Bonus Chapter

4.8K 331 61
                                    

2 tahun kemudian

Jungkook memutuskan untuk berkonsentrasi dengan perusahaannya yang berada di Jepang. Ia enggan untuk kembali ke Korea setelah apa yang sudah ia alami selama ini. Lalu bagaimana dengan perusahaannya di Korea? Jungkook menjual kepada Taehyung. Dan sekarang hidupnya terlihat lebih tenang dan bahagia.

Kini ia sedang duduk di halaman belakang, menikmati pemandangan danau buatan yang tepat berada di belakang kediamannya.

Tiba-tiba ada seorang wanita datang membawakan secangkir teh hijau hangat. Jungkook pun tersenyum lalu menerima cangkir pemberian wanita itu. Mereka duduk berdampingan dan Jungkook pun menyeruput tehnya tersebut.

"Gomawo..." ucap Jungkook ramah.

Wanita itu hanya tersenyum dengan bibirnya yang berwarna merah. Jungkook meletakan cangkir tehnya di atas meja lalu mengusap beberapa helai rambut wanita yang ada di sampingnya.

"Kau cantik sekali pagi ini." ucap Jungkook.

"Bukan kah... aku memang terlihat sangat cantik? itu lah sebabnya Jinny juga sangat terlihat cantik." ucap wanita itu.

Tak lama, seorang asisten rumah tangga pun datang bersama seorang anak perempuan berkisar umur dua tahun dalam gendongannya.

Tak lama, seorang asisten rumah tangga pun datang bersama seorang anak perempuan berkisar umur dua tahun dalam gendongannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asisten rumah tangga itu pun memberikan bocah kecil itu ke pangkuan Jungkook.

"Aigoo... peri kesayangan appa... kau benar, Jinny sangat cantik sepertimu." ujar Jungkook lalu mencubit gemas pipi putrinya tersebut.
"Oh ya... apa kau yakin akan menerima undangannya?" sambung Jungkook.

"Entah lah... menurutmu bagaimana? apa sebaiknya kita pergi?" ucap wanita itu.

Jungkook menghidikan kedua bahunya.
"Uhm... aku tidak masalah, lagi pula hanya undangan peresmian perusahaan barunya... bagaimana pun perusahaanku juga masih berhubungan dengan perusahaannya."

Wanita itu kembali menunjukkan senyum indahnya lalu merebut anak kecil itu dari pangkuan Jungkook.

"Kau... lalu Jinny... dan Yoongi oppa, kalian begitu berharga bagiku..." ucap Yoori.

Jungkook pun tersenyum lalu mengusap kepala Yoori. Sementara itu, Yoori menatap ke arah putrinya yang sedang asik bermain dengan jari-jarinya mungilnya sendiri.

FLASHBACK

Yoori mulai kritis, detak jantungnya pun semakin lemah. Dokter melihat sudah tidak ada harapan bagi pasiennya tersebut. Begitu mendengar suara EKG dan tanda lurus, dokter pun mulai menarik kain putih untuk menutupi tubuh Yoori.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

F.I.L.T.E.R (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang