MISS

9.3K 751 127
                                    

Vote, Comment, Follow and Share

Ini part terpanjang, hampir 2000 word 😥 kalo gak banyak yang komen aku bener-bener sakit 😭
Spam komennyaa ...

.
.
.

Happy Reading ~~~

.
.
.

Nathan merangkul tubuh adiknya melewati koridor kelas menuju parkiran. Saat sampai parkiran ia memberikan helm yang langsung diterima oleh Raisa.

"Kemana?"

"Ada yang kangen sama lo" jawab Nathan cepat.

Raisa diam, enggan bertanya lagi. Eh tapi dia teringat sesuatu.

"Aku telfon ayah dulu"

Tanpa menunggu respon Nathan, ia segera merogoh saku seragam sekolahnya mengambil ponsel. Setelah mengotak-atiknya, Raisa menempelkannya pada telinga.

"Ayah?"

"Aku pulang sama kak Nathan"

"Beres. Captain!"

"Sayang Ayah!"

Setelah itu, ia segera memasukkan kembali pada sakunya.

"Ayok!"

.
.
.

Motor Nathan berhenti di depan Perusahaan Keluarganya, ia memarkirkan motornya sebentar dan menggandeng Raisa menuju Lobby.

"Kita lagi bikin kejutan! Oke" bisik Nathan.

Mereka berdua sedang duduk di sofa yang tersedia di lobby. Dan suasana disini sedikit sepi mengingat ini sudah lewat waktu makan siang, sudah dipastikan para karyawan disini sedang melanjutkan kerjaan mereka masing-masing.

"Kejutan siapa?"

"Kak Daniel"

"Hah?"

"Elo tau kan dia udah kayak bang toyib yang gak pulang-pulang?"

Raisa mengangguk-angguk setuju, sebab semenjak kakaknya itu mempunyai Apartemen dia memutuskan untuk tinggal di sana.

"Dia nyuruh gue bawa elo kesini ..."

"Ayo masuk kalo gitu!" Sela Raisa.

"Masuk sendiri yaa, Cha. Tanya mbak itu aja" tunjuk Nathan pada seorang Wanita yang duduk dibalik meja Resepsionist.

Raisa mengikuti arah tunjukan kakaknya itu, tapi ia sedikit ragu.

"Icha gak pernah kesini" ucap Raisa berusaha menahan Nathan, agar mengantarkannya pada kakak tertuanya.

"Tapi gue mesti balik kesekolah, Cha" ucap Nathan melas.

Raisa jadi tak tega, ia mengangguk saja.

"Yaudah, gue balik yaa. Elo tanya ke mbak disono pokoknya" Nathan mengusap pucuk kepala Raisa pelan, setelah itu ia segera berlari keluar terburu-buru.

Sepeninggal Nathan, Raisa jadi takut. Ia tak pernah kesini sekalipun. Dia mengambil ponselnya berusaha menelfon Ayahnya, tapi tak diangkat sekalipun sampai suara operator yang menyambutnya. Dan ia mencoba menelfon Daniel, dan tidak juga diangkat. Saat akan menelfon Rehan, ia terdiam cukup lama.

'Mereka pasti lagi sibuk' batin Raisa. Dan ia memutuskan tidak jadi menelfon papanya.

Memantapkan hati, ia mulai memberanikan diri mendekati meja resepsionist.

Wanita cantik didepannya ini tersenyum menyambutnya.

"Ada yang bisa saya bantu, Dek?"

"Emm ... boleh ketemu kak, eh Pak Daniel?" Tanya Raisa hati-hati.

NEW LOVE? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang