara dirinya hanya bisa diam dan menunggu tanpa bisa berbuat apa-apa.

Pintu terbuka, sesosok Andra masuk dan mendekati ranjang Raisa.

"Gantian, Kak."

"Ck. Baru juga sebentar."

NEW LOVE? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang