42%

252 17 0
                                    

Inilah hari dimana aku dan dia ditakdirkan untuk menjadi satu


******

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak saya yang bernama (namakamu) Harun dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan perhiasan seberat 30,15 gram dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya (namakamu) Harun binti Harun dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"SAH..."

"Alhamdulillah.."

Jantung (namakamu) terus berdebar tak karuan. Wajahnya memencarkan rona kebahagiaan.

Dia begitu terharu mendengar ucapan keseriusan papanya yang tadi menjadi wali untuk menikahkan lelaki itu dengan dir'nya. Ditambah lagi dengan lelaki itu yang mengucapkan satu lafal kalimat dengan satu tarikan nafas penuh keseriusan.

Benarkah jika hari ini memang terjadi? Ya Allah...engkau memang merestui hubungan mereka, sampai-sampai engkau mendatangkan hari ini dengan begitu cepat.

"(Namakamu) ayo turun"

(Namakamu) menatap mamanya dengan tatapan bahagia. Dengan kebahagiaan yang dirasakannya, dia memeluk mamanya erat.

"Sekarang, kamu udah jadi tanggung jawabnya. Surgamu bukan hanya ada di mama (namakamu), tapi juga ada di suami mu. Patuhilah apa pun yang dia pinta selagi itu positif." Ujar dona lalu melepas pelukan nya itu.

"Ayo temui suami mu dan cium tangannya." Ucap omahnya yg di anggukin oleh mamanya dengan senyum bahagianya.

(Namakamu) mengangguk mengiyakan.

Dona dan omahnya dengan santainya berjalan mendampingi putrinya untuk ke bawah dan menemui suaminya.

Suami? (Namakamu) sudah memiliki suami?

Satu kehahagiaan yang (namakamu) nanti-nantikan dengan orang yang dicintainya yaitu adanya hari ini. Hari dimana dirinya sudah resmi menjadi istri dari seorang Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan

Iantung (namakamu) semakin berdebar tak karuan saat dia sudah ada didekat suaminya. Didekat seorang iqbaal Dhiafakhri ramadhan yang kini menatap (namakamu) takjub dengan aura kecantikan yang terpancar.

Dan yang ditatapnya pun kini tersenyum malu. Pasalnya bukan cuma iqbaal lah yang memperhatikan (namakamu) dengan penuh keterpesonaan, tapi juga (namakamu). (Namakamu) akui wajah lelaki itu kini lebih bersinar. Dan tentu hal ini membuat lelaki itu terlihat semakin tampan.

(Namakamu) duduk disebelah iqbaal. Dan iqbaal meliriknya dengan penuh kehangatan. Sebagai kewajiban nya seorang istri, dia mencium tangan iqbaal. Menciumnya dengan penuh kelembutan. Setelah akhirnya (nmakamu) menyudahi itu.

"Nak iqbaal, ayo. Cium kening istrinya." Ucap seorang penghulu pada iqbaal. Dan iqbaal mematuhi itu.

Tangannya menangkup wajah (namakamu). Perlahan tapi pasti dia mulai mencium kening (namakamu) sebagai tanda kalau dia sangat bahagia.

Iqbaal menciumnya cukup lama, sampai sampai (namakamu) memejamkan matanya merasakan kebahagiaan yang dialiri lelaki ini.

Iqbaal mengakhiri itu. Matanya menatap (namakamu) penuh kelembutan.

"Aku janji. Sebagai suami yang akan mempertanggung jawabkanmu, aku akan selalu ada disampingmu, membimbingmu dengan kelebihan dan kekurangan yang ku punya sampai akhir hayatku. Insyaallah, Allah selalu ada didekat kita." Ucap iqbaal

(Namakamu)  terharu mendengar tutur katanya yang begitu lembut untuk didengar. Satu hal yang (namakamu) rasakan, kalau mulai saat ini dan seterusnya, itulah hari yang paling membahagiakan untuk dirinya sebagai seorang perempuan.

Selebgram CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang