53%

264 14 0
                                    

"Sayang..." Iqbaal menyadarinya?

Ada rasa senang di hati Nk saat Iqbaal meresponnya. Tapi...

Tapi wajar bukan jika Nk kesal oleh ketidak pedulian suaminya tadi,saat dirinya memanggil namun didiamkan dan lebih meneruskan pekerjaannya serta tersenyum-senyum pada sekretarisnya?

Arghh..

Tolong jangan katakan jika kehidupan Nk akan seperti cerita-cerita khayalan pada umumnya. Yang selalu ada orang ketiga dalam hubungan. Dan jangan pernah katakan jika Yua lah tokoh antagonis dalam kisah ini. Tidak mungkin dan tidak akan terjadi bukan?

"Sayang kamu kenapa? Mau kemana hey.." tanya iqbaal

NK baru menyadari jika kini Iqbaal sudah ada disampingnya dan menatapnya heran.

Tak ingin menatap Suaminya, Nk memalingkan wajahnya. "Gapapa,aku..aku bosen disini. Mau keluar sebentar aja. Kalau kamu masih serius sama kerjaannya,gapapa kok. Selesain dulu aja. Ntar kalau udah selesai jangan lupa bilang sama aku. Karena aku enggak mau ganggu dan terus manggil manggil,tapi kamu gak ngerespon sama sekali gara gara terlalu sibuk."Ucapan Nk seperti menyindir Iqbaal. Tapi sayangnya Iqbaal membingungkan itu.

"Maksud kamu apa syang? Hm..kamu kenapa sayang?" Ucap Iqbaal lalu menangkup wajah Istrinya agar tidak berpaling seperti tadi.

"Gapapa." jawab nk

"Gak mungkin kalau kamu ga heyy mata kamu berair? Kenapa?" tanya nk

NK melupakan satu hal jika sedari tadi matanya memanas. Dan sekarang Iqbaal mengetahuinya serta bertanya? Lalu apa yang harus Nk jawab?

"Aku mau nangis tadi." Terlalu jujur Nk menjawab. Tidak ada jawaban bohong dari nya.

"Nangis?"Ucap iqbaal

"Iya. Gara gara aku dicuekin. Tapiii gapapa aku paham kok." Balas Nk yang membuat Iqbaal bungkam antara kaget dan sedikit tak mengerti. "Aku mau nanya. Ruangan Steffi ada di lantai berapa Baal?" Nada yang Nk ucapkan cukup menyayat hati Iqbaal.

Tak menjawab, Iqbaal malah memeluk Nk  "Apa aku udah bikin kamu bosen? Apa aku terlalu--"

"Enggak." Nj memotong ucapan Iqbaal dan melepas pelukan yang diberi lelaki itu. "Please.. kasih tau aku dimana ruangan steffi.."

"Sa_" ucap iqbaal

"Please.." Lirih Nk. "Ada yang mau aku omongin sama Steffi."

Iqbaal menghela nafas lelah. Ada yang belum bisa Iqbaak pahami dari kejadian sekarang. Ingin Iqbaal bertanya,tapi sepertinya Nk ingin menceritakan hal ini pada Kinal.

"Yaudah biar aku anter." Putus Iqbaal. Nk menggeleng tak setuju. "Enggak usah. Kamu cuma tinggal kasih tau aja,ada di lantai berapa ruangan Steffi.
Aku gak mau ganggu kamu." ucap nk

"Enggak. Kamu gak ngeganggu. Aku anter ya." ucap iqbaal

"Gak usah. Cepet baal.. kasih tau aku."ucap nk

Iqbaal mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskanya kasar. "Di lantai lima belas."

Nk tersenyum tipis. "Yaudah aku kesana dulu." Kata Nk.

Mata Nk beralih menatap Yua yang balik menatapnya penuh kebingungan. "Aku harap kamu bukan si antagonis. "Ucap mengucap itu dengan ketus sebelum dirinya pergi keluar dari dalam ruangan ini.

Apakah ini terlalu kekanak-kanakan? Yasudah lah, biarkan Nk melakukan keinginannya itu. Karena bisa jadi hal ini bukan sepenuhnya keinginan Nk. Tapi hormon kehamilannya lah yang mempengaruhinya.

"Kayanya bu (namakamu) cemburu pak. Iyaaa bu (namakamu) pasti udah salah paham sama aku." ucap yua

"Cemburu?" ucap iqbaal

Air matanya sudah tidak bisa Nk bendung lagi,saat dirinya sudah ada di” pelukan Steffi.

NK cengengkah? Sudah ya biarkan saja. Lagi pula jika kalian ada di posisi Nk,bisa jadi kalian akan seperti Nk.

"Ishhh.. loe mah gitu aja ngambek." ucap steffi

"Kok gitu aja sih steffi?" Protes Nk tak terima. Dan langsung melepaskan pelukannya pada Steffi.

"Yaaa lagian,udah tau suami lu itu sifatnya kaya gimana. Dia kan bukan CEO yang dingin,yang ketus,yang suka marah marah kaya cerita cerita khayalan yang sering loe baca. Loe
tau kan,Iqbaal itu orangnya selalu beribadah di setiap detiknya? Masa gitu aja ngambek. Ahhh.. cemburuan nih kamu ma."

"Iya iya gue tau. Gue tau kalau iqbaal tuh orangnya lebih banyak senyum. Bahkan selalu nunjukin senyum ketimbang marah marah. Tapi Steffi,masalahnya kenapa dia gak ngerespon gue waktu gue manggil?" Ucap Nk sendu.

"Karena dia lagi sibuk." Balas steffi.
"Udah yaaa udah. Jangan ngambek ngambek gitu ahh." ucap steffi

(Namakamu) diam sejenak.

"Cemburu boleh,tapi inget ada batesnya. 4 tahun gak ketemu
aja loe bisa percaya sama Iqbaal. Kenapa cuma karena masalah beginian aja loe marah?" Ucapan steffi ada benarnya juga.

"Iya juga yaa." Pikir Nk. "Aaaaa mungkin ini gara gara hormon kehamilan gue nih. Aduuhhh.. kenapa gue gak mikir kesitu ya?." Sesal Nk.

"Nah itu loe paham. Udag gih sana balik lagi ke suami loe." Ucap steffu.Tapi Nk malah menggeleng .

"Tapi gue mau tau gimana perjuangan dia kalau ngadepin sikap gue yang kaya tadi. Hehehe.." ucap nk

"Astagiirullah..terserah loe deh ya." Ucap steffi sedikit geram.

NK menghela nafas kasar. Saat melihat Steffi kembali fokus pada kerjaannya. Diliriknya sekilas Bobi dan Gio yang baru Nk ketahui,kalau mereka juga bekerja di perusahaan suaminya. Ditambah lagi mereka
bertiga Juga sama-sama ada dibagian staf perusahaan. Dan lebih beruntungnya lagi,mereka diletakan di satu ruangan.

"Steffi gue kangen Iqbaal." Masih dengan posisi berdirinya,Nk merengek pada Staffi.

Steffi menghela nafas lelah. "Yaaa samperin."

"Enggak mauuu.." ucap nk

"Terus maunya apa?" tanya steffu

"Iqbaal yang nyamperin hehe.."ucap nk

"TERSERAH." jawab steffi

NK berdecak sebal. Steffi kenapa jadi susah diajak kompromi gini sih ?

Dan sekarang,Nm harus menggeram kembali saat melihat Bobi dengan tampang tengilnya berjalan mendekati Nk.

"Emang ya bumil mah suka ada ada aja kelakuannya." Kata Bobi merangkul bahu Nk.

"Jangan bilang gue bumil Bob..gue gak mau dibilang ibu ibu." Gerutu Nk sebal tanpa memperduh'kan rangkulan Bobi.

"Lho? Bentar lagi kan loe jadi ibu."ucap bibi

"Tapi gak harus panggil gue ibu ibu juga kali. Nggak usah rese deh!" jawab nk

Bobi tertawa keras membuat Steffi dan Gio berdecak sebal. Tapi tanpa Bobi dan Nk sadari. Seseorang di belakang mereka memperhatikan itu dengan tatapan tak suka. Tak suka karena berani-beraninya seorang karyawan merangkul istri boss nya sendiri.

"Ekhemm.." Orang yang ada di belakang Bobi dan Nk berdehem. Membuat tawa Bobi seketika berhenti.

Subhanallah.. Nk tau suara itu. Ada rasa senang saat dirinya tau kalau orang itu datang menghampirinya. Tapi dirinya juga merasa cemas saat?

Aduhhh...ingin rasanya Nk menggeplak kepala Bob karena berani-beraninya merangkul.

Perlahan rangkulan Bob terlepas. Tapi hal itu bukan karena Bobi lah yang melepasnya,melainkan orang tadi. Orang yang tak suka melihat itu,orang yang menjadi atasan di perusahaan ini,dan orang yang kerap dipanggil dengan nama Muhammad Iqbal Diafakhri.








Sebelum lanjut part nya jgn lupa di vote dulu ya🙏🙏 Thank yg sdh ngevote🙏

Selebgram CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang