Pt. 28

2.6K 287 19
                                    

Perlahan Yoori membuka matanya, samar-samar punggung seseorang berdiri menghadap keluar jendela. Masih terasa pening karena efek bius. Ia beranjak duduk di atas ranjang sambil memegangi kepalanya. Yoori mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan yang menurutnya sangat asing dan terlihat seperti kamar sebuah hotel.

 Yoori mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan yang menurutnya sangat asing dan terlihat seperti kamar sebuah hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat kepalanya mulai terasa sedikit membaik, ia teringar akan kejadian Taehyung.

"Kim Taehyung!" gumam Yoori.

"Taehyung tidak ada di sini dan jangan berharap kau bisa bertemu dengannya." ucap seorang pria yang berdiri di dekat jendela itu.

"Ya! k-kau siapa?"

Perlahan Jimin membalikan badannya sambil tersenyum miring.
"Annyeong..."

"Jimin?"

Jimin melangkahkan kakinya mendekati Yoori. Namun Yoori seketika bangkit berdiri dan berusaha untuk kabur. Baru saja akan menyentuh knop pintu, Jimin langsung mendekap lehernya dari belakang lantas menariknya dan membanting tubuh kecilnya kembali ke atas ranjang.

"Ya! neo micheosseo?!" seru Yoori.

Yoori bergerak mundur saat Jimin merangkak naik ke atas tubuhnya tapi sayang, tubuh Yoori tertahan oleh kepala ranjang. Jimin pun mencengkram rahang Yoori.

"Jujur saja, aku di tugaskan untuk membunuhmu malam ini." ujar Jimin sambil menatap dalam Yoori.

Sontak Yoori langsung membuka matanya lebar mendengar ucapan Jimin barusan.

"Me-membunuhku?" ucap gagap Yoori karena sedikit ketakutan. Ia melihat Jimin mengeluarkan pisau dari balik saku celana jeansnya.

"KYAAAA!" Yoori berteriak ketika Jimin menggerakan tangannya cepat ke arah sisi kepala Yoori dan menancapkan pisau itu di kayu kepala ranjang lalu mencabutnya.

Tubuh Yoori bergetar, air matanya mengalir, ia benar-benar ketakutan saat ini.

"Kau turuti saja kemauanku malam ini, dan kujamin kau akan tenang." ucap Jimin lagi.

"Andwae! hiks!" Yoori menangis sambil memejamkan matanya rapat-rapat, ketakutan saat Jimin menciumi wajahnya lalu melumat bibirnya. Satu tangan yang mencengkram rahan Yoori kini beralih mencekik leher gadis itu.

Kini Jimin menarik paksa mantel pink yang di kenakan Yoori dan membuangnya. Kemudian merobek piyama yang di kenakan Yoori.

"Nnggg... hentiㅡnggmm!" Yoori berusaha memberontak namun tenaganya kalah kuat.

Tiba-tiba pintu kamae hotel terbuka dan masuklah tiga pria yaitu Tuan Kim dengan dua ajudannya. Jimin langsung menghentikan ciumannya dan Yoori pun menangis sambil menegangi tangan Jimin yang masih mencekik lehernya.

"Kenapa kau belum membunuh gadis itu?!" seru Tuan Kim.

"Aku ingin bermain-main dengannya terlebih dulu, kau tidak perlu khawatir! serahkan semuanya padaku."

F.I.L.T.E.R (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang