Kemarin, kupikir cinta hanya soal luka dan rasa sakit. Karena, yang aku tahu tak akan pernah ada kisah cinta yang bisa terhindar dari air mata. Tapi, disini hari ini. Aku berdiri menatap mu, merasakan hangatnya tubuh mu dan mencium aroma mu. Untuk pertama kalinya dalam hidup aku ingin berusaha semampu yang ku bisa untuk tak akan pernah hadirkan air mata di kisah kita. Sekali lagi ku mencintai, sekali lagi ku tergila-gila. Pada mu. Dan tanpa kusadari, semua luka dulu, semua perih dulu seolah terlupakan dan tak pernah ada. Hanya karena kamu saja. -Mew-
1 bulan sebelumnya.
Mew menatap frustasi layar di komputernya. Berkali-kali ia menghela nafas. Begitu banyak key word dia tuliskan di mesin pencari, tetapi tetap tidak menemukan apa yang dicarinya. Sampai ketika Thorn membuka pintu ruang kerjanya dan masuk untuk menyerahkan beberapa berkas. "Kau kenapa Phi, wajah mu kusut sekali?" Tanya Thorn begitu melihat Mew yang tampak frustasi menatap layar dihadapannya. "Memangnya, kita sedang ada kasus yang berat ya ? Seingat ku tidak ada." Ucap Thorn lagi. "Thorn, apa kau pernah melamar seseorang ?" Ujar Mew tiba-tiba. "Kau jangan menghina ku, pacar saja tidak ada aku mau melamar siapa." Ujar Thorn lagi. "Ternyata sesulit ini ya menemukan cara untuk melamar seseorang." Keluh Mew masih dengan ekspresi wajah yang sama. "Phi, kau mau melamar siapa ?" Tanya Thorn.
"Eh, tunggu tidak perlu kau jawab, sepertinya aku tahu." Ujarnya lagi. " Mew menatap Thorn heran, "Bagaimana kau bisa tahu, sejauh yang ku ingat, sepertinya aku tidak pernah cerita." Ujar Mew lagi. "Aku sudah bersama dengan mu dari pertama kau ada disini. Jadi, ku bisa merasakan perubahan sikap mu. Bagaimana ya aku menjelaskannya, beberapa bulan terakhir ini kau tampak lebih hidup Phi, maksud ku sebelumnya wajah mu selalu datar seperti tanpa emosi. Bahkan saat kau memenangkan kasus besar, kau hanya tersenyum seadanya. Tapi, akhir-akhir ini kau tampak berbeda. Kau tampak lebih hidup. Karena banyak emosi disana. Akhirnya ku bisa tahu bagaimana wajah sedih mu, karena di beberapa waktu kau kadang tampak sedih. Tapi, di beberapa waktu wajahmu berseri-seri seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan mainan baru." Ucap Thorn panjang lebar.
"Aku tidak tahu, jika aku tampak seperti itu." Ujar Mew sambil tersenyum dengan semburat merah diwajahnya. "Itu bagus Phi, aku senang melihat mu begitu. Dulu kau dingin, seolah ada tembok besar yang kau bangun dan tak tersentuh. Hanya berkata seadanya, tersenyum seperlunya. Setelah anak itu datang, ternyata kau bisa berekspresi juga. Dari saat kau datang mengenakan jersey warna kuning norak itu, ku tahu bahwa ada berbeda dari mu." Ucap Thorn lagi.
Mew tidak pernah tahu bahwa itu yang orang-orang lihat pada dirinya. Dingin. Tak tersentuh. Sepanjang yang dia ingat, dia hanya bekerja dan bekerja saja. Tak pernah terpikirkan untuk memulai suatu hubungan lagi, Tapi Tuhan selalu punya cara-Nya sendiri. Bagai keajaiban, Gulf datang kedalam hidupnya tanpa diduga. Masuk kedalam hari-harinya dan mencoretkan banyak warna disana. Disaat hidupnya selalu hitam dan putih, Gulf datang memberikan warna lain. Mimpi buruknya seolah menguap saat Gulf mengetuk pintu apartemennya malam itu. Dan ya, Mew jatuh cinta lagi.
"Jadi, kau mau membantu ku atau tidak ?" Ucap Mew lagi pada Thorn.
..............................................................
1 minggu sebelumnya
Mew dan Gulf sedang duduk berdampingan di sofa ruang TV dengan kepala Gulf berada diatas pundak Mew. Mew sibuk dengan ponsel ditangannya, berkirim pesan dengan Thorn membicarakan detail acara kejutan untuk Gulf dihari kelulusannya yang akan berlangsung 1 minggu lagi. "Hey Phi, minggu depan acara kelulusan ku. kau mau pakai baju apa ?" Tanya Gulf sambil memiringkan kepalanya untuk menatap Mew yang masih saja sibuk dengan ponsel ditangannya. "Terserah mu saja." Ucap Mew sambil tetap sibuk dengan ponsel ditangannya. "Kau sedang sibuk ya ? aku dianggap seperti udara." Ujar Gulf sedikit merajuk. "Ya sedikit, ada klien yang sedang mengkonsultasikan kasusnya." Ujar Mew berbohong.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's You
Fanfiction- Mew Suppasit - Pengacara muda, terkenal, sukses, tampan. Tapi, tak semua orang tau bahwa dia menyimpan trauma masa lalu. - Gulf Kanawut - Remaja tanggung berusia 18 tahun. masih dengan jiwa bocahnya, egois dan ingin menangnya sendiri.