Pt. 21

2.9K 280 31
                                    

Seoul 07:20am

Jungkook dan Yoori pun memutuskan pergi ke rumah sakit bersalin. Mereka membuat janji dengan salah satu dokter kandungan di sana. Ia dengan setianya menemani Yooro hingga nomor antrian mereka terpanggil.

"Yoori-ssi." panggil salah salah satu perawant.

"Ne." sahut Yoori.

Jungkook pun menggenggan tangan Yoori. Gadis itu tersenyum, ia mengumpulkan keberaniannya dengan mengambil nafas dalam lalu menghembuskannya panjang. Mereka pun masuk ke dalam ruangan. Mereka saling menyapa dengan dokter wanita tersebut.

Yoori langsung bercerita soal keluhannya yang ingin menggugurkan kandungannya.

"Maaf tapi aku tidak bisa melakukan tindakan ilegal seperti itu." ujar sang dokter.

Yoori langsung menundukkan wajahnya dan Jungkook melihatnya.

"Ah apakah kau tidak bisa membantu kami? berikan resep atau apapun..."

Dokter wanita itu menggelengkan kepalanya.
"Tidak bisa... kalau begitu kenapa kalian tidak segera menikah?"

Tak lama, mereka keluar dari ruangan. Yoori masih tertunduk lesu dan kini memegangi perutnya. Jungkook pun langsung merangkul pundak Yoori dan menepuknya pelan.

"Tidak apa... kita bisa cari dokter lainnya..." ucap Jungkook dan Yoori pun menganggukkan kepalanya. Mereka pun pergi dari rumah sakit.

Jungkook memutuskan untuk mengantarkan Yoori kembali ke rumah.

"Ah... Jungkook-ssi, bisakah hari ini kau bilang pada Yoongi kalau aku tinggal bersamamu... aku hanya tidak ingin ia mengkhawatirkanku, walau aku tak tau ia mengkhawatirkanku atau tidak." ujar Yoori.

"Uhm... akan kusampaikan bahwa kau baik-baik saja bersamaku." ucap Jungkook sambil mengusap gemas kepala Yoori.

Gadis itu pun tersenyum kecil lalu mengangguk.

"Baiklah... aku pergi dulu... ingat! jangan buka pintu untuk siapapun selama aku tidak bersamamu." ucap Jungkook sambil melangkah menuju mobilnya.

"Arasseo..." teriak Yoori sambil melambaikan tangannya ke arah Jungkook.

Jungkook pun tersenyum dan membalas lambaian tangan Yoori sebelum ia masuk ke mobil lalu pergi. Sedangkan Yoori langsung mengerutkan senyumnya saat mobil Jungkook pergi.

Ia tidak melangkah masuk melain pergi ke suatu tempat menggunakan taksi. Yoori memilih pergi ke toko yang menyediakan obat-obatan herbal. Seorang ahjuma langsung menghampiri Yoori begitu gadis itu masuk ke dalam tokonya.

"Oh nona, ada yang bisa bibi bantu?"

Yoori tersenyum menanggapi ucapan ramah bibi tersebut.

"Ah itu... a-aku mencari... mencari obat untuk... untuk menggugurkan kandungan." ucap Yoori gagap. Sebenarnya ia takut dan malu mengucapkan itu.

Bibi yang awalnya menunjukkan senyum ramahnya pun langsung berubah ekspresi mendengar permintaan Yoori.

"Hah? kau... kau ingin menggugurkan kandungan?"

Yoori mengangguk pelan.

"Kenapa?" tanya bibi itu ramah.

"I-itu karena... karena... karena aku masih kuliah, bi." ucap Yoori pelan karena malu lalu ia menundukkan kepalanya.

"Ah..." bibi itu menggelengkan kepalanya. Rasanya tidak heran mendengar anak muda jaman sekarang melakukan hal itu.

Bibi itu pun pergi ke dalam dan tak lama keluar dengan membawa sebuah ramuan dalam bentuk bubuk yang di bungkus dalam plastik kecil.

F.I.L.T.E.R (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang