Pt. 14

3.1K 297 32
                                    


Yoori tersenyum getir. Ia berada di posisi yang sulit seperti sedang berdiri di tepi jurang dan kau siap terjun dari ketinggian.

"B-baiklah... maaf sudah membuat oppa khawatir." ucap Yoori lirih lalu berjalan menuju kamarnya.

Ia langsung menuju kamar mandi, menyiapkan air hangat dalam bath-up dengan busa aroma terapi. Tak peduli ia bisa sakit karena berendam tengah malam, ia hanya ingin menenangkan pikirannya.

Yoori melepas seluruh pakaiannya lalu perlahan memasuk bath-upnya dan berendam. Ia mengadahkan kepalanya bersandar di tepian bath-up tersebut sambil menatap kosong langit-langit kamar mandinya.

"Sekarang... apa yang harus kulakukan? menjauhi Taehyung... bagaimana kalau aku hamil? argh! pria itu hanya merepotkanku!" batin Yoori.

Ia menghela nafasnya panjang lalu memilih untuk menenggelamkan seluruh kepalanya sebentar kedalam air hangat berbusa tersebut.

******

Keesokan harinya, Yoori membuka matanya di rasa ada seluet cahaya yang menyinari kamarnya. Ia bangkit duduk sambil meregangkan tubuhnya.

#CKLEK

Yoongi membuka pintu kamar Yoori. Pria itu sudah berpakaian rapi dan siap untuk berangkat menuju kafe.

"Min Yoori... untuk hari ini dan selama sebulan, kau tidak kuijinkan keluar dari apartemen tanpa seijinku! Dan kau tidak kuijinkan membuka pintu! apalagi membiarkan Taehyung masuk!" ujar Yoongi dingin.

Yoori lansung tersadar dan seketika menganga mendengar perintah dari sang kakak.

"A-apa? s-sebulan? oppa mengurungku? aku bukan anak kecil!"

Yoongi melangkah masuk ke dalam kamar dan berjalan mendekati ranjang Yoori.

"Kau sudah banyak membohongiku selama kau bekerja dengan Taehyung! apa yang akan eomma dan appa katakan jika tau putri semata wayangnya bekerja kotor seperti itu?!" gertak Yoongi kesal.

Yoori terdiam sambil meremas selimut tebalnya untuk meluapkan rasa kesalnya, lalu ia memilih memalingkan wajahnya ke arah jendela.

Yoongi pun menghela nafasnya pelan lalu duduk di tepi ranjang Yoori.

"Aku berbuat ini untuk kebaikanmu... berhenti melalukan itu... aku akan carikan pekerjaan lain untukmu... jika kau bosan, datanglah ke kafe." ujar Yoongi pelan lalu ia melihat ke arah jam tangannya.
"Baiklah, aku berangkat dulu... sudah kusiapkan sarapan untukmu." Yoongi tersenyum lalu mengusap kepala Yoori gemas.

Yoori menghela nafasnya panjang lalu kembali berbaring di ranjang saat sang kakak keluar dari kamarnya. Ia mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan untuk Taehyung.

"Aku resign."

Pesan yang singkat dan jelas itulah yang Yoori kirimkan untuk Taehyung. Lalu ia meletakkan kembali ponselnya dengan cukup kasar. Tak lama, ponselnya bergetar. Ada satu panggilan dari Taehyung. Namun Yoori mengabaikannya, tapi Taehyung terus menghubunginya dan membuat Yoori menyerah lantas ia menerima panggilan Taehyung.

"Wae?!" seru Yoori lantang.

"......."

"Aku keluar dari pekerjaanku hari ini! dan tolong jangan hubungi aku lagi! kita selesai.!" bentak Yoori lalu memutus sambungan teleponnya.

F.I.L.T.E.R (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang