I'LL TRY (2)

4.8K 516 95
                                    





Sepeninggal Kenan, Raisa berusaha untuk tenang. Ia menghabiskan makanannya sesuai perintah sang Ayah. Ketika makanannya sudah habis dan ia juga sudah minum, Raisa sudah tak tau lagi harus melakukan apa.

Matanya mencuri pandang pada ketiga kakaknya. Mereka semua pun juga hanya diam, tak ada yang membuka percakapan sama sekali. Raisa jadi merasa tak enak sendiri.

"Cha ..."

Panggilan dari Andra, membuat Raisa terperanjat bahkan ponsel yang digenggamnya terlepas dan terjatuh diatas kakinya yang duduk sila. Padahal suara Andra termasuk suara yang sangat pelan.

Mata Nathan dan Daniel seketika langsung fokus pada Raisa yang sekarang tampak kikuk.

"Maaf ..." lirih Raisa.

Nathan menghela napas pelan.

"Pulang sekarang?" Tanya Andra, dengan suara lembut takut akan adiknya ini terkejut kembali.

Raisa menatap Andra tapi hanya sedetik karna langsung mengalihkan pandangannya kesembarang arah.

"Terserah, kak." Jawabnya pelan.

Nathan diam-diam mengepalkan tangannya erat, ia merasa adiknya ini sifatnya kembali seperti dulu.

"Apa mau nambah lagi?" Tanya Andra lagi.

Raisa menjawab dengan gelengan kaku.

Daniel beranjak berdiri diikuti Nathan, mereka berdua berjalan keluar tenda tempat pedagang sate ini.

"Cha, ayo ..."

Dengan tampang bingung Raisa mengikuti Andra sampai ditempat mobil Daniel terparkir.

Sampai Daniel melajukan mobilnya pun Raisa masih bungkam, ia menyandarkan kepalanya pada kaca mobil disebelahnya.

Andra yang duduk disamping Raisa menatap kaca spion diatas, pandangannya bertemu pada Daniel. Entah apa arti tatapan Andra, membuat Daniel dengan segera memutuskan kontak matanya.

.
.
.

"ICHA?"

"IYAA AYAAH!!"

Raisa berlari menuruni tangga, tapi tetap hati-hati. Berlari kecil hingga sampai dimobil dan segera masuk kedalam mobil duduk disamping Kenan.

"Lari?" Tanya Kenan.

Raisa meringis pelan, "maaf, Ayah."

Kenan mengusap rambut Raisa yang tergerai bebas.

"Udah siap?"

"Siap!"

Kenan menginjak pedal gas, mobil pun melaju meninggalkan pekarangan rumahnya.

"Kita kerumah Papa Rehan dulu?" Tanya Raisa.

"Langsung nyusul kekampus kak Andra aja."

.
.
.

"Wah, ini dia sicantiknya Mama!" Seru Shella saat melihat Raisa yang berjalan bergandengan tangan dengan Kenan.

Shella meraih Raisa dan memeluknya. "Udah pinter ya dandan sendiri sekarang." Godanya.

Raisa terkekeh pelan. "Icha kan udah gede."

Rehan hanya mengusap rambut Raisa sambil tersenyum senang, sedang Raisa masih bersandar dipundak istrinya, Shella.

"Samperin sana kak Andra, dia udah nungguin kamu daritadi."

Raisa menatap Kenan, dan Ayahnya itu hanya mengangguk. Gadis ini menghela napasnya panjang setelahnya ia melangkahkan kakinya meninggalkan para orangtua.

NEW LOVE? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang