50%

298 13 0
                                    

Happy Reading Guys sorry ya kalo banyak kata² yang salah

Jantung Iqbaal terus saja berdetak
cepat. Dia merasa cemas sekarang. Bagaimana tidak, keadaan Nk kemarin-kemarin saja sangat memprihatinkan, apalagi sekarang saat Nk pingsan didekapannya. Tentu itu semakin membuatnya khawatir tak karuan.

Sudah yang kedua kalinya hal seperti ini terulang. Masih didalam kamarnya, Iqbaal memperhatikan dokter yang datang untuk memeriksa kondisi istrinya. Sambil duduk disamping Nk yang belum sadar dari pingsannya, Iqbaal mengusap tangan mungil istr'mya itu, berusaha memberinya kehangatan.

"Bagaimana kondisinya dok?" Tanya iqbaal cemas saat melihat dokter yang tadi memeriksa Nk, kini malah menunjukan senyum yang entah apa maksudnya, Iqbaal pun tak tau.

"Pak Iqbaal tidak usah khawatir, istri bapak baik-baik saja. Dia hanya kelelahan." Ujar dokter itu.

Iqbaal menghela nafas lega. Jadi Nk hanya kelelahan saja? Kelelahan karena mengurus rumah sebesar ini sendirian. Ya, Iqbaal tau itu. Dan mulai sekarang, Iqbaal tak akan membiarkan hal seperti ini terulang lagi. Karena pasti itu akan membahayakan diri Nk sendiri nantinya.

"Saya harap, mulai saat ini tolong
jaga baik-baik kondisi istrinya pak. Jangan terlalu melakukan pekerjaan yang berat-berat karena hal ini bukan hanya membahayakan buk Nk sendiri, tapi..." Dokter itu menggantung kalimatnya membuat Iqbaal penasaran.

"Tapi?"

Sambil tersenyum penuh arti, dokter itu mengulurkan tangannya kearah Iqbaal. Membuat Iqbaal mengernyit kebingungan. Sungguh, Iqbaal tidak mengerti maksudnya. Andai ada ody disini, pasti Ody tau apa maksud dari uluran tangan itu. Sayangnya, Iqbaal tak sepeka Ody.

Tangan dokter yang terulur tadi, kini bergerak-gerak. Membuat Iqbaal baru memahaminya, jika beliau ingin berjabat tangan dengannya.
Lho? Tapi kan dokter tadi belum
selesai melanjutkan ucapan yang membuat Iqbaal penasaran. Tapi sekarang, apa dokter ini ingin pulang dan berniat meninggalkan tanda tanya dipikirannya?

Argh...kenapa pikiran Iqbaal jadi buntu begini?

Iqbaal membalas uluran tangan dokter itu. "Terim-" ucapan Iqbaal terpotong.

"Bukan hanya membahayakan buk Nk sendiri, tapi...tapi juga bayi
kalian. Selamat ya, saat ini istri
bapak sedang mengandung. Bayi
nya sehat, dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Usianya kini masih terbilang sangat muda. Jadi saya harap, tolong jaga istri nya baik-baik ya pak." Ucap dokter tersebut

Deg

Detakan jantung cemasnya kini tergantikan oleh perasaan bahagia dan keterkejutannya. Sebuah senyum terukir diwajahnya.

'Ya Allah, benarkah ini? Nk hamil? Sebentar lagi kami akan menjadi orang tua?Alhamdulillah, terima kasih ya Allah, engkau begitu mempercayai kami untuk menjaga apa yang kini engkau titipkan dirahim istriku. Semampu yang kubisa, aku akan menjaga mereka.’ Batin Iqbaal bahagia.

Ini lah kebahagiaan Iqbaal sekarang

dia benar-benar merasa tak sabar menunggu istrinya sadar dari pingsannya dan berbahagia bersama saat kabar ini terdengar.

Nk Pov~

Perempuan mana yang tak bahagia jika dia tau, sebentar lagi dirinya
akan menjadi ibu. Aku merasakan
hal itu sekarang. Setelah terbangun dari pingsanku beberapa hari lalu aku malah mendengar kabar yang bahkan tak pernah aku pikirkan sebelumnya. Karena usia pernikahanku dan Iqbaal pun baru saja menginjak bulan ke-3. Tapi Allah begitu cepat mempercayai kami.

Sekarang, aku akan menjaga diriku sendiri. Karena kini bukan hanya aku lah yang akan terpengaruh jika kelelahan nanti, tapi juga bayi yang kini ada dirahimku. Jadi aku pun menyetujui Iqbaal yang ingin memperkerjakan orang lain dirumah ini.

Selebgram CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang