STUCK?

6K 565 83
                                    

Balik lagi :)

Sorry for typo
Vote dan Komennya

Happy Reading:)

.
.
.

Raisa menyandarkan tubuhnya disofa, matanya menatap langit-langit. Sesekali gadis itu menghembuskan nafasnya gusar dan bahkan bergumama tak jelas.

"Kenapa?" Tanya Kenan, ditangannya membawa segelas susu. Duduk disamping Raisa dan meletakkan gelas itu diatas meja.

Raisa hanya menoleh sekilas, setelah itu dia melanjutkan kegiatan unfaedahnya tadi. Raisa sudah sarapan duluan, tidak menunggu ayahnya.

"Minum dulu susunya." Kenan menyodorkan gelas tersebut pada Raisa.

Tanpa kata Raisa segera menerimanya dan meminumnya hingga tersisa setengahnya.

"Ayah." Gumam Raisa, pandangan gadis itu memandang gelas yang ada digenggamannya.

"Iya, sayang?" Sahut Kenan.

"Ayah sayang sama Bunda?" Tanya Raisa lebih terkesan seperti bisikan. Memutar-mutas gelas yang ada digenggamannya.

"Lebih dari itu, Cha. Ayah cinta sama Bunda." Kenan menatap sayang putrinya, tersenyum tipis. Tangannya menarik kepala Raisa perlahan agar menyandar didadanya.

Raisa tersenyum, dia senang. "Ayah gak mau cari cinta baru?" Tanyanya.

Kenan terkekeh geli. "Cinta barunya Ayah kan Icha." Telapak tangannya mengusak rambut Raisa dengan gemas.

Raisa menegakkan tubuhnya, menatap Ayahnya dengan bibir mencebik. Kenan mengangkat alisnya seolah bertanya 'apa'.

"Beda Ayah, bukan itu!" Gerutu Raisa.

Kenan tertawa, Raisa semakin memanyunkan bibirnya. Oke. Kenan mengalah, dia berdeham.

"Yang kayak gimana emang?"

Raisa menaruh jari telunjuknya didagu, bola matanya keatas, terlihat berpikir keras.

"Kayak ..."

"Udah! Icha belum paham." Kenan mengacak rambut Raisa.

Raisa belum menyerah. "Icha paham kok. Jantung deg-degan kelewat batas normal, tapi rasanya seneng." Jawab Raisa dengan cepat.

Kenan terperangah dengan jawaban putrinya ini, bagaimana mungkin Raisa mengatakannya dengan caranya yang menggemaskan.

"Icha jatuh cinta?" Tanya Kenan cepat.

Raisa membeku, bola matanya memutar kesegala arah menghidari mata Ayahnya.

"Ayo! Bilang sama Ayah!" Desak Kenan.

Raisa menggeleng cepat, "Enggak!" Raisa menggaruk hidungnya. "Enggak, Ayah. Itu kata ... __Kak Nathan! Iya! Kak Nathan!" Jawab Raisa setengah panik. Dalam hati ia memekik meminta maaf pada kakaknya itu.

Mata Kenan memicing menatap Raisa curiga. Tapi dia mengusap pipi Raisa dengan lembut. "Icha gak pinter buat bohong."

"Tapi, Ayah ..." gumam Raisa pelan.

"Mau ikut Ayah kekantor lagi?" Kenan memotong ucapan Raisa yang pastinya mengandung jurus bela diri.

Raisa meminum susunya kembali yang tinggal setengah dengan cepat, dengan pipi menggembung penuh susu dia mengangguk.

"Bayinya Ayah, udah jatuh cinta."

Sebelum dia mendengar teriakan sebal dari anaknya itu, Kenan segera berjalan cepat menuju kamarnya mengambil keperluannya.

.
.
.

Kenan membolak-balikkan majalah ditangannya ini, melihat jam tangannya dan menghela napas pelan. Mungkin seharusnya tadi dia meminta Shella menemani Raisa ke salon.

NEW LOVE? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang