Bara tidak bisa tenang di ruang tunggu. Jeff pun sama halnya dengan Bara. Dia masih basah kuyup tanpa ganti baju menunggui Stefan di rumah sakit.
"Gimana ceritanya sih?" tanya Mama Bara ketika dia masih tak percaya dengan kejadian ini.
"Kalian bertengkar?" tanya Papa Bara yang ikut ada disana. Menemani Mama Bara untuk menunggui kondisi Stefan.
Baik Jeff maupun Bara hanya saling diam membisu tanpa menjawab apa-apa.
"Bikin malu saja. Sudah besar bukannya saling jaga. Malah bertengkar. Kayak anak kecil" omel Papa pada Bara dan Jeff.
"Udah udah... sekarang tenang aja dulu. Pikirin kondisi Stefan" ujar Mama menenangkan, "Kamu Jeff, ganti baju sekarang. Nanti keburu sakit juga"
"Tapi Stefan, tante..."
"Kamu pulang dulu, ganti baju, terus kesini lagi" ujar Mama sekali lagi.
Jeff pun mengangguk dan memilih untuk menuruti mau tantenya tersebut. Sebelum pergi dia sempat menatap Bara dengan sinis, begitupun dengan Bara. Bara sekarang di ambang rasa sesal.
Tak lama dokter pun keluar dari kamar rawat Stefan, membuat keluarga Bara pun menghampirinya dengan tidak sabar.
"Gimana keadaan Stefan, Dok?" tanya Bara, begitu harap.
"Apa dia baik-baik aja, Dok?" tanya Mama pada dokter.
"Untunglah, pasien cepat dibawa kesini. Karena dia begitu banyak menelan air. Sehingga itu yang membuat detak jantungnya melambat" jelas Dokter
"Terus sekarang dia gimana, Dok?" tanya Bara.
"Dia sedang istirahat. Tolong untuk jangan di ganggu dulu. Biarkan dia memulihkan dirinya sejenak"
"Baik, Dok" jawab Mama Bara, kemudian Dokter pun pergi.
Bara, Mama dan Papa pun masuk ke kamar rawat Stefan sambil melihat kondisi Stefan yang masih belum stabil. Stefan tertidur pulas dengan nafas yang masih sedikit penat.
"Mama sama Papa pulang aja, biar Bara yang jaga Stefan" ujar Bara.
"Loh, tapi besok kan kamu harus sekolah, Bar!" ujar Papa.
"Pah, Bara dulu juga pernah ada di posisi Stefan. Dan Stefan nemenin Bara saat itu" jelas Bara.
"Ya sudah kalau itu maumu. Yang jelas, besoknya kamu pulang ya. Biar Jeff yang gantian nemenin Stefan" ujar Papa.
Mendengar nama itu di sebut, Bara langsung sensitif, "Gak usah. Bara aja yang jagain Stefan terus"
"Baraaa" Papa Bara setengah berteriak. Geram dengan sikap anaknya.
"Paaah, udahlah... biarin aja Bara jagain Stefan" sergah Mama.
Papa Bara mendengus lalu keluar dari kamar tersebut.
Mama beralih pada Bara, "Kamu juga jangan lupa makan"
"Iya, Ma. Makasih ya, Ma"
"Yaudah, mama pulang dulu ya. Kalau ada apa-apa, telpon mama"
"Iya, Ma. Hati-hati"
"Iya"
Bara duduk di sisi kiri Stefan. Lalu dia memegang tangan kiri Stefan, kemudian di ciumnya tangan yang dingin itu dengan lembut. Dia berkata, "Aku minta maaf ya, Fan! Gara-gara aku, kamu jadi begini"
Tak lama kemudian mata Stefan pun terbuka dengan perlahan. Lalu dia mulai sadar bahwa dia ada di tempat yang berbeda. Namun ketika dia mencari-cari sesuatu, matanya berhenti pada Bara yang ada disisinya, dan memegang tangannya dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKES (END 21+)
Ficción GeneralWARNING : LGBT CONTENT 21+ CERITA DEWASA UNRATED!!! HOMOPHOBIC, GO OUT PLEASE! Ketika kamu mengejar suatu kesalahan dan kesalahan itu malah membuatmu menjadi teralihkan pada kesalahan yang lain. Sedang kesalahan yang lalu, masih setia mencarimu. Pad...