Pt. 12

3.3K 299 21
                                    

Yoori mendorong tubuh Tuan Kim, lalu berlari dan memeluk tubuh Taehyung sambil menangis ketakutan.

"Taehyung-ah... hiks..."

Taehyung pun membalas pelukan Yoori dengan satu tangannya, sementara tangan kanannya masih memegangi pistol dan di arahkan ke pria-pria tua itu.

"Apa yang sedang kau lakukan disini, appa?" tanya Jungkook bingung yang memergoki sang ayah.

Tuan Jeon hanya diam sambil memalingkah wajahnya menuju jendela.

"SUDAH KUDUGA KAU AKAN MELAKUKAN INI!! PRIA BRENGSEK!!" Teriak Taehyung lantang.

Tuan Kim kembali berdiri tegak sambil merapikan pakaiannya. Lalu ia berjalan santai mendekati Taehyung, tidak takut jika putra bungsunya itu bisa saja menekan pelatuk pistolnya.

"Bunuh saja sekarang kalau kau mauㅡ" ucap Tuan Kim dengan santainya.
"ㅡbanyak saksi disini, apa kau tidak takut jika kau di penjara karena khasus pembunuhan?" sambungnya.

Taehyung terkekeh laku tersenyum miring.

"Cih! aku tidak peduli!"

#DUAR!

Semua pria tua disana terkejut saat mendengar suara senjata dan juga pecahan kaca. Mereka menunduk berusaha melindungi dirinya. Yoori pun ikut terkejut, ia memalingkan wajahnya sambil mengeratkan lagi pelukannya.

Taehyung dengan gerakan cepar mengarahkan pistolnya ke samping wajah sang ayah dan menekan pelatuknya. Ia menembak kaca jendela hingga pecah. Lalu ia menyimpan kembali senjatanya.

"Aku tidak segan-segan membunuhmu jika kau berani menyentuh Yoori!" ucap Taehyung tegas, lalu ia bergegas membawa Yoori pergi dari sana.

Sementara itu Jungkook masih berdiri, menatap sang ayah dengan penuh amarah. Ia berjalan cepat mendekati sang ayah lalu memberikan pukulan di wajah pria tua itu. Tuan Jeon pun tersungkur di atas karpet kamar hotel.

"Tidak puaskah selama ini kau melukai eomma?! aku tidak peduli jika kau ingin menghancurkan kafe! satu hal, aku tak sudi mempunyai ayah berengsek sepertimu!" ucap Jungkook kesal. Ia mengedarkan tatapan marahnya ke rekan Tuan Jeon, sebelum meninggalkan tempat, terakhir ia menatap ayah Taehyung.

*****

Taehyung segera mengantar Yoori ke kediamannya. Sepanjang perjalanan, gadis itu terus menangis. Gadis itu terus menangis walau mobil sudah sampai di halaman rumah Taehyung.

Taehyung pun membuka sabuk pengamannya sambil menghela nafasnya pelan.

"Kenapa kau bisa bersama dengan ayahku?" tanya Taehyung dengan wajah serius.

Yoori langsung mengusap air matanya.
"A-aku... aku hanya ingin membantumu, hiks." ucap Yooro lirih.

"SUDAH KUKATAKAN AKU AKAN MELAKUKANNYA DENGAN TANGANKU SENDIRI! KENAPA KAU TIDAK MENDENGAR PERKATAANKU, MIN YOORI!!!" Bentak Taehyung. Kini pria itu menatap tajam ke arah Yoori yang sedang menundukkan kepala.
"Aku tidak mau kau terlibat masalah antara aku dengannya... lihat dirimu! malam ini kau nyarisㅡ"

"SUDAH CUKUP!ㅡ" Teriak Yoori lalu gadis itu kembali menangis.
"ㅡhiks... baiklah, aku tidak akan membantumu lagi! aku resign!"

Seketika Taehyung terdiam dengan wajahnya yang berubah datar. Yoori langsung melepas sabuk pengamannya lalu keluar dari mobil. Yoori hanya merasa kecewa, Taehyung membentaknya seperti itu sementara ia hanya ingin membantunya.

F.I.L.T.E.R (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang