SHE?

8K 718 104
                                    


Happy Reading ~~

Kenan mengernyit saat ponselnya berbunyi, yang hanya tertulis nomor dilayarnya, dalam hati menerka-nerka siapa yang menelponnya.
Akhirnya Kenan memilih menjawab telpon tersebut.

"Halo, Pak Kenan?"

"Iya. Saya"

"Bisa kesekolah sekarang, Pak. Kami telah menemukan murid yang telah memfitnah Raisa."

Kenan terdiam, dia cukup tertarik. Tapi, dia tidak ingin meninggalkan putrinya barang sedikitpun. Raisa bahkan belum sadar, dan dia tak ingin melewatkan moment menjadi orang pertama yang dilihat Raisa saat sadar.

Kenan berdeham, "Nanti saya suruh orang saya kesana, Pak." Setelah itu Kenan segera memutus sambungan telponnya.

Sempat berpikir siapa orang yang akan ia pintai untuk menggantikannya.

Rehan? Ah kakak iparnya itu, pasti sekarang sibuk dengan kerjaannya yang menumpuk.

Shella? Tidak. Akan ada banyak drama nantinya.

Daniel? Si tempramen jika berurusan dengan Raisa. Keponakannya ini tidak mengetahui masalah yang dihadapi Raisa disekolah. Bisa panjang urusannya nanti.

Sepertinya Kenan sudah mendapatkan jawabannya.

.
.
.

Fero memarkirkan mobilnya diparkiran sekolah khusus tamu. Semua ini atas perintah yang mulia Kenan. Ia mendengus, mungkin sekarang pangkatnya naik menjadi Asisten Pribadi.

Dia segera memasuki area sekolah lebih dalam, dengan kacamata hitam yang bertengger dihidung mancungnya.

Mengetuk pintu tiga kali, dan membukanya. Fero disambut senyum para guru dan segera dipersilahkan duduk.
Fero duduk dikursinya, dan tersenyum.

"Saya yang menggantikan Pak Ken, Pak. Bu. Saya Fero" Ucap Fero memperkenalkan diri, seraya mengalihkan pandangannya pada guru didepannya.

"Saya Seto, guru BK dan ini Pak Gunawan Kepala Sekolah, ini Bu Ratih wali kelasnya Raisa." Pak Seto memperkenalkan seraya menunjuk orang yang disebutnya.

Fero menganggukkan kepalanya, dia memberi kode menunjuk anak perempuan yang seumuran dengan Raisa sedang menunduk dibangku pojokan menggunakan dagunya.

Pak Seto yang mengerti, langsung berdeham dan tersenyum canggung.
"Dia ..."

Fero langsung mengangguk lagi. Dia sudah paham, masih dengan senyuman khasnya.

"Jadi?"

"Saya selaku Kepala Sekolah meminta maaf sebesar-besarnya pada Keluarga Pak Kenan." Ucap Pak Gunawan.

Fero mengangguk dan tersenyum, melihat itu mereka semua yang ada diruangan ini menegang.

"Bagaimana kalian bisa tau kalo dia yang melakukan? Oh, maaf. Siapa nama kamu?" Tanya Fero, tatapannya memicing pada seorang gadis.

"Saya Windi, Pak" jawabnya seraya menunduk.

"Saya tau setelah mengecek rekaman CCTV, Pak"

Pandangan Fero beralih pada Pak Seto sambil tetap tersenyum.

"Kenapa tidak lakukan itu dari awal?"

Mereka semua terdiam, tak ada yang berani menjawab.

"Windi. Apa alasan kamu?"

Windi mendongak, menatap Fero gugup.

"Saya terdesak, Pak. Saya panik, karna Raisa memergoki saya."

NEW LOVE? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang