Saya sebelumnya tidak mahir berkata apa-apa. Jangankan merangkai kata, untuk berbicara pun sepertinya saya harus lebih banyak belajar lagi.
Hari ini, kebahagian saya begitu lengkap rasanya.
Dia sudah menjadi milik saya secara penuh.
Dia sudah menjadi bagian hidup saya yang kini utuh.
Dia sudah berada di sisi saya selamanya.
Dan saya sangat merasa bersyukur akan itu, apa adanya.Saya pun berharap, semoga akan selalu terus seperti ini.
Tetapi, pada saat itu, sewaktu di kapal.
Entah hanyalah perasaan saya saja, atau itu benar-benar nyata.Ciuman pada siang itu, begitu menyiratkan tanda tanya besar diantara saya dengan dia.
Saya mungkin tidak dapat merasakan begitu jelas dan tegas, arti ciuman itu.
Ciuman yang selalu menghangatkan.
Ciuman yang selalu membuat hubungan saya dengannya semakin dekat dan akrab.
Ciuman yang selalu selaras dengan perasaan saya terhadapnya.Rasa cinta yang begitu luas dan besar hingga mengalahkan megahnya lautan.
Namun di kala itu, ada sedikit perasaan yang mengganjal.
Apa karena kekakuan saya lagi?
Atau karena saat itu, kami sedang mencoba tuk memulai kembali?Entahlah...
Tetapi rasanya...
Bagai ada yang sedikit hilang dari rasa ciuman saya dengan keponakan tersayang saya itu.
Tidak banyak.
Hanya sedikit saja.
Anggaplah ia seperti remah roti. Atau sebutir gula di antara sekumpulan semut.
Ada yang berbeda dari ciuman Stefan terhadap saya.
Saya bagai tengah mencari sisa-sisa yang tak lengkap dalam satu keindahan.
Entahlah. Saya pun bimbang.
Tapi rasanya...
Saya bisa sedikit merasakan batinnya.
Perasaannya.
Kehangatannya yang mulai sedikit membeku. Seakan menyapu sesuatu.
Bahwa dia...
Masih meragukan satu.Bahwasanya saya seorang saja...
rasanya seperti belum cukup baginya.Apa dia sedang merindukan seseorang?
Atau dia sedang berusaha menjatuhkan hatinya pada seseorang?
Tapi siapa?
Hanya ia dan hatinya yang tau akan itu.
Mistakes Season 2...
Coming Soon.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKES (END 21+)
General FictionWARNING : LGBT CONTENT 21+ CERITA DEWASA UNRATED!!! HOMOPHOBIC, GO OUT PLEASE! Ketika kamu mengejar suatu kesalahan dan kesalahan itu malah membuatmu menjadi teralihkan pada kesalahan yang lain. Sedang kesalahan yang lalu, masih setia mencarimu. Pad...